Kemarau Panjang, Beginilah Doa Minta Hujan ala Rasulullah SAW
TIMESINDONESIA, PACITAN – Kini kemarau panjang melanda berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menyebabkan krisis air bersih hingga musim paceklik yang menyusahkan masyarakat petani maupun peternak. Menghadapi musim paceklik, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa minta hujan sebanyak mungkin.
Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk mengawali doa istisqa dengan doa kurab, yaitu doa yang dibaca saat menghadapi kesusahan secara umum.
Advertisement
Doa kurab diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy yang mulia.”
Selain doa kurab, dianjurkan juga untuk membaca doa permohonan turun air hujan saat menghadapi kemarau panjang, yaitu:
Yā hayyu, ya qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu.
Artinya, “Wahai Zat yang maha hidup dan maha tegak, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.”
Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin juga menganjurkan untuk memperbanyak doa yang tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 201:
Allāhumma, rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nāri.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami. Berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Selamatkanlah kami dari siksa neraka.”
Doa shalat istisqa yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi seperti Imam As-Syafi’i, Abu Dawud, dan perawi lainnya dapat ditemukan pada sumber berikut:
Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim, Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 366.
Semoga doa-doa tersebut, termasuk doa minta hujan, membawa pertolongan dan keselamatan bagi kita semua dalam menghadapi kemarau panjang dan musim paceklik sehingga segera diturunkan air hujan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |