Kopi TIMES

Keramatkah Bulan Muharram?

Senin, 15 Juli 2024 - 13:33 | 16.37k
Dr. Syaifuddin, Si.Si., M.Pd, Kepala Madrasah Diniyah Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Syaifuddin, Si.Si., M.Pd, Kepala Madrasah Diniyah Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Memasuki bulan muharram ada tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat luas. Yakni, doa akhir tahun dan awal tahun. Berbagai masjid dan musola mengadakan kegiatan tersebut. Tidak mau ketinggalan dengan momen yang sangat baik sekali itu, Madrasah Diniyah Ainul Yaqin Unisma juga menggelar Doa munajat bersama dalam rangka menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah. Doa bersama yang dihadiri oleh Para Santri Madrasah Diniyah Ainul Yaqin Unisma bertempat di Hall lantai 2 Masjid Ainul Yaqin Unisma, Kota Malang

Semua santri diarahkan untuk mengikuti Doa bersama mulai dari tingkatan Ula, Wustho dan Ulya. Doa bersama dimulai sebelum sholat maghrib dan dilanjutkan dengan sholat berjemaah. Pada malam harinya, munajat bersama ini diawali dengan membaca Ummul Quran, Surat Al-Fatihah dan lanjut doa awal tahun. Suasana religius terasa saat semua santri membacakan doa dan shalawat.

Advertisement

Bulan Muharram berasal dari kata haram yang artinya suci atau terlarang. Dinamakan Muharram, karena sejak zaman dulu, pada bulan ini dilarang berperang dan membunuh. Larangan itu terus berlaku hingga masa Islam. Bahkan bulan Muharram termasuk salah satu bulan haram. Orang-orang Arab baik sebelum masa Rasulullah maupun pada masa beliau tidak memiliki angka tahun. Mereka biasa menamakan tahun dengan peristiwa besar yang terjadi pada tahun tersebut.

Misalnya ada tahun yang disebut tahun gajah (amul fil) karena di tahun tersebut terjadi peristiwa pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah yang akan menghancurkan Ka’bah. Ada tahun yang disebut sebagai tahun fijar (amul fijar) karena saat itu terjadi perang fijar. Ada tahun yang disebut tahun nubuwah karena di tahun itu Rasulullah menerima wahyu.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pada tahun ketiga masa pemerintahan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, datang satu masalah yang dialami oleh pejabat pemerintah. Ketiadaan angka tahun membuat sebagian pejabat pemerintah kesulitan. Salah satunya adalah Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu. Atas aduan Abu Musa, Umar kemudian menerbitkan kalender Islam. Setelah bermusyawarah dengan para sahabat terkemuka, Umar memutuskan bahwa awal kalender Islam dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Karenanya kalender Islam dikenal dengan nama kalender hijriyah.

Selanjutnya, bulan apa yang dijadikan bulan pertama tahun hijriah? Utsman bin Affan mengusulkan Muharram. Mengapa? Sebab sejak dulu orang Arab menganggap Muharram adalah bulan pertama. Kedua, umat Islam telah menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah. Ketiga, bulan Muharram merupakan bulan munculnya tekad hijrah ke Madinah setelah pada Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II. Maka jadilah Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender hijriyah. 1 Muharram adalah tahun baru hijriyah.

Dalam kitab Assyura karangan Syaikh Mas Saiful Muluk bin Syaikh Mas Lukman Hakim Seorang ulama nusantara, dalam bulan muharram terdapat peristiwa yang luar biasa. Diantaranya, ditenggelamkannya raja fir’aun, digantinya nabi ismail dengan domba, dilahirkannya nabi isa, diampuninya dosa nabi daud, dilahirkannya nabi Ibrahim, diciptakannya langit dan bumi, diciptakannya gunung dan lautan, dimasukkannya nabi adam ke surge, Allah menciptakan Arsy dan Lauh mahfudz, diangkatnya nabi isa ke langit, diturunkannya kitab taurat.

Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara, nabi Yakub sembuh dari sakitnya, dikeluarkannya nabi yunus dari perut ikan nun, Nabi musa membelah lautan dengan tongkatnya, nabi sulaiman diberikan kerajaan, hari kiamat akan terjadi pada bulan muharram, diterimanya taubat Nabi Adam AS setelah diturunkan dari surga, diangkatnya Nabi Idris AS ke tempat yang tinggi, diturunkannya Nabi Nuh AS dari kapal, setelah banjir bandang, diselamatkannya Nabi Ibrahim AS dari bakaran apinya raja Namrud.

Selain itu, muharram adalah bulan yang penuh dengan ampunan Alloh SWT. Barang siapa yang pada bulan muharram bertaubat, maka Allah SWT bakal mengampuninya. Bulan muharram sebagai ladang ibadah bagi seorang hamba yang ingin meningkatkan kualitas ibadahnya. Allah SWT telah menyediakan rahmat, pahala, ampunan, pertolongan pada bulan muharram.

Bulan muharram juga termasuk bulan yang Allah SWT melipat gandakan pahala ibadah yang dilakukan hamba-Nya. Oleh karena itu, pada bulan muharram ini marilah kita semua berlomba-lomba melakukan ibadah kepada Allah SWT sehingga Allah SWT akan memberikan keistimewaan pula kepada kita semua. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Syaifuddin, Si.Si., M.Pd, Kepala Madrasah Diniyah Ainul Yaqin Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES