
TIMESINDONESIA, MALANG – Tasawuf adalah bagian dari ajaran Islam yang memfokuskan pada pengembangan spiritual dan kebaikan diri. Konsep kebaikan sangat penting dalam ajaran Tasawuf, karena menjadi poin penting dalam pengembangan diri yang lebih baik. Terdapat macam-macam Tasawuf diantaranya Tasawuf Akhlaki, Tasawuf Amali, Tasawuf Falsafi.
Perlu kita renungi Tasawuf merupakan bagian dari ilmu agama yang lebih menekankan pada interpretasi batin dari pada interpretasi eksternal. Lebih menekankan kehidupan setelah kematian dari pada dunia yang fanatik.
Advertisement
Dalam buku Menyelami Lubuk Tasawuf dapat ditemui sebuah penjelasan bahwa para sufi tidak percaya pada kebajikan dunia material dan mereka lebih mempercayai pada dunia spiritual.
Ajaran Tasawuf kebaikan memiliki makna yang luas. Kebaikan dalam berhubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan diri sendiri. Kebaikan dalam hubungan dengan Allah dapat diwujudkan melalui ketaatan dalam beribadah dan menjalankan perintah-Nya.
Kebaikan hubungan dengan sesama manusia dapat diwujudkan dengan berbuat baik, memberi manfaat, dan menghindari tindakan yang merugikan orang lain. Sedangkan kebaikan dalam hubungan dengan diri sendiri dapat diwujudkan dengan menjaga hati dan pikiran dari sifat-sifat buruk.
Untuk mengembangkan kebaikan dalam diri, ada beberapa praktik-praktik yang dapat dilakukan dalam ajaran Tasawuf diantaranya;
Pertama, mengembangkan kecintaan kepada Allah. Dalam ajaran Tasawuf, kecintaan kepada Allah adalah kunci utama dalam mengembangkan spiritualitas.
Kedua, memperbaiki akhlak, karena akhlak yang baik adalah sifat-sifat yang diterima di hadapan Allah.
Ketiga, berbuat baik kepada sesama manusia, karena membantu sesama dan saling berbagi kebaikan adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Keempat, menjaga hati dan pikiran dari sifat-sifat buruk, karena hati dan pikiran yang bersih dari sifat-sifat buruk adalah kunci untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Kelima, menjaga kesederhanaan dan keteraturan dalam hidup. Dalam ajaran Tasawuf, kesederhanaan dan keteraturan dalam hidup akan membantu menghindari sifat-sifat sombong dan rakus.
Selain itu, Tasawuf dapat membantu dalam pengembangan diri yang lebih baik dengan mengenal dan mempraktikkan zikir. Karena zikir adalah praktik mengingat Allah yang sangat penting dalam ajaran Tasawuf.
Begitu juga menjaga konsistensi salat dan berpuasa, mempelajari dan mengamalkan tafsir Alquran, karena Alquran adalah kitab suci umat Islam yang memuat banyak petunjuk dan ajaran tentang kebaikan dan kebajikan.
Dalam ajaran Tasawuf, praktik yang dipandang sebagai jalan untuk mencapai kesucian hati dan keterhubungan dengan Allah seperti melaksanakan ibadah sunah, membaca zikir dan wirid, serta melakukan meditasi. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan diri yang lebih baik.
Dalam tasawuf, kebaikan memiliki arti yang luas, meliputi kebaikan dalam hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan diri sendiri.
Untuk mengembangkan kebaikan dalam diri, ada beberapa praktik-praktik yang dapat dilakukan, seperti mengembangkan kecintaan kepada Allah, memperbaiki akhlak, berbuat baik kepada sesama manusia, menjaga hati dan pikiran dari sifat-sifat buruk, serta menjaga kesederhanaan dan keteraturan dalam hidup.
Selain itu, praktik-praktik Tasawuf seperti zikir, salat dan puasa, mempelajari dan mengamalkan tafsir Alquran, serta melakukan meditasi untuk membantu dalam pengembangan diri yang lebih baik.
Dengan menjelajahi kebaikan dalam ajaran Tasawuf, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
***
*) Oleh: Muhammad Dzunnurain, Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNISMA.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainor Rahman |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.