Kopi TIMES

Tidak Menyerah pada Pandemi

Senin, 07 Maret 2022 - 13:41 | 75.41k
Deo Peter Surbakti, SST, Statistisi Ahli BPS Kabupaten Padang Lawas.
Deo Peter Surbakti, SST, Statistisi Ahli BPS Kabupaten Padang Lawas.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMUT – Dua tahun lebih tidak terasa virus Corona sudah mewabah di Indonesia. Tidak sedikit penduduk Indonesia yang sudah pernah berjuang melawan virus ini di dalam tubuh mereka. Jutaan kasus telah terjadi selama dua tahun ini, kebanyakan di antaranya berhasil melawan, namun tidak sedikit juga yang gagal. Tidak hanya sakit yang ditimbulkan, dampak Covid-19 justru sebenarnya lebih terasa pada berbagai dimensi kehidupan. Virus Covid-19 telah banyak merubah cara hidup dan kebiasaan di tengah masyarakat.

Banyak masyarakat sebenarnya sudah merasa lelah mendengar atau membaca berita terkait Covid-19. Virus ini bagaikan derita tiada akhir yang terus menghantui masyarakat. Awal kemunculan virus ini ke permukaan masyarakat, banyak masyarakat merasa ketakutan dan mengambil sikap melindungi diri. Namun, kini justru terlihat lebih banyak masyarakat memilih tidak peduli dan hidup seolah virus ini sudah sirna dari kehidupan mereka. Setidaknya hal inilah yang diperlihatkan oleh survei perilaku masyarakat selama pandemi yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik.

Advertisement

Penerapan protokol kesehatan di tempat kerja adalah langkah pencegahan yang ditetapkan pemerintah pada saat virus Covid-19 awal merebak di Indonesia. Nyatanya gerakan ini perlahan tinggal menjadi semboyan belaka. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS pada bulan Agustus 2021, 54,54 persen tempat kerja di Indonesia sudah tidak menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan). Beberapa jenis pekerjaan dengan tingkat penerapan terendah ternyata cukup mengejutkan karena berasal dari jenis pekerjaan yang banyak berhubungan dengan masyarakat yaitu tenaga usaha penjualan dan usaha jasa.

Perilaku pemilik usaha juga cenderung terlihat mengabaikan protokol kesehatan. Upaya-upaya seperti menyediakan masker untuk pekerja, mengukur suhu tubuh dan penyemprotan desinfektan di lingkungan kerja mulai jarang terlihat. Bahkan, hanya 33 persen dari total usaha yang masih memberikan pelayanan demikian. Hal yang lebih patut disayangkan adalah di mana sektor penyediaan akomodasi dan makan minum menjadi sektor kedua terendah dalam penerapan protokol. Sebagai sektor usaha yang setiap harinya terlibat dengan banyak orang, sangat disayangkan hanya sekitar 10 persen sektor pemilik usaha ini yang masih aktif menerapkan kebijakan protokol kesehatan tersebut di usahanya.

Terakhir perilaku bekerja dari rumah yang sempat menjadi tren gaya hidup di banyak kalangan nyatanya mulai ditinggalkan dan dianggap lebih efektif dengan bekerja langsung di kantor. Lebih dari setengah atau tepatnya 63 persen usaha di Indonesia nyatanya tidak menerapkan sistem kerja fleksibel seperti bekerja dari rumah lagi. Selain itu pelaksanaan uji infeksi virus Covid-19 juga terus mengalami penurunan di mana sebesar 66 persen lebih usaha di Indonesia tidak melaksanakan uji swab antigen atau PCR lagi. Kebiasaan-kebiasaan yang dulu dianggap baik perlahan dianggap merepotkan dan menyulitkan sehingga mulai ditinggalkan.

Langkah nyata yang sudah dilakukan pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran virus adalah percepatan kegiatan vaksinasi. Sayangnya, kegiatan ini dianggap masih belum efektif khsususnya dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hampir 62 persen pekerja di Indonesia nyatanya belum mengikuti kegiatan vaksinasi. Alassan terbesar para pekerja ini belum melakukan vaksinasi adalah masih takut dan khawatir akan efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin.

Penerapan protokol kesehatan di kota dengan di daerah juga ternyata memiliki tingkat penerapan yang berbeda. Penduduk yang berada di daerah perkotaan terlihat jauh lebih mematuhi protokol kesehatan dan bersedia divaksin dibandingkan penduduk yang tinggal di daerah perdesaan. Hal ini tentunya didukung oleh keterbukaan informasi di daerah perkotaan yang lebih terbuka dan tingkat pendidikan penduduk perkotaan yang umumnya lebih tinggi dibanding penduduk di desa. Sebagai tambahan, penduduk perempuan juga terlihat lebih patuh pada penerapan protokol kesehatan dibanding penduduk laki-laki.

Pandemi belumlah berakhir, bahkan dengan adanya varian Omicron baru terlihat penyebaran virus ini kembali meruak. Dengan tingkat kecepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah saat ini, masyarakat masih harus mengambil peran aktif dalam melindungi diri mereka sendiri. Penerapan protokol kesehatan harus kembali dikerahkan agar penyebaran virus ini tidak kembali memuncak.

Selama pandemi masih ada di luar sana, kehidupan masyarakat rasanya belum bisa kembali pada kehidupan semula. Suka atau tidak, masyarakat masih harus menyesuaikan dengan budaya hidup new normal. Menggunakan masker, mengurangi mobilitas dan menjaga kebersihan diri adalah langkah awal yang harus mulai displin kembali dijalankan oleh pemerintah. Langkah aktif seperti mendukung kegiatan vaksinasi adalah percepatan melawan Covid-19 agar segera mereda dan menghilang. Tidak perlu ada perpecahan lagi di dalam masyarakat dan pemerintah perlu mengambil langkah tegas dalam mengambil arah kebijakan. Jika pemerintah dan masyarakat bisa berkolaborasi dengan baik, niscaya pandemi ini akan berakhir. 

***

*) Oleh: Deo Peter Surbakti, SST, Statistisi Ahli BPS Kabupaten Padang Lawas.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES