Kesehatan

Bolehkah Hewan Peliharaan Tidur di Ranjang Bersama Kita? Ini Kata Para Ahli

Selasa, 17 Juni 2025 - 04:24 | 16.61k
Tidur bersama kucing atau anjing terlihat asyik dan nyaman. Namun hewan berbulu ini justru berpotensi memicu gangguan tidur di ranjang.
Tidur bersama kucing atau anjing terlihat asyik dan nyaman. Namun hewan berbulu ini justru berpotensi memicu gangguan tidur di ranjang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi sebagian orang, tidur bersama hewan peliharaan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang membawa kenyamanan emosional. Namun, ternyata sahabat berbulu ini bisa menjadi musuh tidur tanpa kita sadari.

Menurut Melissa Milanak, profesor di Medical University of South Carolina yang fokus pada kesehatan tidur, banyak pasiennya mengeluhkan gangguan tidur karena kehadiran hewan peliharaan di ranjang.

Advertisement

“Tidak bisa dikatakan ini buruk untuk semua orang, tapi banyak bukti menunjukkan tidur bersama hewan berdampak negatif pada kualitas tidur,” ujarnya.

Hewan Peliharaan Bikin Nyaman, Tapi...

Penelitian menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan bisa menurunkan tingkat stres, meningkatkan aktivitas fisik, hingga memberi rasa aman saat tidur. Namun, siklus tidur hewan tidak sama dengan manusia.

Anjing, misalnya, cenderung tidur ringan dan sering terbangun di malam hari. Mereka juga kerap melakukan gerakan naluriah seperti menggaruk tempat tidur, yang bisa mengganggu fase tidur dalam manusia meskipun tidak selalu membangunkan.

Kucing pun tak kalah aktif—terutama di waktu fajar dan senja—karena secara alami mereka berevolusi untuk berburu dalam kondisi cahaya rendah. Tak heran banyak pemilik kucing mengeluhkan "zoomies" alias momen lari-lari kencang yang terjadi menjelang pagi.

Risiko Kesehatan Lainnya

Selain pola tidur yang tidak sinkron, Milanak juga menyoroti risiko alergi dari bulu dan mikroba yang terbawa hewan ke dalam rumah. Hal ini dapat mengganggu pernapasan dan mencegah seseorang mencapai fase tidur yang dalam.

Brian Chin, profesor psikologi sosial dan kesehatan dari Trinity College di Connecticut, menemukan bahwa tidur dengan hewan peliharaan dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih buruk dan gejala insomnia. “Bahkan ketika pemilik enggan mengakui hewan mereka menyebabkan gangguan,” katanya.

Chin sendiri memiliki dua kucing—satu kerap mengganggu tidurnya, satu lagi tidak. Ia mengakui, “Saya pun enggan mengakui kalau kucing saya bikin saya susah tidur.”

Penelitiannya juga menunjukkan, semakin banyak jumlah hewan peliharaan di rumah, semakin besar potensi gangguan tidur.

Solusinya?

Melarang tidur bersama hewan peliharaan bukan perkara mudah. Milanak menyebutkan, banyak orang telah mengasosiasikan kehadiran hewan sebagai bagian dari rutinitas tidur, sehingga justru sulit tidur tanpanya.

Karena itu, ia menyarankan pendekatan bertahap. Misalnya, menempatkan tempat tidur khusus hewan di lantai kamar, atau membiasakan hewan tidur di luar kamar. Jika pemilik tetap ingin tidur bersama hewan, ia menyarankan untuk mencuci seprai lebih sering dan menyesuaikan jadwal tidur dengan aktivitas hewan.

“Mungkin Anda perlu tidur lebih awal agar bisa bangun lebih pagi mengikuti ritme hewan,” kata Milanak.

Kalau Tidak Mengganggu, Lanjutkan Saja

Meski begitu, banyak pemilik tetap merasa manfaat emosionalnya lebih besar daripada gangguan kecil pada tidur. Seperti Angela Wilson dari Georgia, AS. Ia telah membeli berbagai jenis tempat tidur mewah untuk anjing golden retriever-nya, Sadie. Tapi tetap saja, Sadie selalu meloncat ke tempat tidur miliknya.

“Orang-orang sering mengeluh anjingnya membangunkan mereka, tapi Sadie tidak pernah membangunkan saya,” kata Wilson. “Kami tidur nyenyak, bersebelahan.” (*/apnews)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES