Forum Mahasiswa

Indonesia dan Trend Busana Muslim Dunia

Sabtu, 08 Juni 2024 - 10:33 | 59.80k
Aufa Musfiroh, Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang.
Aufa Musfiroh, Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TANGERANG – Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, telah lama menjadi pusat perhatian dalam industri busana muslim global. Dari ujung Aceh hingga pelosok Papua, keragaman budaya dan adat istiadat telah melahirkan berbagai inovasi dan kreativitas dalam gaya berpakaian, khususnya busana muslim. Dalam beberapa tahun terakhir, tren busana muslim di Indonesia tidak hanya mencuri perhatian domestik tetapi juga internasional. Mengapa demikian? Mari kita telusuri beberapa faktor kunci yang berkontribusi terhadap fenomena ini.

Pertama, kreativitas desainer lokal. Indonesia memiliki banyak desainer busana muslim yang kreatif dan inovatif, seperti Dian Pelangi, Ria Miranda, dan Itang Yunasz. Mereka telah berhasil membawa busana muslim ke panggung internasional melalui karya-karya yang memadukan unsur tradisional dan modern. Misalnya, penggunaan batik dan tenun sebagai bagian dari busana muslim telah memberikan nuansa etnik yang unik dan menarik bagi pasar global. Tidak hanya itu, para desainer ini juga berhasil mengadaptasi tren mode internasional ke dalam rancangan mereka tanpa menghilangkan nilai-nilai kesopanan yang menjadi ciri khas busana muslim.

Advertisement

Kedua, dukungan pemerintah dan sektor swasta. Pemerintah Indonesia menyadari potensi besar industri busana muslim dan telah memberikan dukungan melalui berbagai kebijakan dan program. Salah satu contohnya adalah penyelenggaraan Muslim Fashion Festival (Muffest) yang menjadi ajang bagi desainer dan pelaku industri busana muslim untuk memamerkan karya mereka. Selain itu, sektor swasta juga berperan aktif dengan mengadakan berbagai pameran dan acara fashion, serta menyediakan platform online untuk memasarkan produk busana muslim Indonesia ke pasar internasional.

Ketiga, kekuatan media sosial dan e-commerce. Di era digital ini, media sosial memainkan peran penting dalam  mempromosikan tren busana muslim. Instagram, YouTube, dan platform media sosial lainnya telah menjadi alat yang efektif bagi desainer dan merek busana muslim untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Influencer dan selebgram muslimah Indonesia juga berkontribusi besar dalam menyebarkan tren busana muslim dengan gaya mereka yang chic dan modis. Selain itu, e-commerce memudahkan konsumen internasional untuk membeli produk busana muslim dari Indonesia, yang pada gilirannya meningkatkan visibilitas dan popularitas busana muslim Indonesia di pasar global.

Keempat, adaptasi tren global. Para desainer busana muslim Indonesia tidak hanya mengandalkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga mengadaptasi tren global ke dalam desain mereka. Misalnya, tren modest fashion yang semakin populer di kalangan perempuan muslim di seluruh dunia telah diadaptasi dengan baik oleh desainer Indonesia. Mereka mampu menciptakan busana yang tidak hanya menutup aurat tetapi juga tetap stylish dan sesuai dengan tren mode terkini. Hal ini membuat busana muslim Indonesia diminati oleh pasar internasional yang lebih luas, termasuk non-muslim yang tertarik dengan konsep modest fashion.

Namun, meskipun Indonesia telah mencapai banyak hal dalam industri busana muslim, tantangan tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah persaingan dengan negara-negara lain yang juga memiliki industri busana muslim yang kuat, seperti Turki, Uni Emirat Arab, dan Malaysia. Untuk tetap kompetitif, Indonesia perlu terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang desain, produksi, dan pemasaran juga sangat penting.

Selain itu, ada juga tantangan terkait dengan keberlanjutan dan etika dalam industri fashion. Dunia semakin sadar akan dampak negatif industri fashion terhadap lingkungan, sehingga tuntutan akan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan semakin tinggi. Para desainer dan produsen busana muslim Indonesia perlu mempertimbangkan aspek ini dalam setiap tahap produksi mereka, dari pemilihan bahan hingga proses produksi dan distribusi.

Secara keseluruhan, tren busana muslim di Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dan menjanjikan. Kreativitas desainer, dukungan pemerintah dan sektor swasta, serta kekuatan media sosial dan e-commerce telah membawa industri ini ke tingkat yang lebih tinggi. Namun, untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi Indonesia di pasar busana muslim global, perlu ada upaya berkelanjutan dalam hal inovasi, kualitas, dan keberlanjutan.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat mode busana muslim dunia. Dengan terus memanfaatkan kekayaan budaya lokal, berinovasi dalam desain, dan menjaga keberlanjutan, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kiblat busana muslim dunia di masa depan. Dengan demikian, busana muslim Indonesia tidak hanya menjadi simbol identitas dan budaya, tetapi juga sebagai salah satu motor penggerak ekonomi kreatif yang mampu bersaing di kancah global.

***

*) Oleh : Aufa Musfiroh, Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES