Peran Guru Pendidikan Pancasila dalam Mendorong Literasi Finansial Siswa

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berbicara tentang literasi memang selalu menarik untuk didiskusikan. Didalam dunia pendidikan literasi ini menjadi salah satu yang menjadi penilaian baik atau tidaknya sebuah sekolah. Banyak sekolah yang berlomba-lomba mencari cara untuk meningkatkan literasi di sekolah. Seperti yang kita ketahui bahwa literasi memiliki dampak yang sangat luas bagi kehidupan sehari-hari.
Sekolah sebagai salah satu elemen yang terus meningkatkan siswanya dalam berliterasi. Literasi sendiri sebenarnya lebih dari sekedar semantik, bukan hanya sekedar mempelajari tentang baca tulis. Literasi memiliki makna yang sangat luas sebagai proses sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat.
Advertisement
Literasi finansial sendiri merupakan salah satu dari beberapa bagian literasi yang bis kita pelajari. Literasi finansial ini merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk memahami konsep dan risiko dalam konteks finansial. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan individu maupun sosial. Dalam ruang lingkup sekolah tentunya literasi finansial ini harus berdampak kepada siswa.
Lantas bagaimana peran guru disekolah, dalam hal ini peran guru pendidikan pancasila dalam meningkatkan kecerdasan literasi finansial siswa. Walaupun dalam mengajarkan literasi finansial kepada siswa merupakan tugas setiap guru. Tetapi dalam tulisan ini kita akan membahas bagaimana peran guru pendidikan pancasila itu disekolah.
Di era modern ini, di mana arus globalisasi dan informasi mengalir deras, bagaimana peran guru pendidikan pancasila semakin krusial. Tak hanya menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila, guru Pendidikan Pancasila juga perlu membekali generasi muda dengan literasi finansial, sebuah bekal penting untuk masa depan yang gemilang.
Mengajarkan literasi finansial kepada peserta didik bukan berarti mengubah fokus mata pelajaran pendidikan pancasila. Justru, hal ini merupakan perwujudan nyata dari nilai-nilai pancasila, seperti kemandirian, keadilan sosial, dan gotong royong. Literasi finansial akan membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola keuangan dengan bijak, sehingga mereka dapat hidup sejahtera dan berkontribusi positif bagi bangsa.
Bayangkan, generasi muda yang memiliki pemahaman tentang menabung, berinvestasi, dan mengelola utang dengan baik. Mereka akan terhindar dari jerat pinjaman online dan budaya konsumtif, serta mampu membangun masa depan yang stabil dan sejahtera. Hal ini sejalan dengan nilai kemandirian dalam Pancasila, dimana setiap individu didorong untuk bertanggung jawab atas kehidupannya dan tidak bergantung pada orang lain.
Literasi finansial juga erat kaitannya dengan nilai keadilan sosial. Ketika generasi muda memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik, mereka akan lebih mampu membantu orang lain yang membutuhkan. Mereka dapat berkontribusi dalam program-program sosial dan membantu mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Semangat gotong royong pun dapat tertanam melalui edukasi literasi finansial, di mana mereka diajarkan untuk saling bahu membahu dalam mencapai tujuan keuangan bersama, seperti mendirikan koperasi atau usaha bersama.
Menanamkan literasi finansial pada peserta didik bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk guru Pendidikan Pancasila, orang tua, dan pemerintah. Guru Pendidikan Pancasila perlu dibekali dengan pelatihan dan pengetahuan yang memadai tentang literasi finansial, agar mereka dapat menyampaikan materi dengan efektif dan menarik bagi peserta didik. Orang tua pun perlu memberikan contoh yang baik dalam mengelola keuangan dan menanamkan nilai-nilai literasi finansial sejak dini kepada anak-anak mereka.
Pemerintah juga perlu mendukung program edukasi literasi finansial di sekolah-sekolah melalui penyediaan kurikulum yang relevan, materi pembelajaran yang menarik, dan pelatihan bagi guru. Tugas mencerdaskan siswa dalam literasi finansial merupakan tugas bersama. Dengan kerjasama yang solid dari semua pihak, kita dapat menciptakan generasi muda yang berkarakter mulia dan cerdas finansial, siap menjadi pemimpin bangsa yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.
Guru Pendidikan Pancasila memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dan literasi finansial kepada generasi muda. Dengan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, kita dapat melahirkan generasi yang tangguh, mandiri, dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Literasi finansial bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang masa depan bangsa yang lebih cerah. Mari kita dukung peran guru Pendidikan Pancasila dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
***
*) Oleh : Hery Setyawan, M.Pd., Guru di SMPN 42 Jakarta dan Guru Penggerak Angkatan 8 Jakarta Utara.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Sholihin Nur |