Cegah Risiko Alergi dan Asma, Bersihkan Kipas Angin Milik Anda Secara Berkala

TIMESINDONESIA, PEMALANG – Musim kemarau yang melanda wilayah Pemalang terutama di bagian utara dekat jalur Pantai Utara (Pantura) membuat suhu panas meningkat hingga sampai 34 derajat Celsius. Untuk mengatasi panas banyak warga sekitar Pantura menggunakan mesin pendingin ruangan atau biasa disebut Air Condition atau AC bagi warga yang mampu. Untuk kalangan menengah ke bawah, karena biaya pengoperasian AC mahal, mereka banyak menggunakan kipas angin.
Penggunaan kipas angin secara terus menerus bisa menyebabkan kerusakan atau menurunkan kemampuan kipas angin. Seperti yang dialami seorang ibu bernama Lexa (30) , warga Desa Kebagusan, Kecamatan Ampelgading, Pemalang.
Advertisement
Setiap hari, terutama saat kemarau, ia menggunakan 2 kipas angin untuk mendinginkan udara di kamar tidurnya, karena ada anak kecilnya tidak tahan dengan hawa panas.
Pada suatu saat, Lexa merasakan hal aneh pada salah satu kipas angin miliknya. Meski sudah diputar pada level 3, tetap saja tidak menghasilkan udara sejuk malah cenderung panas.
"Saya bersihkan kipas angin sama sarangannya (penutup kipas) setiap satu minggu sekali. Tapi kok malah tambah panas walaupun sudah di stel pada level 3," ungkap Lexa.
Ia penasaran. Ibu muda yang juga alumni STM Mesin itu membongkar semua bagian yang ada di dalam kipas angin.
Betapa terkejutnya ia setelah mendapati pada seluruh bagian mesin dan dinamo kipas, banyak ditempeli debu tebal. Bahkan terlihat seperti plastik yang terbakar.
"Kipas angin dibongkar untuk dibersihkan ternyata isinya debu yang melekat dan seluruh kotoran menempel di bagian dalam. Termasuk pada bilah dan rangka," katanya. Ia lalu membayangkan, bagaimana kalau debu itu nempel di paru-paru kita.
Pentingnya pembersihan rutin kipas angin
Menjaga kebersihan dan kinerja kipas angin mutlak diperlukan. Terutama debu dan kotoran yang menempel pada bilah kipas karena adanya gerakan kipas yang menyedot partikel debu di udara.
Kotoran dan debu yang menempel dapat mengurangi efisiensi kipas angin, menghasilkan suara yang lebih berisik, dan bahkan dapat berterbangan ke dalam ruangan. Ini bisa memicu risiko kesehatan seperti alergi atau asma.
Cara mudah membersihka kipas angin adalah dengan mencabutnya dari sumber listrik, kemudian menggunakan campuran cuka, baking soda, dan sabun untuk melunakkan debu dan kotoran, lalu bersihkan dengan kain lembut atau kuas kecil.
Lakukan pembersihan itu secara teratur sekali seminggu atau dua minggu. Cara ini akan mencegah penumpukan debu dan kotoran yang berlebihan dalam kipas angin Anda. (Ragil).
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |