Kesehatan

Tak Hanya Diet! Pangan Fungsional Bisa Jadi Aspek Pola Hidup Sehat

Rabu, 07 Mei 2025 - 23:04 | 13.63k
Prof Paini (kanan) usai dikukuhkan sebagai Guru Besar oleh Rektor UKWMS (kiri). (FOTO: Humas UKWMS for TIMES Indonesia)
Prof Paini (kanan) usai dikukuhkan sebagai Guru Besar oleh Rektor UKWMS (kiri). (FOTO: Humas UKWMS for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Menurut Prof. Dr. Paini Sri Widyawati, S.Si., M.Si., kesehatan merupakan harta yang paling berharga untuk hidup lebih bermakna. Salah satu cara untuk mencapainya, dengan mengatur pola makan.

Namun, perubahan taraf hidup dan pola makan, memberikan dampak peningkatan penyakit degeneratif. Paling banyak adalah Diabetes Mellitus (DM) tipe 2.

Advertisement

Bagi banyak orang, diet menjadi salah satu aspek pola hidup sehat. Padahal, pangan fungsional efektif meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit, jika dijalankan secara optimal.

“Pangan fungsional merupakan makanan atau minuman, dengan senyawa bioaktif yang memberikan manfaat kesehatan, dan bisa diterima konsumen. Serta tidak memberikan efek samping pada jumlah konsumsi yang wajar terhadap metabolisme zat gizi yang lain,” terang Prof Paini yang baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FTP UKWMS), Rabu (7/5/2025).

Sumber pangan fungsional banyak ditemui di sekitar kita, mulai sayur-sayuran, rempah-rempah, tanaman herbal, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Tanaman herbal mengandung senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan. Bagian yang dimanfaatkan meliputi bunga, daun, batang, biji, dan akar. Tanaman beluntas termasuk didalamnya.

Beluntas, lanjut Prof Paini, mengandung sejumlah senyawa bioaktif dengan komposisi tertentu, yang bermanfaat untuk kesehatan. Adapun kandungan senyawa bioaktif tersebut sangat ditentukan oleh perbedaan ruas daun, kondisi tanah, tingkat kesuburan, dan stres lingkungan. Selain itu juga mengandung minyak atsiri.

“Senyawa bioaktif pada tanaman beluntas berpotensi mempunyai beberapa sifat fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan. Seperti, aktivitas antioksidan, antidiabetes, anti bakteri, anti kanker, anti kolesterol, dan anti inflamasi,” jelas Prof Paini yang pernah menerima penghargaan sebagai Academic Leader LLDikti Wilayah VII Bidang Pertanian tahun 2024.

Sementara itu, apt. Sumi Wijaya, S.Si., Ph.D., Rektor UKWMS mengaku bangga atas pengukuhan Prof Paini sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Kimia Komponen Bioaktif Pangan. Ia berharap agar semangat mencapai gelar tertinggi akademik ini bisa ditularkan kepada rekan sejawat sesama dosen.

Terutama Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian UKWMS, yang terbukti menjaga kualitas dengan mengemban Akreditasi “Unggul”.

“Tentu dengan kemauan keras, para dosen juga bisa mencapai posisi Guru Besar ini. Karena pencapaian sebagai Guru Besar bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga pencapaian bagi universitas. Dan melalui orasi yang sudah disampaikan, semakin memperkaya pengetahuan kita akan pemanfaatan pangan fungsional berbahan dasar herbal,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES