Resensi

Inspiratif, Perjuangan Guru Honorer di Kota Tasikmakaya Bentuk Karakter Melalui Pesantren Ramadan

Sabtu, 06 April 2024 - 21:31 | 19.65k
Sophia Choirotul Husniyyah (Teh Opi) sosok guru honorer di Kota Tasikmalaya yang berjuang membentuk karakter anak melalui Pesantren Ramadan, Sabtu (6/4/2024) (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Sophia Choirotul Husniyyah (Teh Opi) sosok guru honorer di Kota Tasikmalaya yang berjuang membentuk karakter anak melalui Pesantren Ramadan, Sabtu (6/4/2024) (FOTO : Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sosok perempuan berkerudung hitam sibuk mondar-mandir di sebuah halaman masjid. Ia tengah mempersiapkan sebuah acara penutupan pesantren Ramadan. Di antara kesibukannya mempersiapkan acara penutupan pesatren Ramadan di Masjid Al-Khudloriyyah, Bungursari, Kota Tasikmalaya, perempuan bernama Sophia Choirotul Husniyyah (25) itu mampu menujnukan semangat dan daya juang yang kuat untuk generasi anak-anak muda islami dalam pembentukkan karakter anak melalui kegiatan keagamaan.

Sophia Choirotul Husniyyah, lebih dikenal sebagai Teh Opi, adalah seorang guru honorer di SDN 1 Cibunigeulis, Bungursari, Kota Tasikmalaya. Dengan tekad yang kuat, ia memimpin dan tampil sebagai pelopor dalam pembentukan karakter anak-anak, terutama melalui kegiatan pesantren Ramadan.

Putri dari pasangan Didah Holidah, S.Pd. dan Asep Masyar yang tinggal di kampung Bantar 001/014, Bantarsari Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dengan semangat juangnya terus melanglangkah kakinya dengan tak kenal lelah terus sibuk mempersiapkan sebuah acara penutupan pesantren kilat di Kota Tasikmalaya.

Mahasiswi pasca sajana UPI Kampus Tasikmalaya ini dengan serius mengecek dan mengevaluasi segala persiapan mulai dari sound system hingga makanan untuk berbuka puasa. Sophia terlihat begitu khusyuk, terutama saat dia memberi arahan kepada ratusan anak-anak peserta pesantren ramadan.

"Saya berharap pesantren Ramadan ini bisa menjadi ladang yang subur bagi tumbuh kembangnya karakter anak-anak kita," ujar Teh Opi kepada TIMES Indonesia, sambil mengatur tempat duduk peserta yang semakin ramai datang, Sabtu (6/4/2024)

Perempuan lajang yang lahir di Kota Santri pada 22 Maret 1999, lebih dikenal dengan sosok perempuan yang menjadi panutan para remaja di kampungnya. Disela kesibukannya Teh Opi mengungkapkan Kota Tasikmalaya yang memiliki julukan yang sangat berarti sebagai Kota Santri, namun merosotnya akhlak dari hari ke hari menjadi perhatian serius baginya.

"Kota Tasikmalaya memang dikenal sebagai Kota Santri, tetapi melihat penurunan akhlak yang semakin terlihat, membuat saya semakin bertekad untuk melakukan sesuatu," tutur Teh Opi, sembari memperhatikan salah satu peserta yang sedang menghafal Al-Qur'an di sudut masjid.

Tidak hanya sebagai guru honorer, Teh Opi juga merupakan penggerak utama dalam pembentukan organisasi remaja di lingkup Masjid Al-Khudloriyyah. Organisasi tersebut, yang dikenal dengan nama FORMAL (Forum Remaja Masjid Al-Khudloriyyah), telah menjadi wadah bagi generasi muda untuk lebih melek terhadap kegiatan keagamaan.

Dengan semangat dan tekad yang kuat selama belasan tahun Teh Opi terus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam perjalanannya. Meskipun mendapat sindiran dari sebagian masyarakat dan bahkan laporan dari orang tua yang tidak mendukung, moto "Lanjutkan atau Tiadakan" tetap menjadi prinsipnya.

"Bagi saya, pesantren Ramadan bukan hanya tempat untuk belajar ibadah, tetapi juga sebagai sarana penting dalam pembentukan karakter anak-anak," tegas Teh Opi, sambil mengarahkan seorang peserta yang sedang mempersiapkan pertunjukan seni.

Pesantren Ramadan yang diinisiasi oleh Teh Opi memiliki tujuan yang jelas terhadap peningkatan penanaman akhlak, sikap, dan budi pekerti. Melalui kegiatan seperti tarhib Ramadan, kuliah subuh, safari masjid, perlombaan, dan santunan kepada yatim piatu,

"Saya belasan tahun mempunyai impian dan berharap dapat menciptakan generasi muda yang lebih baik di Kota Tasikmalaya, dengan membentuk karakter anak-anak melalui pendidikan akhlak di pesantren," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES