Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Seberapa Sulit Untuk Menjawab Pertanyaan ‘Kuliah Di Jurusan Biologi Mau Kerja Apa?'

Rabu, 13 September 2023 - 12:30 | 129.98k
Rodinatul Munawaroh, Mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Islam Malang (UNISMA).
Rodinatul Munawaroh, Mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Prospek kerja jurusan Biologi merupakan salah satu hal yang cenderung sulit untuk dipahami oleh calon mahasiswa. Biologi menjadi bagian dari Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengatahuan Alam (FMIPA) yang juga bercabang pada prodi matematika, kimia, dan fisika.

Biasanya jurusan pada fakultas ini menjadi pilihan bagi calon mahasiswa baru dalam mendaftar Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Mayoritas calon mahasiswa Biologi memilih jurusan tersebut dikarenakan ilmu ini sudah menjadi favorite sejak di sekolah menengah, selain itu juga karena mirip dengan jurusan kedokteran namun dengan materi yang lebih mudah dan lebih ke ranah lingkungan alam sekitar.

Advertisement

Dalam pandangan beberapa mahasiswa, jurusan Biologi bisa dianggap kurang kompetitif dibandingkan dengan jurusan-jurusan teknis atau bisnis. Mereka mungkin menyarankan peluang kerja yang terbatas atau gaji yang rendah setelah lulus. Banyak sarjana Biologi bersaing untuk peluang kerja terbatas di bidang-bidang seperti penelitian ilmiah, farmasi, dan konservasi lingkungan.

Sebagian besar pekerjaan di bidang biologi memerlukan gelar lebih tinggi, seperti gelar master atau doktor, untuk mencapai tingkat yang mampu dalam hal tanggung jawab dan gaji. Kebutuhan akan spesialisasi yang mendalam dan pengalaman kerja dapat membuat proses pencarian pekerjaan menjadi lebih sulit. Hal ini bisa menjadi kendala bagi lulusan dengan gelar sarjana Biologi yang ingin langsung terjun ke dunia kerja.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Namun faktanya, untuk menjawab pertanyaan ‘kuliah di jurusan Biologi mau kerja apa?’ tidaklah sulit. Pemahaman yang mendalam tentang ilmu Biologi dapat membuka peluang dalam berbagai sektor, seperti konservasi lingkungan, bioteknologi, pendidikan, penulisan ilmiah, pengembangan obat-obatan, bahkan merambat ke dunia bisnis. Mahasiswa dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren industri juga penting agar lulusan biologi dapat menemukan celah di pasar kerja yang terus berubah.

Seperti Fakultas MIPA Universitas Islam Malang (UNISMA), hasil dari penelitian civitas akademika Fakultas MIPA dapat dijadikan sebagai dasar bisnis yang memberikan keuntungan besar. Salah satunya yaitu tanaman anggrek hasil kultur jaringan di labolatorium Orchidologi Fakultas MIPA.

Tanaman-tanaman yang dihasilkan merupakan tanaman yang berkualitas sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Tidak hanya itu, civitas akademika Fakultas MIPA UNISMA juga telah menciptakan produk pupuk organik cair NuPOC dan pupuk organik padat NUganik yang keberadaannya berhasil bersaing dipasaran. Pupuk ini diproduksi oleh Dr. Sama’ Iradat Tito, S.Si., M.Si. yang kemudian dipasarkan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kewirausahaan dan Inkubator Bisnis (P2KIB) UNISMA.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Lulusan biologi sebenarnya memiliki potensi besar untuk bersaing di dunia bisnis, meskipun mungkin terlihat jauh dari bidang ilmu yang khas dalam bisnis. Ilmu biologi melatih lulusannya untuk melakukan analisis data secara mendalam dan melakukan penelitian yang sistematis.

Keterampilan ini sangat berharga dalam bisnis, terutama dalam mengidentifikasi tren pasar, menganalisis data pelanggan, dan mengambil keputusan berdasarkan bukti yang kuat. Lulusan biologi juga sering dilatih untuk berpikir kreatif dalam menemukan solusi untuk masalah-masalah ilmiah. Keterampilan ini dapat diterapkan dalam mengembangkan produk atau layanan baru, merancang strategi pemasaran yang inovatif, atau menciptakan peluang bisnis baru.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Beragamnya pekerjaan alumni juga menjadi tolak ukur utama ketika calon mahasiswa memilih jurusan di suatu Perguruan Tinggi. Salah satu alumni Fakultas MIPA UNISMA yang berhasil membuktikan bahwa lulusan Biologi juga mampu bersaing di dunia bisnis yaitu Nur Shofiyah Munawaroh, S.Si. beliau menjadi berhasil menjadi owner coklat Arsy di kota Malang.

Selain itu juga terdapat Dea Fatimatu Zahroh, S.Si. yang bekerja sebagai Data Officer GF ATM TB Dinas Kesehatan Kota Batu. Disamping itu juga beliau bekerja sama pengusaha Anggrek yaitu Pak Dedek Santoso untuk berkolaborasi mencanangkan Kelurahan Dadaprejo sebagai Kampung Anggrek. Membentuk Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang kemudian hasil panennya saat ini sudah bekerja sama dengan Transmart Malang.

Tidak hanya kampung anggrek dengan 50 plasma dan Gapoktan, Dea Fatimatu Zahroh, S.Si juga memanfaatkan kompetensi yang dimiliki masyarakat kelurahan Dadaprejo sebagai pembatik sehingga menciptakan batik khas Dadaprejo yaitu batik dengan motif anggrek. Dengan kemampuan riset perkembangan teknologi, tren industri, dan pemahaman yang mendalam tentang ilmu Biologi yang dimiliki oleh Nur Shofiyah Munawaroh, S.Si. dan Dea Fatimatu Zahroh, bukan hanya dapat memberikan keuntungan untuk dirinya sendiri, namun membuka lapangan kerja untuk masyarakat.

Di Universitas Islam Malang, Fakultas MIPA menjadi salah satu dari 10 fakultas yang ada. Fakultas ini memiliki satu prodi yaitu Prodi Biologi. Meskipun jumlah mahasiswa tergolong sedikit jika dibandingkan dengan fakultas lain, jaringan alumni Fakultas MIPA UNISMA tetap terikat dan menciptakan keharmonisan, hal ini tentu berpengaruh besar pada luasnya informasi yang didapat. Lantas bagaimana jika relasi mahasiswa kurang luas dan dan informan kurang aktif?

Fakultas MIPA UNISMA memiliki grup informasi mahasiswa yang hampir setiap hari membagikan informasi kemahasiswaan, informasi lomba, informasi workshop dan seminar, bahkan informasi lowongan kerja.

Informasi lowongan pekerjaan yang dibagikan-pun sangat beragam, mulai dari labolatorium, kementrian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan beberapa perusahaan mulai dari perusaan kecil hingga perusahaan ternama seperti perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Dengan begitu masalah relasi dan jangkauan informasi dapat teratasi. Masalah prospek kerja bukanlah masalah yang sulit dihadapi ketika seseorang mampu menempatkan dirinya dengan benar. Berlaku produktif dan berfikir kritis jauh kedepan dapat melatih diri untuk mengatasi semua masalah yang ada. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Rodinatul Munawaroh, Mahasiswa Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES