TIMESINDONESIA, MALANG – Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengalami perkembangan yang luar biasa. Sesuatu yang dulu hanya sebuah imajinasi kini menjelma menjadi sebuah teknologi yang spektakuler. Era society mulai 1.0, 2.0, 3.0, 4.0 sungguh mencengangkan jagad ilmu pengetahuan.
Era 4.0 yang diidentikkan dengan digitalisasi dan otomatisasi dalam dunia bisnis, medis, manufaktur, hingga dunia pendidikan telah merubah atmosfir teknologi menjadi sebuah inovasi yang tiada henti. Artificial intelligence sejak dicetuskan pada konferensi Dartmouth di Amerika Serikat pada tahun 1956 oleh para ilmuwan seperti John McCarthy, Marvin Minsky, Herbert Simon, dan Allen Newell kini telah menjadi piranti yang tak bisa dipisahkan dalam era society 4.0.
Advertisement
Belum selesai dunia diguncang oleh dahsyatnya 4.0, Jepang sebagai pelopor teknologi dunia mulai membuka wacana era society 5.0. Apalagi itu? Kalau di era 4.0 tenaga manusia banyak diganti dengan mesin atau robot, justru di era society 5.0, ada harmony antara manusia dan teknologi. Artificial Intelligence, Big Data, dan Internet of Thing (IoT) harus berkolaborasi dengan human supaya terjadi keselarasan antara manusia dan teknologi.
Kita akan kembali berdecak kagum dengan era society 5.0, sesuatu belum terpikirkan saat ini akan menjadi nyata di era 5.0. Dalam dunia pendidikan, kurikulum akan didesain oleh Artificial intelligence berdasarkan kemampuan, bakat, dan aspek psikologis siswa.
Bayangkan ada 100 mahasiswa yang mungkin nantinya punya kurikulum yang berbeda satu sama lain. Hanya dengan memasukkan nilai tertentu dan sekali klik, kurikulum akan terbentuk dalam hitungan menit bahkan detik. Era society 5.0 akan mewujudkan optimasi dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, pemerintahan, hingga manufaktur.
Di bidang tata pemerintahan, akan terjadi transformasi super keren, seperti dalam mengontrol polusi udara dengan mengatur arus lalu lintas kendaraan, dengan bantuan Kecerdasan Buatan (AI) dengan hanya satu klik, arus lalu lintas yang meminimalkan polusi udara diciptakan.
Di industri perumahan, rumah pintar akan diciptakan yang dapat menyesuaikan suasana rumah sesuai dengan suhu dan kesehatan penghuninya. Belum lagi revolusi di dunia medis, diagnosis penyakit akan lebih akurat, semua dengan bantuan manusia beriringan dengan Kecerdasan Buatan dan big data.
Peran generasi muda dalam memainkan era masyarakat 5.0 tidak bisa dianggap enteng. Generasi Z dan Generasi Alpha, yang telah berinteraksi dengan dunia digital sejak lahir, akan mengambil kendali dalam perjuangan era masyarakat 5.0. Keahlian dan keterampilan mereka dalam berinteraksi dengan dunia digital perlu diarahkan dan dibimbing sedemikian rupa sehingga mereka menjadi pahlawan teknologi di era 5.0.
Peran lembaga pendidikan akan menjadi krusial dalam realisasi era masyarakat 5.0. Dominasi kalangan akademisi Dan tenaga pengajar yang saat ini oleh Generasi Milenial dan Generasi X mungkin menghadapi hambatan dalam realisasinya.
Namun, di era digital saat ini, sangat mungkin bagi para pendidik untuk mengejar ketertinggalan dalam dunia teknologi dan menjadi alat yang kuat seperti Kecerdasan Buatan dalam membina Generasi Z dan Alpha agar siap menjadi faktor kunci dalam era masyarakat 5.0.
***
*) Oleh: H. M. Ali Shodiqin, ST, M.MT., Ketua Yayasan Pendidikan Islam Hasyim Asy'ari, Pelaku Bisnis Property, dan Penulis Buku.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |