Kopi TIMES

Transformasi Media

Kamis, 02 Mei 2024 - 15:08 | 27.75k
Muchammad Ain Abdul Aziz, Magister Ilmu Komunikasi Usahid
Muchammad Ain Abdul Aziz, Magister Ilmu Komunikasi Usahid
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURAKARTA – Sejarah peradaban manusia terbagi manjadi empat zaman atau era. Peradaban pertama adalah masyarakat pra pertanian, yang mana disebut juga era kesukuan dan nomaden (berpindah-pindah tempat). Pada era tersebut, manusia mengandalkan indera pendengaran. Peradaban kedua adalah masyarakat pertanian, yang mana manusia sudah mampu mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Pada era tersebut, manusia mulai mengenal huruf dan tulisan sehingga mereka mengandalkan indera pengelihatan. Peradaban ketiga adalah masyarakat industri yang mana ditandai dengan terciptanya mesin cetak dan mesin uap. Pada era ini juga ditemukan radio, film, dan televisi sebagai alat saluran media massa. 

Kemudian peradaban keempat adalah masyarakat informasi yang ditandai dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Pada era ini, hampir semua kegiatan masyarakat sangat erat kaitannya dengan teknologi. Baik kegiatan tersebut menyangkut ekonomi, produksi, diatribusi, dan konsumsi informasi. Dengan berkembangnya teknologi dan jaringan telekomunikasi membuat konvergensi atau penyatuan media massa konvensional menjadi media baru yang sekarang dikenal dengan sebutan internet. 

Advertisement

Seiring berkembangnya teknologi, membuat media ikut beradaptasi dalam memanfaatkan teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang cepat dan akurat. Media merupakan salah satu sarana penyampaian informasi, yang mana informasi tersebut sudah melalui tahap editing dan dikemas secara menarik sebelum disebarluaskan untuk menarik minat audien. Dahulu, penyampaian informasi dilakukan melalui media lama berbasis cetak dan elektronik. Pada saat ini, penyampaian informasi banyak dilakukan melalui internet sebagai media baru. Oleh karenanya, media massa terbagi menjadi dua yaitu media lama dan media baru. 

Media lama adalah proses produksi dan penyampaian informasi melalui dua macam bentuk yaitu media cetak dan media elektronik. Contoh media cetak seperti koran, majalah, surat kabar, sedangkan media elektronik seperti radio dan televisi tradisional. Adapun karakteristik media lama cenderung terbatas dan lambat dalam distribusi berita dan informasi, serta masih menggunakan jurnalistik konvensional yang lebih formal dalam proses editing. Selain itu, audien tidak banyak memiliki kesempatan ikut serta berkontribusi maupun berpartisipasi dalam media lama. Meskipun beberapa ada yang menyediakan kolom partisipan, namun harus menunggu waktu yang agak lama.

Media baru adalah transformasi teknologi komunikasi digital berbasis internet dalam menyampaikan informasi kepada audien. Contoh media baru seperti blog, media sosial, web berita, dan lain-lain. Adapun karakteristik media baru memiliki kemampuan penyampaian berita dan informasi yang cepat, interaktif, dan fleksibel. Media baru menyediakan kolom komentar yang membuat audien dapat berpartisipasi langsung seperti berkomentar, berdiskusi, saling berbagi konten, bahkan berinteraksi langsung dengan pembuat konten yang bersangkutan. 

Sehingga dapat dikatakan bahwa media baru cenderung dinamis dengan ciri khas tersendiri dalam editorial dan format berita atau informasi yang disampaikan (menggunakan jurnalistik online yang mana proses penyampaian berita dan informasi melalui media digital yang terhubung dengan internet, serta beritanya tidak melalui redaktur). Dengan adanya media baru menjadikan audien dapat dengan mudah mencari dan memilih berita sesuai dengan yang diinginkan. Dengan fleksibilitas media baru menjadikan audien dapat lebih mudah mengakses dengan perangkat pintar yang terhubung dengan internet melalui platform tertentu di manapun dan kapanpun.

Dengan begitu perbedaan antara media lama dan media baru terletak pada teknologi yang digunakan, distribusi berita dan informasi, serta interaksi antara media dengan audien. Meskipun begitu, kedua jenis media massa tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu menyampaikan berita dan informasi kepada audien, serta berperan dalam transmisi sikap, sosialisasi, persepsi, dan kepercayaan. Dengan adanya media baru menciptakan kebebasan bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengelola maupun menyampaikan informasi.

Konvergensi Media

Konvergensi media terdiri dari dua kata konvergensi dan media yang erat kaitannya dengan teknologi dan komunikasi. Dilansir dari kompas.com, "konvergensi media adalah integrasi media lewat digitalisasi yang dilakukan oleh industri media. Konvergensi media dilakukan untuk menghasilkan serta menerbitkan berbagai konten media melalui alat dan infrastruktur teknologi, untuk dimanfaatkan oleh audiens yang beragam". (Putri, 2021).

Dari pengertian tersebut menjelaskan bahwa konvergensi merupakan proses yang mana berbagai jenis media secara bertahap menggabungkan teknologi dan infrastrukturnya, menghasilkan media yang sebelumnya terpisah menjadi media yang terintegritas. Singkatnya, konvergensi media merupakan penggabungan berbagi media menjadi satu bagian utuh yang dilakukan melalui teknologi digital. Konvergensi media menciptakan kesatuan antara media yang sebelumnya berbeda seperti koran, televisi, dan perangkat pintar digabungkan dan dapat dinikmati dalam satu platform.  

Misalnya, pada awalnya kompas menyampaikan informasinya melalui media cetak seperti koran dan surat kabar. Namun setelah konvergensi media, membuat kompas memanfaatkan teknologi tersebut sebagi media penyampaian berita dan informasi dengan berbagai bentuk seperti portal berita online kompas.com, koran online kompas, dan chanel youtube kompas TV. 

Dilansir dari laman detikinet.com "konsep konvergensi media bisa terjadi karena didukung oleh 3C, computing (industri komputer dan teknologi informasi), communications (infastruktur dan jaringan telekomunikasi), dan content (informasi, games, dan berita)". (Khairally, 2023). Computing berperan sebagai produksi, pengelola, serta distribusi berita dan informasi. Communications berperan sebagai saluran yang menyediakan jaringan sehingga dapat menghubungkan antar komputer atau perangkat digital. Content berperan sebagai isi dari ruang internet tersebut seperti berita, informasi, games, dan lain-lain. 

Adapun beberapa dampak konvergensi media meliputi: Pertama, Teknologi serbaguna yang efektif, praktis, dan fleksibel. Masyarakat dapat memanfaatkan dimanapun dan kapanpun teknologi yang terkoneksi dengan internet dan memuat banyak jenis berita dalam satu platform, misalnya smartphone yang dapat menyuguhkan berita dalam berbagai jenis seperti berita teks, audio, maupun vidio.

Kedua, Pola konsumsi masyarakat terhadap media tidak terbatas satu informasi, mereka dapat memilih dan menentukan berita yang diinginkan dari berbagai sumber. Ketiga, Masyarakat dapat berpartisipasi dan berinteraksi langsung dengan pembuat berita atau konten, misalnya melalui chat pada kolom komentar.

Keempat, Membuka peluang industri kreatif seperti iklan online, konten digital, dan pengembangan perangkat keras maupun perangkat lunak. Kelima, Masyarakat ketergantungan terhadap teknologi, dan media cetak jarang digunakan karena kalah saing dengan media online. Keenam, Semakin terbukanya informasi mengenai kehidupan pribadi seperti hobi, kesehatan, sosial, dan lain-lain.

Dengan demikian, konvergensi media tidak hanya berdampak dalam jurnalistik saja, namun berdampak juga terhadap pola kehidupan masyarakat seperti pola konsumsi berita, persepsi masyarakat, distribusi berita, dan literasi media. Konvergensi media membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses informasi, baik itu yang mengarah kepada hal yang baik maupun hal buruk, tergantung pengguna masing-masing. Sehingga media baru dapat diibaratkan dengan sebuah pisau yang mana pengguna dapat memanfaatkannya ke arah yang positif maupun sebaliknya.

***

*) Oleh : Muchammad Ain Abdul Aziz, Magister Ilmu Komunikasi Usahid

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES