Menuju Dua Garis Gelar Fertility Bootcamp 2025, Ada Sesi Masak Peningkat Kesuburan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Puluhan pasangan anggota Komunitas Menuju Dua Garis mengikuti Morula Fertility Bootcamp 2025 di Mileu Space Surabaya, Minggu (16/2/2025).
Mereka mendapatkan wawasan tentang infertilitas bersama para dokter dan klinik ternama berbekal jurnal penelitian yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan jenis program hamil bayi tabung (IVF).
Advertisement
Ketua Komunitas Menuju Dua Garis, Rosiana Alim atau yang akrab disapa Mizz Rosie mengungkapkan, bahwa Fertility Bootcamp 2025 merupakan agenda yang kedua kalinya.
Acara tahun ini menggandeng Morula IVF dan mengusung tema "Dua Hati, Satu Mimpi Menuju Dua Garis Sehat & Bahagia". Ada 26 pasangan terpilih hadir secara langsung, sementara lainnya mengikuti secara online.
"Peserta juga mendapat dukungan menyeluruh, baik secara mental, pengetahuan maupun materi," terang Mizz Rosie.
Dukungan mental hadir melalui semangat kebersamaan antar pejuang, mengingatkan sebuah gerakan kesadaran bahwa "Kamu Tidak Sendiri".
Sementara itu, agenda talkshow menghadirkan dua dokter ahli dari Morula IVF Surabaya. Yaitu dr. Jimmy Yanuar Annas, Sp.O.G, Subsp.F.E.R dan dr. Benediktus Arifin, MPH, SpOG (K), FICS.
Kemudian juga ada healthy cooking class bersama Chef Ken. Peserta diajak membuat menu sehat pendukung kesuburan yaitu ikan dabu-dabu bumbu kuning.
Peserta Fertility Bootcamp 2025 memasak ikan dabu-dabu bumbu kuning, Minggu (16/2/2025). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Menu ini menggunakan kunyit, rempah alami yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan tinggi, yang diketahui dapat membantu meningkatkan keseimbangan hormon dan mendukung kesehatan reproduksi.
"Hidangan ini kaya akan protein yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas sel telur dan sperma," kata dr Jimmy Yanuar Annas.
Dokter Jimmy menjelaskan, bahwa kualitas sperma fluktuatif tergantung pola hidup dan tingkat stres seseorang.
Sedangkan beberapa makanan dengan kandungan gizi diketahui dapat membantu peningkatan kesehatan sekaligus kesuburan. Salah satunya kunyit dengan kandungan antioksidan dan antiinflamasi.
"Tidak ada salahnya kalau kita mengonsumsi, tetapi tetap pengobatan utama harus jalan dan modifikasi life style. Termasuk memodifikasi makanan yang dikonsumsi," terang dr Jimmy.
Seperti kasus PCOS yang salah satunya disebabkan karena obesitas sehingga perlu menjaga berat badan dengan mengatur pola makan dan olahraga. Itu karena, pengurangan berat 10 persen dapat menambah tingkat kesuburan. Selain itu, disarankan untuk menghindari makanan cepat saji.
Dalam sesi diskusi, dr Jimmy juga mendapat pertanyaan apakah boleh peserta program hamil mengonsumsi ayam potong yang mengandung suntikan hormon.
"Boleh dikonsumsi asal tidak terlalu banyak. Sedangkan telur ayam mengandung omega sangat disarankan untuk dikonsumsi untuk memperbaiki kesuburan," katanya.
Selanjutnya, peserta pun diajak memasuki sesi kreatif Scrapbook Making, masing-masing pasangan mengenang perjalanan penuh perjuangan menuju dua garis. Peserta bisa mengekspresikan cerita mereka dalam bentuk scrapbook yang menjadi kenangan berharga serta penyemangat dalam proses yang tengah dijalani.
Sementara dari sisi pengetahuan, peserta mendapatkan akses konsultasi gratis dengan dokter ahli mengenai kondisi kesehatan reproduksi mereka, mendapatkan saran yang lebih spesifik serta memahami langkah terbaik yang dapat diambil.
Sedangkan dukungan materi berupa kesempatan bagi satu pasangan beruntung untuk mendapat program bayi tabung (IVF) gratis serta diskon dan pemeriksaan kesuburan gratis dari klinik tersebut.
Dalam Fertility Bootcamp 2025, total ada 1.244 pasangan yang mendaftar, sesi 1 telah dilaksanakan pada 2 Februari secara online Zoom.
Sesi 1 itu terbagi dalam 7 break out room. Masing-masing membahas berbagai kasus infertilitas mulai PCOS (Polycystic Ovary Syndrome), Low AMH, keguguran berulang, gagal IVF berulang, endometriosis dan adenomiosis, masalah sperma (Azoo&OAT), serta Unexplained Infertility. Begitu pula pada sesi 2 yang digelar 7 Februari menghadirkan 11 break out room yang masing-masing diisi oleh dokter dari berbagai cabang di Morula IVF.
Setiap dokter mendampingi peserta sesuai dengan cabang tempatnya praktik, sehingga diskusi berlangsung terarah dan mendalam.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |