Memerangi Kanker Serviks, Pilih Modern Cancer Hospital Guangzhou yang Berakreditasi JCI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada wanita, dan pada stadium awal sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Banyak wanita baru menyadari penyakit ini setelah kanker berkembang ke stadium lanjut. Gejala umum kanker serviks meliputi perdarahan vagina yang tidak normal, sekresi vagina yang tidak biasa, dan nyeri panggul. Pengobatan kanker serviks mencakup pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan pengobatan minimal invasif. Seiring dengan perkembangan teknologi minimal invasif, semakin banyak pasien yang memilihnya sebagai pilihan pengobatan utama, seperti halnya Edoharidwi Doko yang berasal dari Surabaya.
Edoharidwi Doko sharing pengalaman melawan kanker : Kanker serviks stadium IIIB kambuh
Edoharidwi Doko pada tahun 2022, didiagnosis menderita kanker serviks stadium IIIB ketika ia mencari pertolongan medis untuk pendarahan vagina yang tidak normal. Hal ini membuatnya putus asa, namun berkat dorongan dari keluarganya, ia menjalani lebih dari 30 sesi kemoterapi dan radioterapi. Akhirnya, dokter mengumumkan bahwa tumor telah menghilang, dan keluarganya sangat bersuka cita.
Advertisement
Namun, pada pemeriksaan ulang di bulan Desember 2023, ia diberitahu bahwa kanker telah kambuh dan menyebar ke rongga perut. Menghadapi saran dokter untuk menjalani kemoterapi dan radioterapi lagi, Edoharidwi merasa enggan untuk merasakan kembali efek samping yang menyakitkan. Dengan tekad yang kuat, ia memutuskan untuk mencari metode pengobatan baru.
Pengobatan Minimal Invasif : Menyerang sel kanker secara akurat tanpa pembedahan
Ketika pengobatan konvensional gagal menghentikan kekambuhan kanker, teknologi minimal invasif yang presisi menjadi harapan terakhirnya.
Melalui internet, Edoharidwi mengetahui tentang pengobatan minimal invasif di Modern Cancer Hospital Guangzhou, dan pada Januari 2024, ia datang ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Tim MDT (Multidisciplinary Team) rumah sakit merumuskan rancangan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisinya, yang menggabungkan terapi intervensi, terapi natural, serta metode bertarget gabungan pengobatan Timur dan Barat.
Terapi intervensi secara akurat menyerang tumor tanpa perlu pembedahan, dengan efek samping yang minim dan pemulihan yang lebih cepat. Selain itu, terapi natural dan metode gabungan pengobatan Timur & Barat meningkatkan kekebalan tubuhnya dan secara efektif mengendalikan kekambuhan kanker. Selama masa pengobatan, kondisi tubuh Edoharidwi tetap baik, dan ia tetap bisa menjalani kehidupan serta pekerjaan sehari-hari. Setelah hanya dua kali pengobatan, tumor di rongga perutnya mulai mengecil secara signifikan, penanda tumor turun drastis, dan akhirnya tumor tersebut hilang sepenuhnya. Gejala seperti perdarahan vagina yang abnormal juga hilang sepenuhnya.
Gambar kiri: 16 Januari 2024, tumor perut terlihat jelas sebelum pengobatan, Gambar kanan: 10 Juni 2024, tumor perut “menghilang” setelah pengobatan
Kini, setelah berhasil mengalahkan kanker dan mendapatkan kehidupan baru, ia berharap lebih banyak wanita yang mengambil kesempatan untuk menjalani pengobatan dan skrining dini untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Jika Anda atau keluarga Anda sedang menghadapi kesulitan dalam pengobatan kanker, segera hubungi Pusat Layanan Internasional Jakarta/Makassar/Surabaya/Medan/Batam Modern Cancer Hospital Guangzhou (0878 5565 5699) untuk konsultasi dengan ahli onkologi secara personal dan layanan lainnya.
*Kondisi spesifik bervariasi tergantung pada hasil pengobatan individu
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |