Kopi TIMES

Jangan Sedih dan Galau, Meski Ramadhan Tahun Ini Lebih Sulit

Minggu, 03 Mei 2020 - 05:46 | 70.81k
 Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.
 Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Delapan hari sudah kita melaksanakan puasa ditengah keprihatinan banyak fihak, karena adanya ujian yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Tidak juga disangka sangka kedatangannya. Dimulai dari Wuhan China dan kemudian secara cepat menyebar. Tidak terkecuali Indonesia yang termasuk dari dua ratus lebih Negara yang terserang.

Masyarakat yang awalnya bergembira menyambut akan datangnya bulan ramadlan yang sangat dinantikan, tiba tiba dikagetkan dengan situasi yang berubah cepat hampir seratus delapan puluh derajat. Datangnya ramadhan tahun ini dibarengi dengan terus menjalarnya wabah covid 19 ke berbagai wilayah di Indonesia. Hampir tidak ada propinsi yang bebas dari serangan virus ini.

Kegembiraan yang datang, kemudian dibarengi dengan kegalauan hati dan fikiran. Satu sisi ingin menyambut dan mengisi ramadhan dengan suka cita, disisi lain tetap harus ada upaya agar tetap terhindar dari serangan virus yang ganas ini. Wabah covid 19 ternyata mampu membuat masyarakat panik dan merubah banyak sisi kehidupan manusia. Merubah juga pola hubungan dalam kehidupan masyarakat. Bahkan merubah pula, tata cara berhubungan dan transfer keilmuan.

Persiapan ibadah mau tidak mau harus melakukan penyesuaian. Semua harus mengikuti protocol kesehatan, agar mampu mengurangi kemungkinan penyebaran virus yang massif. Sebelum masuk tempat ibadah, harus dilakukan pemeriksaan. Saat di masjid harus dibuat berjarak agar lebih aman. Bahkan pemerintah dan beberapa tokoh agama menganjurkan agar mulai difikirkan dan dilakukan untuk melakukan ritual ibadah di rumah saja.

Silaturrahmi harus juga ditata dengan model baru. Semua diusahakan agar mengurangi tatap muka langsung untuk hal yang masih mungkin dihindari.  Dari tatap muka langsung, kemudian mengarah pada penggunaan aplikasi yang memungkinkan bertemu dan mendekatkan jarak. Aplikasi seperti zoom, google meet, webex, dan sejenisnya menjadi laris manis

Tata hubungan ekonomi juga tak kalah galau dengan perubahan cepat yang terjadi. Semua pengusahapun harus cepat menyesuaikan dengan keadaan. Bahkan jika diperlukan, melakukan banting setir usaha. Jika tidak demikian, maka tunggu saatnya akan kemunduran sampai pada kematian usaha. Bagi mereka yang kreatif dan inovatif, akan muncul peluang baru. Akan tetapi bagi yang tidak mau berubah, maka tinggal menunggu saat saat yang tidak mengenakkan.

Ritul ritual lain yang biasanya dijalankan di bulan ramadhan juga berubah. Jika perlu dihilangkan atau diganti tata caranya. Kuliah tujuh menit (kultum), kajian kitab kuning yang menghiasai berbagai pesantren, acara buka bersama, dan lainnya, semuanya harus mengalami penyesuaian.

Terhadap semua ini, yang harus kita yakini bahwa ini semua terjadi karena Allah swt. Covid 19 juga mahluq Allah swt yang didatangkan untuk merubah berbagai perilaku manusia. Covid 19 juga bertasbih kepada dzat pencipta yang maha agung ini. Oleh karena itu, tidak boleh hanya dilihat dari sisi negatifnya, akan tetapi juga dari sisi positifnya.

Sisi positif tersebut, diantaranya : masyarakat sekarang lebih memperhatikan kebersihan, ingatan dan ketaatannya terhadap perintah Allah swt juga mengalami peningkatan, rasa saling membutuhkan dan membantu antar masyarakat juga semakin baik dan solid, dan lain sebagainya. 

Allah swt mengajarkan kepada ummat manusia agar lebih tenang dan tidak selalu ketakutan terhadap segala perubahan situasi dan kondisi, karena pasti ada dampak posisif dan negatifnya. Semua Allah swt yang akan mengaturnya. Yang negative upayakan dikurangi dan yang positif terus dipupuk untuk dikembangkan. 

Allah swt juga mengajarkan agar manusia lebih tenang dan jangan selalu bersedih terhadap takdir yang ada. Firman Allah swt dalam surat ketiga ayat seratus tiga puluh Sembilan (3:139) “wala tahinu wala tahzanu” Janganlah kamu lemah dan jangan pula (kamu) bersedih hati. Semua pasti ada jalan terbaiknya yang manusia belum tahu titik akhirnya. Bagaimana dengan anda ??

***

*) Oleh : Noor Shodiq Askandar, Ketua PWLP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES