Kopi TIMES

Hari Asyura adalah “Idul Yatama” lebaran anak yatim

Jumat, 28 Juli 2023 - 10:26 | 99.45k
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Di bulan Muharram terdapat hari-hari yang diutamakan untuk melakukan ibadah sunnah tertentu, salah satunya adalah menyantuni anak yatim.

Maka tidak mengherankan jika bulan Muharram juga disebut sebagai bulan anak yatim. Bahkan di Indonesia, terdapat hari khusus di bulan Muharram yang disebut sebagai lebaran anak yatim. Muharram termasuk bulan yang paling istimewa. Salah satu hari yang paling agung ialah tanggal 10 Muharram alias hari Asyuro. Salah satu pesan yang disampaikan Nabi terdapat dalam sebuah hadis.

Advertisement

Artinya:"Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya,". Dengan mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka dapat menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada mereka. Kasih sayang diberikan itu pun sangat berarti bagi anak yatim yang selalu merindukan kedua orang mereka, baik ibu maupun bapak yang sudah tiada.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dengan mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka dapat menunjukkan kasih sayang dan kepedulian kepada mereka. Kasih sayang diberikan itu pun sangat berarti bagi anak yatim yang selalu merindukan kedua orang mereka, baik ibu maupun bapak yang sudah tiada.
Sesuai dengan anjuran Nabi tersebut, maka sebaiknya umat Islam selalu memberikan perhatian kepada anak yatim, terutama tepat pada hari Asyura atau Lebaran Anak Yatim yang disebut Idul Yatama. Istilah Idul Yatama juga bermakna memuliakan para anak yatim selama bulan Muharram yang suci. Lalu, apa saja perbuatan yang bisa dilakukan pada lebaran anak yatim tanggal 10 Muharram?

Artinya:"Diriwayatkan dari Abi Darda ia berkata, seorang laki-laki bertemu Rasulullah mengeluhkan kekerasan hatinya, lalu Rasulullah berpesan:"Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makan dari makananmu, maka hatimu akan lembut dan hajatmu akan terkabul,".

Dengan menyantuni, memberikan bantuan dan mengasih anak yatim, membuat mereka merasa memiliki sosok seorang ayah yang selalu didekat mereka. Di dalam Al-qur’an juga Allah mengingatkan sebagai umat muslim sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menyantuni, mengasihi dan memberikan bantuan. Menyantuni anak yatim bisa dilakukan selain dengan uang, bisa dengan berbagi ilmu pengetahuan, memberikan kehangatan keluarga dan hal baik lainnya. Supaya anak yatim memiliki kehidupan yang layak dimasa yang akan datang.

Keutamaan menyantuni anak yatim ada dalam Alquran dan juga berbagai hadits. Dengan menyantuni anak yatim dengan niat baik dan ikhlas akan mendapatkan balasan yang sangat mulia yaitu dimudahkannya masuk surga. Seperti hadits yang artinya “Barang siapa yang memelihara anak yatim di tengah kaum muslimin untuk memberi makan dan minum, maka pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia telah berbuat dosa yang tidak dapat diampuni.” (HR.Tirmidzi).

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES