
TIMESINDONESIA, MALANG – Seseorang yang memiliki kepedulian terhadap sesama makhluk memiliki keutamaan yang luar biasa di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Mengapa demikian karena dikatakan di dalam ungkapan orang Arab Al muta'addi afdholu Minal qasir yang maknanya adalah kebaikan yang dapat berdampak kepada orang lain lebih utama daripada kebaikan yang hanya dinikmati oleh diri sendiri, artinya kebaikan tersebut bersifat aktif tidak pasif.
Advertisement
Mengapa demikian? di dalam Alquran dijelaskan warofa'nahu makanan Aliyah yang maknanya adalah aku angkat hambaku yang bernama Idris pada tempat yang tinggi nan Luhur, Mengapa Idris memiliki kedudukan yang tinggi dan luhur? hal tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh Al Imam Al qurthubi di dalam tafsirnya bahwasanya suatu ketika Idris berjalan di bawah terik matahari yang sangat panas Nabi Idris pun bergumam di dalam hatinya Seraya menyatakan setiap malaikat ditugasi oleh Allah memikul beberapa makhluk-makhluknya yang amat Agung dan besar seperti rembulan Bumi Langit hingga matahari alangkah Kasihannya matahari yang begitu besar dan panas dipikul oleh malaikat sehingga malaikat tersebut merasa berat dan panas.
Nabi Idris pun lantas berdoa Allahumma khofihu an tsiqoliha wa harriha ya Allah ringankan darinya panas dan berat matahari itu. Allah pun mengijabahi doa Nabi Idris lalu malaikat pun merasa ringan membawa dan memikul matahari tersebut bobotnya berkurang dan panas pun panasnya pun demikian.
Malaikat pun bertanya kepada Allah apa yang terjadi sebenarnya lalu Allah pun memberikan jawaban. Sesungguhnya hambaku yang bernama Idris telah meminta aku untuk meringankan dan mengurangi bobot serta panasnya matahari, malaikat pun merasa terharu sehingga malaikat pembawa matahari berdoa ya Allah Ya Robbi ijma ini wabainahu fil makanin Rofiah ya Allah kumpulkanlah Aku Dan hambaMu Idris yang soleh di tempat yang luhur di tempat yang tinggi, oleh karenanya pada akhirnya Idris mendapatkan tempat yang tinggi di sisi Allah ta'ala.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Terdapat qaul yang menjelaskan bahwasanya Idris berada di surganya Allah ada pula qaul yang menjelaskan bahwasanya Idris berada di langit ke-4 sehingga ketika Nabi Muhammad melakukan Isra dan Mi'raj disambut oleh Nabi Idris Alaihissalam di langit yang ke-4 Mengapa Nabi Idris mendapatkan kedudukan yang tinggi seperti ini akibat dari kepeduliannya terhadap sesama makhluk begitu pula yang dialami oleh Nabi Isa satu ketika sebagaimana yang direkam di dalam Ihya ulumiddin Nabi Isa bertanya kepada Allah, Bima attaqorobu ilaika Wahai Allah dengan apa aku dapat mendekatkan diri kepadamu, Nabi Isa bertanya perihal amal yang memiliki kedudukan tinggi Apakah dengan salat ataukah zikir ataukah memujimu Lalu Allah ta'ala menjawab di idkholussurur ala qolbi akhikal Muslim, tentu dengan membahagiakan saudara sesamamu engkau membahagiakan hatinya tentu kepedulian terhadap sesama baik itu memperhatikan urusan orang lain dengan membantunya berusaha menghilangkan kesusahannya memberikan hutang ketika melihat teman berada dalam keadaan maksiat kita berusaha menariknya agar terbebas dari maksiat itu semua memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi di sisi Allah ta'ala.
Tentu bandingan ibadah ini bukan antara yang wajib dengan wajib atau wajib dengan sunnah namun dalam hal-hal yang tidak bersifat seperti contoh apabila kita ditanya Manakah yang lebih utama antara menjenguk orang sakit ataukah berpikir di rumah tentu menjenguk orang sakit yang lebih utama Manakah yang lebih utama antara iktikaf ataukah bersedekah kepada orang yang membutuhkan tentu bersedekah kepada orang yang membutuhkan memiliki nilai pahala yang lebih tinggi dan unggul karena kebaikan tersebut murni berdampak kepada orang lain lalu biasanya orang yang memiliki kepedulian terhadap orang lain kerap kali mendapatkan nyinyiran dari netizen apakah itu dianggap songong cari muka Cari perhatian atau sejenisnya diantara cara agar kita dapat hidup tenang dari nyinyiran netizen adalah menerapkan 4T tak jauh yang artinya masa bodoh yang kedua paham Mul atau sabar yang ketiga tahu full atau memaafkan orang lain menutupi aib orang lain serta tajam Mul atau yang bermakna berusaha untuk senantiasa melakukan yang terbaik dengan demikian seseorang benar-benar dapat menerapkan Apa yang disebut dengan upaya mencari ketenangan yang secara tidak langsung orang tersebut telah menjalankan prinsip taholi takhli dan Tajalli yang sangat masyhur versi Al Imam Al Ghazali. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Penulis: Thoriq Al Anshori, Dosen Fakultas Agama Islam & Sekretaris Pesantren Kampus Ainul Yaqin, Universitas Islam Malang (UNISMA).
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |