Hubdam V Brawijaya Gelar Tradisi Antena Pora untuk Melepas Kolonel Anom ke Pushubad

TIMESINDONESIA, MALANG – Tradisi Antena Pora mengiringi pelepasan Kolonel CHB Muhammad Anom Kartika, S.I.P sebagai Kahubdam V Brawijaya. Acara ini digelar di pintu gerbang markas Hubdam V Brawijaya, Kamis (13/10/22) malam.
Para prajurit dengan antena disilangkan membentuk formasi barisan, kemudian Kolonel Anom dan istri melintas.
Advertisement
Sebelum melalui barisan Antena Pora, Kolonel Anom, beserta istri berjalan melalui para pasukan dan mendapat bunga oleh Kahubdam V/Brawijaya, Letnan Kolonel Chb Triyadi Sujatmiko, S.Sos., M. Tr (Han) beserta ibu.
Selama pengiringan tradisi antena pora, Kahubdam V/Brawijaya melintas diiringi lagu “Selamat Jalan”. Sampai di mulut gerbang mereka melakukan upacara simbolis, yaitu melepas burung merpati sebelum akhirnya masuk ke mobil untuk meninggalkan markas Hubdam V/Brawijaya.
"Saya memohon maaf apabila dalam bertugas di Hubdam V/Brawijaya ini ada ucapan atau tindakan yang menyinggung hati serta segala kekurangan saya dalam bertugas. Semoga Kahubdam yang baru dapat meneruskan tugas-tugas di tempat ini dengan tetap mempertahankan nama baik Hubdam V/Brawijaya," kata Kolonel Anom sebelum undur diri.
Pelepasan merpati sebagai simbolis melepas Kolonel Chb Muhammad Anom Kartika, S.I.P beserta ibu ke tempat baru. (foto: Esa Agustin/TIMES Indonesia)
Antena Pora merupakan tradisi militer untuk mengiringi pelepasan prajurit ke tempat kerja yang baru. Selain Antena Pora, juga ada tradisi Pedang Pora. Namun untuk Pedang Pora dilaksanakan dalam mengiringi pernikahan prajurit. .
Kolonel CHB Muhammad Anom, S.I.P sendiri telah menerima jabatan baru sebagai Kabalakda Pushubad (Pusat Perhubungan Angkatan Darat) pada September 2022 lalu, dan menyerahkan jabatan sebagai Kahubdam V/Brawijaya kepada Letnan Kolonel Chb Triyadi Sujatmiko, S.Sos., M. Tr(Han) pada Kamis (13/10/22). Letkol Triyadi sendiri berharap dapat meneruskan kinerja Kolonel Anom dengan lebih baik lagi.
"Sungguh malu jika saya tidak dapat menjaga nama baik Hubdam V/Brawijaya, maka dari itu saya mohon kerja sama rekan-rekan semua untuk bisa bekerja layaknya saat rekan-rekan dipimpin oleh Kolonel Anom atau lebih baik lagi," ucapnya.
Tentang Hubdam
Menurut Kamus Singkatan dan Akronim Bahasa Indonesia, Arti Singkatan atau kepanjangan dari Hubdam adalah Perhubungan Daerah Militer. Hubdam juga disebut Perhubungan Angkatan Darat Kodam. Unit ini mempunyai fungsi tugas militer melaksanakan sistem perhubungan komunikasi, perang elektronika serta konstruksi perbekalan, pemeliharaan dan instalasi.
Dikutip dari https://pushubad.tni-ad.mil.id/sejarah, Hubdam berada di bawah Perhubungan Angkatan Darat (Pushubad). Unit ini memiliki lambang kesatuan berbentuk Pataka dengan nama “Kapota Yudha” yang berarti “Merpati Perang”.
Di dalam pataka Kapota Yudha tersebut, terdapat sesanti yang berbunyi “Cighra Apta Nirbhaya” dengan makna Cighra berarti cepat, Apta berarti tepat dan Nirbhaya berarti Aman. Sesanti tersebut selanjutnya dijadikan sebagai motto bagi prajurit Hubad dalam setiap melaksanakan tugas dimanapun mereka berada. Pada Tahun 2007 berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor : Skep/103/V/2007 tanggal 23 Mei 2007, Pushubad menggunakan Baret Kecabangan Perhubungan berwarna hijau muda (spring green) dengan emblem berbentuk logo Kapota Yudha. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |