Indonesia Positif

Warga Turun ke Jalan Desak Median Jalan di Pertigaan Desa Masaran Sragen Dibongkar

Senin, 21 Maret 2022 - 18:22 | 87.96k
Warga Kauman, Masaran saat menggelar aksi di jalan Solo - Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Warga Kauman, Masaran saat menggelar aksi di jalan Solo - Sragen. (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Warga Kecamatan Masaran, Sragen aksi turun ke jalan. Mereka melakukan unjuk rasa menuntut pembongkaran median jalan di tikungan tajam Jalan Raya Solo - Sragen, tepatnya di pertigaan Desa Masaran.

Pasalnya, sejak dibangun Marka jalan, dinilai angka kecelakaan malah tinggi. Tercatat sudah ada 4 pengguna jalan alami kecelakaan, dan 2 korban meninggal dunia.

Advertisement

Warga dalam aksi demonya membentangkan beberapa tulisan, diantaranya "Bongkar Marka Jalan", "Lebarkan dan Luruskan Marka Jalan", "Marka Jalan Makan 2 Korban Nyawa".

Kondisi-Jalan-Raya-Solo---Sragen.jpgKondisi Jalan Raya Solo - Sragen (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

Dalam aksi tersebut mendapatkan pengawalan kepolisian setempat. Jalannya aksi demo sendiri berjalan lancar dan tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan nasional itu.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Suyadi Kurniawan menegaskan, bahwa sejak dibangun Marka jalan, warga kesulitan untuk menyeberang jalan. Bahkan sejak dibangun Marka jalan di jalan nasional itu, tingkat angka kecelakaan malah tinggi. Bahkan dalam sebulan terakhir ada 4 kasus laka, yang akibatkan 2 korban jiwa.

"Untuk menekan angka kecelakaan itu, kami meminta instansi terkait untuk membongkar marka jalan itu, sehingga akses penyeberangan bisa dilakukan seperti semula," tegas Suyadi.

Menurut Suyadi, penyeberangan yang tidak sesuai titik lokasinya membuat warga sekitar kesulitan untuk menyeberang. Karena harus memutar jauh. "Parahnya, dengan kondisi saat ini malah menimbulkan kecelakaan yang tinggi. Maka sekali lagi, Marka untuk dibongkar saja untuk pertigaan tajam Masaran," kata Suyadi.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasatlantas AKP Abipraya Guntur menjelaskan dalam persoalan itu, hasil diskusi dengan Dishub Sragen pihak balai DPUPR DIY - Jateng sepakat untuk diubah. "Hasil diskusi tadi, sepakat untuk diubah dari yang sebelumnya ke timur. Sepakat untuk digeser ke barat disejajarkan dengan jalan alternatif," papar AKP Abipraya di sela pengecekan lokasi median jalan di pertigaan Desa Masaran yang dipersoalkan warga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES