Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Guru Produktif di Masa Pandemi

Sabtu, 25 April 2020 - 21:38 | 116.03k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Guru sekarang “dirumahkan” akibat pandemi covid-19. Guru sudah bekerja di rumah sejak  pertengahan bulan maret 2020. Di beberapa daerah secara bertahap meliburkan kegiatan akademik di sekolah dan menggantinya dengan kegiatan akademik di rumah masing-masing. Semenjak itu problem pendidikan muncul. Yang biasanya mengajar dengan bertemu langsung, menjadi harus dengan media daring yang jarang sekali diterapkan secara penuh oleh sekolah. Dengan ketidaksiapan tersebut, banyak sekali guru yang hanya memberikan penugasan lewat buku LKS (Lembar Kerja Siswa) tanpa ada penjelasan yang lebih mendalam.

Dalam berita beberapa hari terakhir, ada juga guru yang door to door untuk mengajar. Tentu tidak efisien. Tetapi mau bagaimana lagi jika memang infrastruktur pembelajaran online kurang memadai dan bahkan tidak siap. Bayangkan dalam sehari guru harus berpindah berkali-kali untuk mengajar.

Advertisement

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Mengevaluasi peristiwa ini, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatasi permasalahan tersebut dengan membuat program  acara edukasi di TV melalui kanal TVRI. Pilihan itu dipilih karena mungkin efektif untuk memfasilitasi siswa yang terbatas akses internetnya,  dan TV merupakan media yang umum dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat dan terjangkau untuk seluruh daerah.

Melalui kanal TVRI tersebut, semua siswa semua jenjang sesuai dengan jadwal dihimbau untuk menyaksikan acara tersebut. Siswa bisa menyimak, mencatat dan mengerjakan berbagai tugas. Sedang tugas Guru yaitu mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Pekerjaan dikirim melalui Whatsapp. Ada juga yang petugas khusus yang ditugaskan untuk mengumpulkan tugas-tugas siswa kemudian di serahkan ke guru untuk evaluasi. Praktis tugas pedagogis guru berhenti. Lantas apa saja yang bisa dilakukan guru pada masa pandemi covid 19?

Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005, mendefinisikan guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berbeda dengan dosen yang tugasnya mencakup Tri Dharma yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.  Karena pada prinsipnya guru tugasnya hanya mengajar, maka ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan oleh guru selama masa pandemi di rumah agar menjadi produktif.

1.    Menyusun Rencana Pembelajaran yang Inovatif

Rencana pembelajaran merupakan ruh  dari aktivitas mengajar seorang guru. Pemerintah melalui aturannya telah mensederhanakan rencana pembelajaran yang sebelumnya berlembar-lembar kemudian menjadi hanya beberapa lembar saja. Namun pada kenyataanya walau sudah disederhanakan, tetap saja mayoritas guru  belum membuatnya. Itu sudah menjadi rahasia umum. Mumpung masih dalam masa pandemi covid-19, dan tugas mengajar di sekolah sementara di rumah, maka sebaiknya para guru menyusun  Rencana Pembelajaran yang inovatif. Rencana-rencana tersebut dapat dibuat dan akan membantu sekali ketika sesudah pandemi dan pembelajaran kembali normal seperti sediakala.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

2.    Menyiapkan Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat bantu seorang guru dalam mengajar. Media pembelajaran banyak macamnya. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, media pembelajaran menjadi hal yang sebenarnya mudah untuk dibuat karena banyak sekali platform gratis untuk pendidikan. Dalam masa pandemi ini juga seharusnya menjadi kesempatan bagi guru untuk membuat sebanyak-banyaknya media media pembelajaran. Media pembelajaran yang bervariasi tersebut akan menjadi “bank” kekayaan intelektual seorang guru sehingga dalam mengajar di sekolah nantinya bisa dengan sangat mudah memilih media pembelajaran yang cocok untuk materi dan keadaan siswanya.

3.    Memperbarui Referensi

Guru harus dekat dengan informasi tentang kebaruan ilmu pengetahuan. Dalam masa pandemi, dan mumpung masih bekerja dari rumah, guru dapat memperbarui referensi mereka dengan membaca literatur, jurnal-jurnal penelitian, dan mencari informasi terkait dengan perkembangan pembelajaran. Memperbarui referensi menjadi penting karena guru sebagai pengajar harus selalu menyajikan informasi yang segar, sehat secara informasi dan tidak bias informasi.

4.    Menulis Buku

Menulis buku adalah hal yang mungkin sekali dilakukan guru pada saat pandemi seperti ini. Karena waktu luang yang banyak, guru dapat menulis buku ataupun modul ajar untuk siswa. Buku hasil tulisan guru dapat dimanfaatkan oleh siswa pada nantinya.  Dengan menulis buku, guru akan memiliki disiplin ilmu yang kuat karena akan membaca banyak referensi.

Demikian sedikit  dan sederhana namun perlu untuk segera dimulai. Ya, dimulai.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES