Kopi TIMES

Pengembangan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan di Indonesia

Selasa, 02 Mei 2023 - 19:47 | 157.50k
Rame, S.Si, M.Si, Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Rame, S.Si, M.Si, Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagai salah satu negara maju dengan potensi ekonomi yang besar, Indonesia berupaya mempercepat pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, Indonesia terus mengembangkan berbagai konsep dan inovasi untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Salah satu konsep utama yang menjadi fokus pengembangan kawasan industri di Indonesia adalah Eco-Industrial Park (EIP). EIP merupakan kawasan industri generasi keempat yang mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukungnya, sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2025. Beberapa contoh kawasan industri yang menerapkan konsep ini antara lain Taman Industri BSB dan Kawasan Industri Candi di Semarang.

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dalam mengembangkan kawasan industri melalui pendekatan yang berwawasan lingkungan. Fokus utamanya adalah menerapkan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya yang efisien. Sebagai langkah nyata, pemerintah telah menetapkan tiga lokasi sebagai pilot project untuk mengimplementasikan Green Eco-Industrial Park Partnership (GEIPP) di Indonesia.

Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan,  pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan  juga didukung oleh konsep teknologi dalam pengembangan produk dan peraturan pemerintah Republik Indonesia yang mengatur pembangunan industri berwawasan lingkungan.

Pengembangan kawasan industri ramah lingkungan juga menjadi prioritas utama pemerintah dalam mengurangi dampak negatif lingkungan. Melalui Kebijakan Eco-Industrial Park, pemerintah bekerja sama dengan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) dalam program Green Eco-Industrial Park Programme for Indonesia (GEIPP) untuk mengembangkan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Salah satu contoh upaya yang  telah dilakukan dalam membangun kawasan Industrial Park Indonesia yang luasnya mencapai 13 ribu hektar yang  disiapkan untuk pengembangan industri baterai EV dan green energy. Kawasan industri ramah lingkungan ini akan melahirkan produk-produk yang melayani pasar global, sehingga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di pasar internasional.

Dalam mengembangkan kawasan industri ramah lingkungan, pemerintah juga perlu bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti perusahaan, komunitas, dan akademisi, untuk memastikan penerapan konsep EIP berjalan efektif dan efisien. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat akan menciptakan sinergi yang dapat mempercepat inovasi dan teknologi ramah lingkungan, memastikan keberhasilan implementasi konsep tersebut.

Dalam konteks ini, peran akademisi sangat penting dalam menghasilkan riset dan inovasi yang dapat mendukung pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan. Selain itu, masyarakat lokal yang terlibat dalam proses pembangunan kawasan industri juga harus diperhatikan. Mereka harus memahami secara komprehensif manfaat dan dampak pembangunan kawasan industri berwawasan lingkungan bagi lingkungan dan kesejahteraannya.

Selain itu, upaya pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan harus didukung oleh sistem perizinan yang efisien dan transparan. Pemerintah perlu memastikan bahwa izin dan peraturan yang diberlakukan sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan lingkungan. Ini akan membantu menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi pelaku industri dan mengurangi potensi praktik berbahaya bagi lingkungan.

Pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan juga harus dibarengi dengan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pemerintah dan pelaku industri harus berkolaborasi dalam memberikan pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri ramah lingkungan, sehingga menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan.

Kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan juga harus terus diperbarui dan disempurnakan. Pemerintah perlu memprioritaskan kebijakan ini  dalam pembangunan ekonomi nasional dan memastikan bahwa kebijakan ini dapat dilaksanakan secara efektif di lapangan.

Dengan mengembangkan kawasan industri berwawasan lingkungan, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya, Indonesia dapat menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Langkah strategis ini akan membawa Indonesia menuju industri keberlanjutan yang lebih baik, menciptakan masa depan yang lebih hijau dan lebih sejahtera bagi generasi mendatang.

***

*) Oleh: Rame, S.Si, M.Si, Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES