Kopi TIMES

Membangun Keharmonisan Rumah Tangga: Tinjauan Teori Hubungan Interpersonal

Kamis, 22 Juni 2023 - 16:06 | 97.13k
Muhamad Ihsan Adam S.Ag. Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Interdisciplinary Islamic Studies (Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam)
Muhamad Ihsan Adam S.Ag. Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Interdisciplinary Islamic Studies (Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Akhir-akhir ini di Indonesia sering dihebohkan dengan kasus perceraian, khususnya yang terjadi di kalangan dunia selebritis tanah air. Banyaknya berita perceraian di dunia selebritis belakangan ini memunculkan kebingungan dan juga kekhawatiran di khalayak masyarakat umum. Bagaimana tidak, kasus perceraian yang terjadi di dunia selebritis ini justru menimpa rumah tangga yang dianggap oleh masyarakat jauh dari terpaan masalah ataupun dianggap sebagai keluarga yang harmonis saja selama ini.

Hal yang demikian ini memang mungkin saja bisa terjadi karena beberapa sebab seperti, adanya perselingkuhan oleh salah satu pihak, kurangnya komunikasi antar suami dan istri, kesibukan dari salah satu pihak yang berakibat pada kurangnya keterikatan, perbedaan prinsip, kekerasan rumah tangga dan hal lain sebagainya(Nurislamiah, 2021).

Advertisement

Dalam dunia Psikologi, masalah seperti ini bisa terjadi disebabkan oleh kurangnya hubungan interpersonal yang kuat dalam lingkungan keluarga. Hubungan interpersonal yang tidak kuat ini mengakibatkan pada berkurangnya komunikasi yang efektif antar suami dan istri, kurangnya kepercayaan antara keduanya, yang kemudian menjadi sebab ketidakharmonisan dalam rumah tangga.

Dari permasalahan tersebut, di sini kita akan membahas serta mempelajari bagaimana cara ataupun tindakan yang harus dilakukan dalam rangka menguatkan hubungan interpersonal berdasarkan teori hubungan interpersonal dalam dunia psikologi.

Dengan pemahaman yang baik mengenai hubungan interpersonal ini, akan sangat membantu serta memudahkan kita sebagai masyarakat pada umumnya untuk membangun keharmonisan dalam rumah tangga. Dari banyaknya kasus perceraian yang terjadi akhir-akhir ini,  kita dapat menerapkan konsep-konsep yang ada pada teori hubungan interpersonal dalam rangka membantu kita untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis.

A.    Teori Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal ini bertujuan untuk membentuk hubungan dengan orang lain yang kemudian dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa cara. Menurut Deddy Mulyana komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap orang yang bersangkutan menangkap setiap reaksi secara langsung baik verbal ataupun non verbal.

Sedangkan menurut Wood komunikasi interpersonal ini sebagai proses yang selektif, sistemis, dan unik yang membuat kita mampu merefleksikan dan membangun pengetahuan bersama orang lain. Komunikasi interpersonal ini berperan penting dalam memperngaruhi perilaku seseorang dan terlibat dalam proses perubahan dan pengembangan. Dalam komunikasi interpersonal ini pihak yang bersangkutan akan secara aktif dan terus menerus memberikan masukan dan dorongan sehingga bisa merubah perasaan, pemikiran, dan perilaku yang diharapkan(Julianti, t.t.). Dalam memahami bagaimana komunikasi interpersonal bekerja, maka kita harus mengetahui aspek-aspek yang terdapat di dalamnya yakni sebagai berikut.

1)    Keterbukaan: kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal yaitu: pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang lain yang diajak berinteraksi. Kedua, mengacu pada sikap yang jujur antar sesama. Ketiga, menyangkut kepemilikan perasaan dan pikiran yang terbuka, maksudnya yaitu seseorang mampu mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang diungkapkan berasal dari dirinya sendiri dan dapat dipertanggung jawabkan

2)    Empati: kemampuan seseorang untuk dapat memahami dan merasakan sesuatu yang terjadi pada seseorang dari kacamata pasangannya

3)    Sikap mendukung: hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang terdapat sikap saling mendukung satu sama lain

4)    Sikap positif: berupa sikap ataupun perilaku berupa berpikir positif terhadap orang lain, menunjukan sikap kepercyaan sepenuhnya terhadap orang lain, dan meyakini bahwa orang lain tersebut adalah hal yang penting

5)    Kesetaraan: adanya sikap atau pengakuan bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk diberikan.

B.    Teori Penetrasi Sosial

Adalah sebuah teori yang membahas tentang proses komunikasi interpersonal yang berkembang terhadap keintiman dengan individu lain dengan keadaan yang terbuka serta adanya pendekatan dengan individu lain. Teori ini dikembangkan oleh Altman & Taylor (1973). Teori ini umumnya membahas tentang bagaimana proses komunikasi interpersonal serta menjalskan proses-proses dalam berhubungan dengan individu lain seperti proses adaptasi antar individu agar dalam pemahaman akan keintiman yang terjalin antar individu yang saling berhubungan. Hubungan interpersonal memiliki beberapa tahapan yakni orientasi, pertukaran afektif atau penjajakan efektif, dan pertukaran stabil. Teori ini lebih menjelaskan tentang terbentuknya sebuah keintiman, yaitu keterbukaan diri dan pengembangan hubungan secara emosional(Prihantoro & Anisah, 2022). 

C.    Relationship Dialectics Theory

Teori ini beranggapan bahwa individu yang terlibat dalam suatu hubungan interpersonal dapat mengalami ketegangan internal antara pasangan. Misalnya konflik individu yang terjadi karena adanya keinginan untuk tetap menjadi individu yang otonom dan independen tetapi juga adanay keinginan untuk berhubungan dengan orang lain. Dalam mengatasi hal tersebut De Vito (2013) memberikan solusi yaitu: 1) individu yang terlibat dalam hubungan interpersonal harus menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing, 2) jika individu ingin terbebas dari tekanan, maka jalan keluarnya yakni keluar dari hubungan tersebut, 3) masing-masing individu perlu menyeimbangkan hidup agar dapat kembali memperbaiki situasi hubungan yang sempat terjadi ketegangan(Na’imah & Septiningsih, 2019).

Dari penjelasan diatas kita bisa melihat bahwa hubungan interpersonal yang tepat bisa tercapai bila dibina sesuai dengan sudut pandang humanistik yang menekankan pada keterbukaan, empati, sikap saling mendukung, dan kualitas-kualitas lain yang mampu menciptakan interaksi yang bermakna jujur dan memuaskan atau pada sudut pandang pragmatis yang menekankan pada manajemen, kesegaran interaksi dan secara umum kualitas-kualitas yang menentukan pencapaian tujuan yang spesifik(Kadarsih, 2009).

Maka dengan demikian bila kita memahami dengan baik tentang pentingnya komunikasi interpersonal yang baik antar suami istri, serta menjaga interaksi yang baik dan kepecayaan penuh terhadap pasangan masing-masing, maka dengan itu kita bisa membangun dan mempertahankan keharmoniasan dalam rumah tangga yang ideal dan jauh dari kata perceraian yang sangat kita tidak sukai. (*)

***

*) Oleh: Muhamad Ihsan Adam S.Ag
Mahasiswa pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi interdisciplinary islamic studies (Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES