Kopi TIMES

Jiwa Kepedulian Sosial Mahasiswa

Kamis, 05 November 2020 - 06:34 | 458.34k
Euis Hikmah Ramadhanti, Karyawan Swasta.
Euis Hikmah Ramadhanti, Karyawan Swasta.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mahasiswa adalah seseorang yang belajar di universitas akademi ataupun perguruan tinggi. Bergelar mahasiswa bukan lah mudah yang harus memiliki tanggung jawab yang besar. Mahasiswa sangat berperan penting terhadap masyarakat.

Sesuai julukannya yaitu social control, mahasiswa dengan kepedulian sosial yang sangat tinggi dan menjadi panutan di lingkungan masyarakat yang berlandaskan pendidikan dan pengetahuan lalu berinteraksi langsung kepada masyarakat dan mengadakan program progam kepedulian sosial.

Advertisement

Sebagai sosial control mahasiswa harus mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat dan memberikan solusi untuk menyelesaikan jika terjadi suatu masalah dan mahasiswa harus bersikap kritis terhadap apa yang terjadi di pemerintahan. Kritis terhadap kebijakan yang di buat oleh pemerintah negara yang ingin mensejahterakan tetapi malah semakin menyengsarakan rakyat.

Jika terjadi konflik politik pada pemerintahan dan yang bertentangan dengan undang-undang dan merugikan masyarakat, peran mahasiswa sebagai social control melakukan tindakan untuk membela masyarakat seperti demonstrasi. Lalu tidak hanya demonstrasi, mahasiswa juga dapat melakukan diskusi tentang masalah dan solusi yang terjadi pada masyarakat. Dengan seperti itu, mahasiswa tetap menjadi social control di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa.

Di zaman seperti saat ini, mahasiswa yang kritis dan peka terhadap lingkungannya selalu mengerti dengan hal apa yang terjadi dalam masyarakat. Mahasiswa yang akan turun langsung ke lingkungan dan dengan kepekaan sosialnya mahasiswa dapat dijadikan pengendali sosial. Peran mahasiswa sebagai social control tentu tidak main-main. Pada Tanggal 8 Oktober 2020 Mahasiswa melakukan untuk Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja dinilai akan merugikan rakyat Indonesia, terutama buruh/pekerja, anti-lingkungan hidup, mengabaikan HAM, dan lain-lain.

Tentu saja masyarakat keberatan dengan hal ini karena dapat merugikan mereka. Dengan keadaan tersebut, mahasiswa yang peka dan peduli terhadap keadaan seperti ini langsung ikut menyuarakan aksi mereka dengan mengadakan demonstrasi. Banyak orang yang mengira keikutsertaan mahasiswa menyuarakan aksi mereka hanya memperkeruh suasana. Namun, kenyataannya hal ini efektif agar pemerintah dapat berfikir untuk langsung melanjutkan UU omnibus law atau tidak. Untuk hal ini cukup untuk mendefinisikan mahasiswa sebagai social control.

Kebanyakan orang selalu berpandangan negatif terhadap mahasiswa yang melakukan demonstrasi. Padahal hal itu dilakukan mahasiswa hanya untuk membela kepentingan rakyat. Siapa lagi yang akan membela dalam pergerakan untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang juga berasal dari rakyat. Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa harus menjalankan norma-norma yang ada sehingga demo tersebut dapat berjalan dengan tertib dan damai.

Masyarakat mengharapkan mahasiswa mampu membantu mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah. Kebijakan tersebut tak jarang di salah artikan oleh masyarakat karena itu, mahasiswalah yang harus mengartikan kebijakan tersebut yang bertujuan agar kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah lebih mudah dimengerti oleh masyarakat. 

Kegiatan sosial control juga dapat di lakukan dengan membuat program-program edukasi kepada masyarakat baik secara luas maupun terbatas di lingkungan masyarakat. Mahasiswa yang memiliki karakter kuat, ide, gagasan, semangat yang tinggi, berani tanggung jawab, peka terhadap lingkungan dan mampu berkomunikasi dengan baik sehingga peran dan fungsi mahasiswa akan berjalan dan dapat diaplikasikan dalam lingkungan masyarakat.

Berkarakter perduli lingkungan sosial, mahasiswa juga dapat melakukan bakti sosial bersama masyarakat di lingkungan. Kegiatannya pun beragam bisa dengan melakukan bersih-bersih, mengadakan lomba, melaksanakan kegiatan keagamaan dan lain-lain. Yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai sarana aktualisasi diri mahasiswa untuk membantu sesama, memberi motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran dalam berwawasan. Dan juga bermanfaat untuk masyarakat yaitu , masyarakat diharapkan memiliki kemampuan meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungannya secara mandiri. 

Mahasiswa juga harus aktif dalam kegiatan dan organisasi di kampus mereka. Di organisasi mahasiswa juga bisa belajar mengasah kepemimpinan karena disinilah mahasiswa untuk lebih bertemu dan mengenal banyak orang, belajar bekerjasama dalam sebuah tim, belajar menghargai segala perbedaan yang ada, belajar berpendapat, belajar bersuara dan bertanggung jawab atas sebuah masalah.

Sebagai mahasiswa harus sadar bahwa di kampus bukan hanya untuk menimba ilmu, tetapi mahasiswa juga harus berfikir bisa memberikan sesuatu hal yang lebih bermanfaat untuk kampus  dan lingkungan masyarakat dan mahasiswa harus ikut andil dalam melakukan kegiatan sosial perubahan lingkungan yang lebih baik. Sebagai mahasiswa harus lebih peka dengan melihat, mendengar dan merasakan apa yang ada dilingkungan sekitar dan jadilah mahasiswa yang berjiwa perduli sosial dan bergerak untuk berkontribusi dengan penuh keikhlasan.

Ayo Peduli dan Beraksi untuk kampus dan lingkungan masyarakat agar lebih baik lagi. (*)

***

*) Oleh: Euis Hikmah Ramadhanti, Karyawan Swasta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES