Tips Aman Puasa bagi Bumil, Perhatikan Nutrisi dan Asupan Cairan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan perlu memperhatikan asupan nutrisi agar tetap sehat dan bugar. Dokter spesialis kandungan RSUD Cilincing Jakarta Utara, dr. Andrew Putranagara, Sp.OG, menekankan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.
"Ibu hamil sebaiknya memilih sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau kacang-kacangan agar energi lebih tahan lama. Sumber protein seperti tahu, telur rebus, ikan, serta sayuran hijau juga sangat penting untuk kesehatan ibu dan janin," ujar Andrew dalam sebuah webinar yang digelar secara daring di Jakarta, Kamis (7/3/2025).
Advertisement
Pentingnya Cairan dan Multivitamin
Selain makanan bergizi, ibu hamil juga wajib menjaga asupan cairan minimal 2–3 liter per hari untuk mencegah dehidrasi. Kurangnya cairan dapat berisiko bagi ibu hamil dan menyebabkan produksi ASI menurun bagi ibu menyusui.
"Ibu hamil sebaiknya menghindari minuman berkafein seperti teh dan kopi karena bisa menyebabkan dehidrasi akibat meningkatnya frekuensi buang air kecil," tambah Andrew.
Selain itu, asupan multivitamin yang telah diresepkan dokter tetap bisa dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan nutrisi selama puasa.
Risiko bagi Ibu Menyusui
Andrew juga menjelaskan bahwa ibu menyusui yang berpuasa bisa mengalami kondisi lactation acidosis, yaitu keadaan tubuh menjadi lebih asam akibat kurangnya karbohidrat kompleks. Kondisi ini dapat membuat tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi, yang bisa berdampak pada kesehatan ibu.
"Ibu menyusui yang mengalami gejala tidak nyaman saat puasa sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan rekomendasi terbaik sesuai kondisi tubuhnya," tegasnya.
Bagi ibu hamil dan menyusui yang merasa kuat dan sehat selama puasa, tetap disarankan untuk memperhatikan tanda-tanda kelelahan atau dehidrasi. Jika muncul gejala seperti pusing, lemas, atau penurunan produksi ASI, sebaiknya segera berbuka dan berkonsultasi dengan dokter.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |