Kopi TIMES

Puasa Ramadan: Dari Manusia Mukmin Menuju Manusia Muttaqin

Minggu, 26 Maret 2023 - 14:00 | 167.46k
Muhammad Fauzinuddin Faiz.
Muhammad Fauzinuddin Faiz.

TIMESINDONESIA, MALANG – Puasa, sebagai salah satu rukun Islam yang kelima, telah menjadi amalan yang diwajibkan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ibadah ini memiliki manfaat yang melampaui sekadar menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mengantarkan manusia mukmin menuju derajat yang lebih tinggi, yaitu menjadi manusia muttaqin. Manusia muttaqin adalah individu yang memiliki kesadaran dan ketakwaan tinggi terhadap Allah SWT, serta menjalankan perintah-Nya dengan penuh kesungguhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana puasa membantu kita untuk mencapai derajat muttaqin dan mengapa hal ini penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Pertama, mari kita bahas konsep takwa itu sendiri. Takwa merupakan kesadaran akan kehadiran Allah dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan-Nya. Orang yang bertaqwa selalu berusaha menjauhi perbuatan dosa dan mendekatkan diri kepada kebaikan. Puasa menjadi salah satu cara untuk mencapai derajat takwa, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."

Puasa mengajarkan kita untuk menahan nafsu dan mengendalikan diri. Ketika berpuasa, seseorang harus menahan diri dari makan, minum, dan berbagai nafsu lainnya. Melalui proses ini, kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan lebih fokus pada kehidupan rohani. Dengan mengendalikan hawa nafsu, kita mampu menghindari perbuatan dosa dan mendekatkan diri kepada kebaikan.

Selanjutnya, puasa juga membantu kita untuk mengembangkan rasa empati terhadap sesama. Melalui pengalaman menahan lapar dan haus, kita menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain yang kurang mampu. Rasa empati ini mendorong kita untuk lebih peduli dan membantu sesama, baik melalui zakat, infak, maupun sadaqah. Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kepedulian terhadap sesama merupakan bagian penting dari menjadi manusia muttaqin.

Puasa juga membantu kita untuk meningkatkan kualitas ibadah lainnya, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir. Ketika berpuasa, kita cenderung lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah karena kita lebih fokus pada kehidupan rohani. Selain itu, berpuasa membuat kita lebih sadar akan keberkahan waktu, sehingga kita menjadi lebih efisien dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Kedisiplinan ini sangat penting dalam mengembangkan takwa dan menjadi manusia muttaqin.

Selama bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia berusaha untuk meningkatkan amal ibadah dan kebaikan mereka. Bulan ini menjadi kesempatan emas untuk merefleksikan diri dan menilai sejauh mana kita telah berhasil menjalani perintah Allah. Selain itu, bulan Ramadan juga menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan ketaatan kita kepada Allah SWT. Keberkahan bulan suci ini memungkinkan kita untuk meraih derajat muttaqin yang lebih tinggi dengan lebih mudah.

Begitu pentingnya puasa dalam membentuk karakter manusia muttaqin, hingga Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta (batil) dan perbuatan keji, Allah tidak butuh dia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari). Hadits ini menggambarkan bahwa tujuan utama puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan lisan dan perbuatan sehingga menjadikan kita manusia yang lebih baik.

Dalam proses menjadi manusia muttaqin, penting untuk mengingat bahwa perubahan tidak akan terjadi dalam sekejap mata. Mencapai derajat muttaqin merupakan proses yang panjang dan memerlukan usaha yang gigih. Namun, puasa menjadi salah satu cara terbaik untuk memulai perjalanan ini. Dengan melibatkan diri dalam ibadah puasa, kita dapat mengembangkan kesabaran, disiplin, dan ketakwaan yang diperlukan untuk menjadi manusia muttaqin.

Sebagai manusia muttaqin, kita akan merasakan kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan yang luar biasa dalam kehidupan kita. Takwa yang kita miliki akan menjadi penjaga dan penuntun kita dalam menjalani kehidupan dunia dan menghadapi berbagai ujian. Selain itu, sebagai manusia muttaqin, kita juga akan menjadi teladan bagi orang lain, menyebarkan kebaikan, dan menebar keberkahan bagi lingkungan sekitar kita.

Ringkasnya, puasa merupakan salah satu cara terbaik untuk mengantarkan manusia mukmin menuju manusia muttaqin. Melalui puasa, kita belajar untuk mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan rasa empati, dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita dapat memanfaatkan bulan Ramadan dan ibadah puasa sebagai sarana untuk mencapai derajat muttaqin dan menjadi pribadi yang lebih baik.

​Sebagai umat Islam di Indonesia, kita memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang baik, berkemanusiaan, berkeadilan, berkeadaban, dan berperadaban. Menjadi manusia muttaqin merupakan salah satu cara terbaik untuk mencapai tujuan ini. Dengan mengembangkan ketakwaan dan kesadaran akan kehadiran Allah, kita akan menjadi individu yang lebih peka terhadap kebutuhan orang lain, lebih adil dalam pengambilan keputusan, dan lebih beradab dalam berinteraksi dengan sesama.

Mengembangkan muttaqin dalam diri umat Islam Indonesia akan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai. Ketika kita menjalani kehidupan sebagai manusia muttaqin, kita akan selalu berusaha untuk menjaga hubungan yang baik dengan sesama, menghargai perbedaan, dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Dengan demikian, kita akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan saling menghormati. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan ini akan menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan dan kemajuan bangsa Indonesia, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.

Teruslah berusaha menjalankan puasa dengan khusyuk, ikhlas, dan penuh kesungguhan, karena Allah berjanji untuk memberikan pahala yang tak terhingga bagi hamba-Nya yang bertaqwa. Semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba yang bertaqwa dan menjadi manusia muttaqin yang dicintai Allah SWT. Aamiin.

***

*) Oleh: Muhammad Fauzinuddin Faiz (Dosen UIN KH Achmad Shiddiq & Pengurus PERGUNU Jember)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES