TIMESINDONESIA, MALANG – Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading. Dan manusia mati meninggalkan karyanya.
Sepenggal kalimat bijak diatas diambil menjadi tema ulang tahun (Ultah) ke-9 TIMES Indonesia tahun 2024. Kata Legacy menjadi kata kunci untuk gerak langkah TIMES Indonesia kedepan. Baik pada sisi mengusung jurnalisme positif berkualitas maupun bisnis yang sehat. Legacy ini harus menjadi jiwa, semangat, gerak langkah, cita-cita dan peradaban media dalam mengusung kepentingan jurnalisme dan Indonesia.
Advertisement
Langkah kedepan TIMES Indonesia, harus menorehkan jejak sumbangsih pada publik dan Indonesia. Ada dua hal pola pikir dalam Legacy. Pertama, legacy from dan legacy for. Kedua harus sama-sama dijalankan di bernilai sangat penting di era digital saat ini. Apa legacy from dan legacy for itu?
Legacy form adalah pola pikir dengan kerangka mengutamakan keharuman nama dan prestasi pribadi (brand personal). Sementara legacy for lebih mendahulukan kepentingan dan kontribusi kepada stakeholders, lingkungan sekitar dan masyarakat luas (publik), agama, bangsa dan negara.
Secara ideal, untuk kepentingan bangsa dan negara serta rakyat, legacy for harus lebih diutamakan. Terutama bagi sosok pemimpin di negeri ini. Baik itu presiden, menteri, kepala daerah dan wakil rakyat. Terobosan-terobosan kebijakan yang diambil harus dilandasi Legacy for. Untuk keharuman nama baik negeri. Bukan hanya untuk kepentingan brand pribadi.
Namun, untuk terobosan kepentingan pribadi, perusahaan dan yang sifatnya personal, harus lebih mengutamakan legacy from. Inovasi dan kreasi yang dijalankan fokus untuk membangun sejarah gemilang dan cemerlang untuk anak cucu dan keturunannya di masa depan.
Ada torehan sejarah yang diwariskan. Ada prestasi yang bisa dikenang dan manfaat untuk banyak orang. Begitu juga bagi media. Baik media online, televisi, cetak dan Radio. Seluruhnya harus ada legacy. Baik legacy for ataupun legacy from. Tradisi atau peradaban jejak langkah meninggalkan sejarah baik bagi kehidupan, sudah dibangun oleh para tokoh-tokoh kelas dunia terdahulu. Bahkan nenek moyang kita di Nusantara juga meninggalkan sejarah positif untuk anak cucunya, bangsa dan negara serta daerah yang ditinggalkannya.
Di Indonesia ada banyak khasanah, budaya dan tradisi yang bernilai kelas dunia, yang hingga saat ini harus terus dirawat dan dijaga dengan baik dan lestari. Hal itu adalah warisan para pahlawan Indonesia untuk generasi selanjutnya. Tapi harus terus dijaga.
TIMES Indonesia, sebagai media online yang memiliki jaringan hampir di seluruh daerah yang ada di Indonesia, berkomitmen untuk menjaga warisan tercatat dalam sejarah berbasis digital. Terindeks dalam big data yang kini jadi kekuatan dan senjata untuk membangun peradaban baru berbasis digital.
*) Catatan pendek dari Pemimipin Redaksi TIMES Indonesia, Yatimul Ainun untuk Ulang Tahun ke 9 TIMES Indonesia
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Rizal Dani |
