Kopi TIMES

James Bond dan Lailatul Qodar

Sabtu, 11 Juli 2015 - 22:19 | 131.52k
Bayhaqi Kadmi
Bayhaqi Kadmi
Kecil Besar

TIMESINDONESIA – Sekurangnya tujuh orang aktor memerani James Bond. Semuanya populer. Tak perlu disebut semua. Sean Connery, Roger Moore, Pierce Brosnan sampai kini Daniel Craig, memberi aura ketokohan agen rahasia Inggris ini. Bond lelaki digdaya. Kolonel angkatan laut terlatih. Ahli menembak jitu. Sekaligus sopir mobil andal hingga mahir jadi pilot pesawat terbang. Hidupnya gemerlapan, penuh teka-teki, sekaligus piawai merayu perempuan.

Figur fiktif James Bond, ditulis Ian Fleming. Sang pengarang terpengaruh tokoh Samson dalam kitab Bible. Samson lelaki suku barbar yang sangat kuat. Kekuatannya tak tertandingi. Karena hasutan musuh, Delilah, perempuan pendamping hidupnya berkhianat. Rahasia kekuatan Samson dibocorkan. Tipu muslihat licik menjerembabkan ketangguhan Samson.

Advertisement

Dari pengajian Kyai Sohib, saya mendengar Samson dalam hikayat versi Islam. Kyai pengasuh pesantren Gading, Malang ini, merilis kisah. Sebelum surat Al-Qadar diturunkan, malaikat Jibril bercerita pada Nabi Muhammad SAW. Pada zaman silam, ada lelaki beriman, bernama Sam’un Al-Ghazy. Tubuhnya sangat kuat. Ia mempunyai pedang yang dapat memancarkan air. Ia minum dari pedang itu ketika haus. Sam’un bermunajat terus pada Allah Penciptanya dalam kurun waktu seribu bulan. Dengan pedang itu pula Sam’un berperang melawan kaum kafir yang memusuhi penghambaannya pada Allah SWT. Berkali-kali Sam’un yang beragama tauhid diserang bertubi-tubi.

Tapi semua tak berhasil. Sam’un sangat digdaya. Hingga tercetuslah muslihat untuk merayu istrinya dengan gelimang emas. Istri Sam’un yang lemah imannya tergoda harta. Saat suaminya tertidur, ia memotong rambut Sam’un. Ketika terbangun, lelaki beriman ini menjadi lemah. Hilang kekuatannya. Dengan segenap dendam, ratusan orang kafir menyerang. Tubuh Sam’un disayat benda tajam. Anggota tubuhnya dicabik-cabik. Tak cukup disitu, matanya juga dicungkil penuh kejam. Seluruh tubuh Sam’un dirantai. Kemudian tertawa puas, orang-orang musyrik meninggalkan korbannya yang tak berdaya.

Sam’un hanya merintih dan terus menyebut asma Allah, Sang Maha Segalanya. Sam’un menggeliat berdoa kepada Tuhan Al-khalik. “Ya Allah, hanya kepada-Mu aku mohon pertolongan. Kembalikan kekuatan yang telah engkau anugerahkan padaku. Hanya padamu aku berserah diri. Hanya kepada-Mu aku menyerahkan jiwa ragaku”. Seketika doa orang mukmin terjawab. Secara perlahan kekuatan luar biasa yang ia miliki pulih. Sam’un berontak, rantai ditubuhnya putus terbuka. Sam’un berdiri dengan kekuatan baru nan lebih hebat dari sebelumnya. Bangunan besar di sekitarnya ia luluhlantakkan. Tanah yang terinjak bergoyang. Musuh-musuh yang menzhaliminya berlarian. Sam’un menghancurkan bangunan serta berhala-berhala sesembahan mereka. Semua hancur berkeping tanpa sisa. Selanjutnya, Sam’un terus berdoa, bermunajat pada Allah SWT sepanjang hidupnya. Hingga waktu terhitung 80 tahun atau seribu bulan.

Ketika, kisah ini tersampaikan pada sahabat Nabi. Mereka menitikkan air mata. “Ya Rasulullah, bagaimana kami dapat beribadah dengan pahala setara seribu bulan, sedangkan usia kami tidak cukup ?”. Rasulullah tersenyum, seraya menjawab “beribadahlah engkau, terutama di malam-malam ganjil bulan Ramadhan. Niscaya engkau mendapat pahala Lailatul Qodar”.

Nah, James Bond dekat rumah saya juga rajin shalat malam menjemput Lailatul Qodar. Karena ia James (jaga mesjid) dan Bon (jaga kebon) alias takmir harian masjid kami.

*) Kolumnis, Kyai Humorolog..

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES