Begini Serunya Ngopi Sambil Nostalgia di Kopi Pakpos Kota Yogyakarta

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Nama Kota Yogyakarta pasti ada kaitannya dengan sejarah bangsa Indonesia. Anak-anak muda Yogyakarta penuh dengan dinamika mencari tempat ngobrol asyik sambil ngopi. Mereka pun bisa melihat sejarah-sejarah di Yogyakarta. Dan, Kopi Pakpos pun menjadi jawabann para penggemar kopi dan bisa ngobrol-ngobrol sejarahnya Pos Indonesia.
Kopi Pakpos merupakan tempat kopi di gedung pos Indonesia. Lokasinya di Jalan Panembahan Senopati No.2, Kota Yogyakarta. Tepatnya di sekitar Tugu 0 Kilometer.
Advertisement
Kopi Pakpos dengan latar belakangnya ini tak cuma terobsesi dengan sejarah Pos Indonesia. Tapi juga mengenalkan kembali perjalanan Indonesia yang sempat terlupakan di zaman milineal ini.
"Saya dulu dekat banget dengan kantor pos.Ddari kecil selalu punya obsesi tentang Pak Pos. Di mana selalu membawa majalah di setiap hari Jum'at. Setelah itu saya punya sesuatu ide untuk melakukan hal yang beda dalam mengenalkan kultur sejarah pos Indonesia," kata Helmi, pemilik Kopi Pakpos.
Praktis, Kopi Pakpos ini tidak hanya menyajikan kopi biasa. Kopi ini juga penuh dengan rempah-rempah. Seperti kopi Kapulaga, kopi Kayu manis, kopi Bunga Lawang, kopi Cengkeh.
Di Kopi Pakpos ini juga ada minuman khas lho. Yakni Kopi Pakpos perpaduan kopi susu gula aren dan sentuhan rempah nusantara.
"Suasananya membuat nyaman dan bisa masuk ke dalam suasana pos masa lalu dengan dibuat konsep-konsep. Adanya barang barang klasik seperti foto-foto Kantor Pos masa lalu. Saya juga suka kopi yang manis dan saya memesan es kopi susu dengan harga yang standar," kata Cita, salah satu pengunjung Kopi Pakpos
Di Kopi Pakpos ini tidak sekadar ngopi saja. Tapi juga sering kedatangan komunitas-komunitas ataupun Duta Wisata yang bertujuan untuk mencari sisi sejarah Pos Indonesia. Ada ruang publik buat temen-temen di Jogja yang pingin berdiskusi, curhat, ataupun kumpul-kumpul komunitas.
Kopi Pakpos yang ada di Kota Yogyakarta ini pun memiliki rencana buka cabang di gedung kantor pos yang lainnya. Yang pasti untuk memberikan apresiasi positif kepada temen-teman pengantar pos dan bisa mengenal lagi bagian sejarah perjalanan Indonesia yang sempat terlupakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-12 Editor Team |
Publisher | : Rochmat Shobirin |