Kopi TIMES

Transformasi Kebudayaan dan Bahasa melalui Kemendikbudristek

Selasa, 10 September 2024 - 07:29 | 40.43k
Hatib Rachmawan, Dewan Pembina Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia dan Dosen Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Hatib Rachmawan, Dewan Pembina Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia dan Dosen Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Indonesia kaya dengan kebudayaan dan bahasa, namun sayangnya kekayaan ini sering kali terselip di balik regulasi yang ketat. Sadar akan hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memperkenalkan beberapa langkah revolusioner untuk memajukan seni, budaya, serta bahasa daerah melalui program-program inovatif yang lebih fleksibel. 

Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menunjukkan bahwa sudah saatnya Indonesia keluar dari jeratan aturan birokrasi yang kaku, terutama dalam memfasilitasi karya seni dan budaya yang bersifat dinamis.

Advertisement

Dana Indonesiana adalah salah satu inovasi tersebut. Dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dana ini dirancang untuk mendukung pemajuan kebudayaan secara berkelanjutan. Kegiatan budaya tidak selalu bisa diprediksi atau disesuaikan dengan siklus anggaran nasional yang ketat, apalagi ketika berbicara tentang karya yang sering bersifat eksperimental. Dengan fleksibilitas yang ditawarkan oleh Dana Indonesiana, program lintas tahun kini bisa didanai tanpa perlu terjebak aturan anggaran yang kaku. 

Dalam konteks globalisasi, budaya bukan hanya tentang memperkaya nilai-nilai tradisional, tetapi juga menjadi wajah Indonesia di mata dunia. Seperti yang diungkapkan Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Dana Indonesiana telah mendorong lahirnya ratusan karya budaya dari berbagai wilayah di Indonesia. Inisiatif ini mencerminkan keanekaragaman yang luar biasa dari budaya Nusantara dan komitmen kolektif kita untuk menjaga serta melestarikan warisan leluhur.

Tidak hanya itu, Kemendikbudristek juga berencana membentuk Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB). Konsep ini bertujuan untuk memfasilitasi pengelolaan dan pelestarian warisan budaya Indonesia dengan cara yang lebih sinergis dan efisien. 

Inspirasi untuk pembentukan BLU MCB datang dari negara-negara yang sudah maju dalam mengelola warisan budayanya, seperti Prancis. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan internasional, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai model pelestarian budaya yang modern dan terstruktur.

Di bidang bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam revitalisasi bahasa daerah melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Program ini menjadi bagian dari Merdeka Belajar Episode ke-17, yang bertujuan melestarikan bahasa ibu dan memastikan generasi muda menjadi penutur aktif. 

Bahasa daerah lebih dari sekadar alat komunikasi bahasa ini adalah warisan budaya, alat politik, dan bahkan digunakan dalam konteks ekonomi dan medis. Upaya ini menekankan pentingnya menjaga identitas bangsa di tengah arus modernisasi.

Salah satu prestasi membanggakan di ranah internasional adalah pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO. Langkah ini tidak hanya meningkatkan posisi bahasa Indonesia di panggung dunia, tetapi juga menjadi bukti konkret bahwa bahasa ini layak mendapat tempat sejajar dengan bahasa besar lainnya. Seiring bertambahnya penutur asing bahasa Indonesia di 52 negara, langkah ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan pengaruh budaya yang luas di dunia.

Dalam bidang perfilman, Indonesia juga terus menunjukkan keunggulannya. Tujuh karya sinema pendek Indonesia ikut serta dalam ajang Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023 di Prancis, dengan tiga di antaranya merupakan hasil dari kompetisi produksi yang digelar oleh Kemendikbudristek. Ini menunjukkan bahwa sineas Indonesia tidak hanya menghasilkan karya berkualitas, tetapi juga mampu bersaing di panggung internasional.

Film-film Indonesia yang berpartisipasi di festival internasional tidak hanya menggambarkan kualitas sinema tanah air, tetapi juga menjadi sarana untuk menunjukkan karakter dan budaya Indonesia di mata dunia. Pemerintah terus berkomitmen untuk mendukung para sineas melalui berbagai fasilitas, seperti menghadirkan mereka di acara-acara besar internasional. Salah satu contoh terbaru adalah dukungan kepada aktris kenamaan Christine Hakim yang turut bermain dalam film internasional The Last of Us.

Selain itu, repatriasi benda-benda bersejarah yang dilakukan oleh pemerintah menunjukkan komitmen Indonesia dalam melindungi dan melestarikan warisan budaya. Langkah-langkah seperti pemulangan patung Bhairawa dari Cina dan Arca Dwarapala dari Belanda memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga integritas budaya bangsa.

Dengan berbagai inisiatif yang dilakukan Kemendikbudristek, baik dalam hal kebudayaan, bahasa, maupun seni, kita bisa optimis bahwa masa depan warisan budaya Indonesia akan terus lestari dan berkembang. Program-program ini bukan hanya untuk masa kini, tetapi juga menjadi investasi bagi generasi mendatang agar mereka tetap bisa menikmati dan menjaga kekayaan yang telah diwariskan. Di era globalisasi ini, menjaga identitas budaya adalah cara terbaik untuk tetap relevan di panggung dunia, dan Indonesia telah menunjukkan komitmennya dengan langkah-langkah yang nyata. (*)

***

*) Oleh : Hatib Rachmawan, Dewan Pembina Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia dan Dosen Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES