
TIMESINDONESIA, SEMARANG – Sebagai sebuah institusi yang memiliki tugas dalam memberikan perlindungan dan menegakkan hukum, maka tentu hal ini memiliki tantangan tersendiri bagi Polri untuk menjaga profesionalisme dan integritas mereka terhadap masyarakat serta tanggung jawab kepadanegara. Badai yang menimpa Polri melalui beberapa kasus yang menimpa anggota mereka menjadi sebuah pecutan keras bahwa Polri harus membenahi diri dan memperbaiki kualitas. tahun politik akan menjadi penentu utama integritas Polri dalam menjaga keamanan dan melindungi serta penegakan hukum.
Polri juga akan diuji dengan banyak irama politik di ruang publik. integritas Polri akan diuji dalam tahun politik setelah survei tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian meningkat capai 76 persen.
Advertisement
Polri mesti terus berbenah setelah tren peningkatan kepercayaan terhadap Polri menembus angka 76 persen. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan hasil SPI 2022. Nilai integritas Korps Bhayangkara pada tahun ini merosot ke skor 66,49. Padahal, pada 2021 lalu, Polri mendapatkan skor 80,7. ini merupakan capaian kolektif institusi Polri yang ditopang oleh berbagai satuan kerja di bawah kepemimpinan presisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di tahun 2023 ini.
Kata kunci Presisi dari Kapolri yang ber akronim prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan, telah menjadi pemicu dan pemacu kinerja Polri memulihkan kepercayaan masyarakat.
hasil survey pada dasarnya mampu menyajikan generalisasi gambaran untuk mengukur sebuah kinerja dan tentu tentu menuntut kajian dan pemetaan lanjutan, sehingga diketahui secara detail titik-titik mana yang membutuhkan akselerasi penanganan sehingga mempercepat dan meningkatkan kepercayaan publik.
Upaya menjaga integritas merupakan langkah Kapolri yang telah menekankan disiplin tinggi anggota, monitoring kinerja yang ketat, transformasi berbagai layanan, memastikan kesetaraan hukum, dan menjaga stabilitas keamanan secara humanis.
menguatkan integritas kepemimpinan, mendorong budaya organisasi serta membangun soliditas internal dan sinergitas eksternal, sehingga Polri makin mampu berkembang dan adaptif dalam mengatasi tantangan keamanan, mengawal kebijakan dan program pemerintah serta menguatkan kepercayaan masyarakat.
Dinamika tantangan lingkungan strategis untuk mewujudkan stabilitas keamanan dalam negeri. Berurusan kuat dengan berbagai lompatan perubahan yang penuh dengan ketidakpastian dan kompleksitas. Maka untuk mendukung hal tersebut, yaitu melaksanakan tugas pokok dalam kamtibmas, penegakkan hukum dan perlindungan pengayom masyarakat, Polri membutuhkan legitimasi dan kepercayaan publik.
Kondisi internal yang menimpa Polri beberapa waktu lalu, diantaranya Kasus Penembakan Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat, Tragedi Supporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Kasus Narkoba Kapolda Jawa Timur Irjen Teddy Minahasa, telah diusut tuntas, dibuka apa adanya, tidak ada ditutupi dan transparan ke publik sebagaimana arahan dari Bapak Presiden Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa badai kasus yang menerjang tubuh Polri ini seakan membuka sisi gelap yang menjangkiti Polri. Oleh karena kejadian badai ditubuh Polri, timbul rasa tidak percaya juga rasa tidak nyaman pada masyarakat. Hal ini bukan tanpa alasan, karena Polri sebagai garda terdepan pelindung masyarakat serta sosok penegak hukum, Tugas Polri untuk mengembalikan sebuah keadaan agar menjadi aman dan terkendali, tetapi bagaimana kondisi aman dan nyaman.
Polri sendiri tentu kepercayaan masyarakat merupakan harga mati, karena mereka berasal dari masyarakat itu sendiri serta setiap harinya selalu bersinggungan dengan segala lapisan masyarakat. Pujian dan kritikan merupakan merupakan hal yang wajar dalam setiap institusi khususnya penyelenggara pelayanan publik.
Polri telah melakukan banyak perubahan dan transformasi dari sejak lahirnya institusi ini, namun sebagai sebuah perangkat negara yang menjadi garda terdepan dalam melakukan perlindungan dan penegakkan hukum tentu sudah wajib untuk selalu melakukan perubahan, evaluasi, dan pengembangan institusi. Upaya dan evaluasi yang telah dilakukan Polri sudah terlihat. Terbukti pada beberapa kebijakan dan Tindakan tegas yang dilakukan terhadap pelanggaran disiplin.
Selain itu semakin banyaknya anggota polri didaerah-daerah yang terus menjaga marwah Polri untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat juga menunjukkan bahwa masih banyak anggota Polri yang menjaga integritas dan menjalankan Amanah yang diembannya dengan penuh tanggungjawab. Maka guna terus menjaga integritas dan kepercayaan public, masih harus bekerja keras yang tentunya butuh dukungan oleh semua pihak, yaitu dukungan segenap masyarakat dan seluruh stakeholder yang ada. Semoga Polri yang Presisi untuk negeri dapat terwujud.
***
*) Oleh: Ruslina Dwi Wahyuni, S.Sos, MAP, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Unissula Semarang, Dosen STAIMAS Wonogiri, Penyuluh antikorupsi Jawa Tengah.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.