Kopi TIMES

Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan: Peluang dan Tantangan

Sabtu, 14 September 2024 - 11:27 | 105.35k
Dzurriyyatun Ni’mah, S.S., M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang (UNISMA)
Dzurriyyatun Ni’mah, S.S., M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang (UNISMA)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGArtificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah menjadi topik yang semakin relevan di berbagai bidang, termasuk dalam dunia pendidikan. Teknologi ini tidak hanya menawarkan inovasi baru dalam cara pembelajaran, tetapi juga menghadirkan berbagai tantangan yang perlu diatasi. Penggunaan AI dalam pendidikan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat, namun memerlukan pendekatan yang bijak agar tidak hanya membawa perubahan teknologis, tetapi juga dampak positif yang menyeluruh bagi dunia pendidikan.

Salah satu manfaat utama dari AI dalam pendidikan adalah personalisasi pembelajaran. Dengan bantuan algoritma AI, pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individual setiap siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan dan gaya yang sesuai dengan mereka. Misalnya, platform pembelajaran berbasis AI seperti Knewton atau Duolingo dapat menganalisis kinerja siswa dan memberikan rekomendasi materi yang paling cocok. Pembelajaran yang dipersonalisasi ini membantu siswa memahami konsep dengan lebih baik dan mengurangi kesenjangan dalam penguasaan materi antar siswa. Selain itu, AI dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi administrasi pendidikan. Misalnya, tugas-tugas administratif seperti penilaian, pengelolaan kelas, dan pelacakan kemajuan siswa dapat diotomatisasi dengan teknologi AI. Dengan demikian, guru memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada interaksi dengan siswa dan pengembangan materi pembelajaran. Teknologi seperti chatbots juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar siswa, mengurangi beban kerja staf pengajar.

Advertisement

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

AI juga membawa peluang dalam meningkatkan akses pendidikan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Dengan pembelajaran berbasis AI, siswa di daerah terpencil dapat mengakses materi pendidikan berkualitas tinggi yang mungkin tidak tersedia secara lokal. Hal ini berpotensi mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta meningkatkan kualitas pendidikan secara global.

Namun, di balik semua peluang yang ditawarkan, AI juga menghadirkan tantangan yang signifikan. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah penggantian peran guru oleh AI. Meski AI dapat mengambil alih beberapa aspek pembelajaran, peran guru sebagai pendidik dan pembimbing tidak dapat sepenuhnya digantikan. Interaksi manusia, motivasi emosional, dan pengajaran moral adalah elemen penting dalam pendidikan yang tidak bisa diberikan oleh mesin. AI seharusnya dianggap sebagai alat bantu yang memperkuat peran guru, bukan menggantikannya.

Selain itu, ada kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data. Penggunaan AI dalam pendidikan sering kali melibatkan pengumpulan data pribadi siswa, seperti perilaku belajar, kemampuan, dan prestasi akademik. Pengumpulan data ini menimbulkan risiko privasi yang signifikan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa sistem AI yang digunakan dalam pendidikan dilengkapi dengan protokol keamanan yang kuat dan mematuhi undang-undang perlindungan data. Tantangan lainnya adalah kesenjangan teknologi. Di banyak negara berkembang, akses terhadap teknologi canggih seperti AI masih terbatas. Ini bisa memperburuk kesenjangan pendidikan global antara negara maju dan berkembang. Oleh karena itu, implementasi AI dalam pendidikan harus disertai dengan upaya untuk memastikan akses yang adil dan merata bagi semua kalangan.

Dalam kesimpulannya, AI menawarkan peluang besar untuk merevolusi pendidikan, dengan meningkatkan personalisasi pembelajaran, efisiensi administrasi, dan akses pendidikan. Namun, tantangan terkait privasi, kesenjangan teknologi, dan peran guru dalam ekosistem pendidikan harus diatasi dengan bijak. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi mitra yang berharga dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, efisien, dan adaptif. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dzurriyyatun Ni’mah, S.S., M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang (UNISMA)

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES