Kopi TIMES

Spirit Maulid dalam Pilkada Serentak 2024

Senin, 16 September 2024 - 08:17 | 48.86k
Mukani, Pendidik di SMAN 1 Jombang dan STAI Darussalam Krempyang Nganjuk.
Mukani, Pendidik di SMAN 1 Jombang dan STAI Darussalam Krempyang Nganjuk.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 sudah memasuki tahap verifikasi calon pendaftar. Jika tidak aral melintang, pengumuman calon tetap akan diputuskan 22 September 2024 nanti. Baik untuk calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati maupun calon walikota/wakil walikota.

Berbagai upaya tentu sudah dilakukan para pasangan calon dan partai politik pendukung. Mulai sosialisasi hingga konsolidasi tim sukses. Itu semua dilakukan agar calon pemilih memiliki simpati. Sehingga pada saat pemungutan suara nanti akan menjatuhkan pilihan kepada mereka.

Advertisement

Menurut laporan data dari KPU RI, total daerah yang mengikuti penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2024 di Indonesia adalah sebanyak 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Dengan pelaksanaan pemungutan suara Pilkada serentak pada Rabu, 27 November 2024.

Substansi Maulid Nabi

Maulid Nabi merupakan sebuah peringatan hari lahir dari Nabi Muhammad Saw yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriyah. Peristiwa ini diperingati oleh mayoritas umat muslim di dunia, termasuk di Indonesia. Peringatan Maulid Nabi sudah menjadi sebuah tradisi yang sudah berkembang di dalam masyarakat Islam.

Maulid Nabi menjadi momentum sangat berharga bagi seluruh umat Islam. Perayaan ini menjadi ajang untuk mengenang jasa serta ajaran yang telah ditinggalkan pembawa agama Islam. Melalui perayaan ini, seluruh umat Islam diingatkan untuk menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai teladan dan petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia.

Peringatan Maulid Nabi juga mendorong umat Islam untuk memiliki karakter pantang menyerah saat menghadapi rintangan. Nabi Muhammad Saw sudah membuktikan bahwa kegigihan membawa keberhasilan. Dakwah Islam yang awalnya hanya beberapa orang meyakini. Lambat laun berhasil menyebar seantero dunia.

Keberhasilan itu tidak diraih seperti membalikkan telapak tangan. Karakter-karakter mulia dari Nabi Muhammad Saw menjadi ujung tombaknya. Tentu diiringi semangat pantang menyerah dalam merespon perlawanan kaum kafir Quraisy. 

Tidak heran jika kemudian karakter itu termanifestasikan ke dalam empat sifat utama Nabi Muhammad Saw. Mulai dari dari kejujuran (shiddiq) yang sudah diakui pihak kawan maupun lawan. Bahkan jauh hari sebelum Muhammad Saw diangkat sebagai seorang nabi. 

Sifat dapat dipercaya (amanah) dalam melaksanakan tugas juga ditunjukkan. Baik dalam suka maupun duka, Nabi Muhammad Saw selalu komitmen dalam mensukseskan tugas yang diemban. Sehingga tidak heran jika keberhasilan selalu diraih.

Ketiga adalah sifat kecerdasan dalam merespon berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat sekitar (fathonah). Konteks ini dalam historis menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah sosok yang gemar mengadvokasi persoalan yang dihadapi umat. Dan, hal itu dilakukan secara ikhlas dan konsisten. 

Sosok Nabi Muhammad Saw juga menunjukkan sikapnya yang gemar menyampaikan kedamaian (tabligh). Kehadiran Islam tidak hanya untuk kedamaian bagi umatnya. Tapi juga bagi semesta alam beserta isinya. Nabi Muhammad Saw melakukan itu semua tidak untuk meraih pencitraan.

Perbaikan 

Spirit peringatan Maulid Nabi di atas sudah sewajarnya diimplementasikan para (calon) pemimpin daerah yang akan berkompetisi nanti. Visi misi yang diusung harus menunjukkan keberpihakannya bagi kepentingan masyarakat. Tentu juga dilanjutkan dengan program kerja yang terus menyelesaikan permasalahan di lapangan. 

Para kandidat yang akan berkompetisi perlu menegaskan jati dirinya dalam meneladani spirit Maulid Nabi. Itu tidak dilakukan “mendadak” di masa kampanye. Namun sudah jauh hari dan akan diteruskan ketika terpilih menjadi pemenang nanti. 

Spirit shiddiq, amanah, fathonah dan tabligh akan terus relevan dalam melaksanakan roda pemerintahan. Terlebih dalam konteks Indonesia yang terdiri dari multikulturalnya. Pemimpin daerah yang berhasil tentu akan memiliki karakter-karakter kuat itu. 

Hal ini harus dipahami para kandidat. Bahwa rakyat makin cerdas untuk menilai rekam jejak para kontestan. Yang diperlukan mereka adalah aksi nyata dalam menyelesaikan problematika kehidupan keseharian. Tidak sekedar retorika janji-janji kampanye yang membumbung tinggi. 

Pilkada serentak tahun 2024 ini semoga mampu menjadi momentum berharga dalam memilih para kandidat yang berkualitas saat berjuang merebut simpati rakyat. Hanya mereka yang memiliki rekam jejak perjuangan kepada masyarakat akan meraih simpati rakyat. Bukan sekedar money politic yang ditebar menjelang hari pencoblosan. 

***

*) Oleh : Mukani, Pendidik di SMAN 1 Jombang dan STAI Darussalam Krempyang Nganjuk.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES