Kopi TIMES

Penerapan Akses Kemajuan Pertanian

Minggu, 22 September 2024 - 12:23 | 26.73k
Putri Wulandari Zainal, PhD, Staf Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
Putri Wulandari Zainal, PhD, Staf Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PADANG – Taukah kamu bahwa saat ini digital telah masuk di setiap sudut kegiatan kita contoh: pemesanan makanan, minuman dan transportasi telah dilaksanakan melalui aplikasi ponsel bahkan pembayaran atau transaksi telah bisa dilakukan secara virtual atau sering disebut cashless dimana tidak perlu khawatir jika lupa membawa dompet atau tidak memiliki uang secara fisik. 

Pekerjaan dan tugas-tugas yang dahulunya dilaksanakan secara manual telah bergeser saat ini menggunakan platform digital. Penggabungan teknologi dalam pekerjaan sehari-hari ini berfungsi untuk meningkatkan fungsionalitas yang dikenal sebagai istilah digitalisasi.

Advertisement

Jika kita mengingat mundur beberapa tahun yang lalu, saat membuka rekening bank mengharuskan Kita untuk datang ke bank dan menunggu antrean yang panjang. Tetapi saat ini, dengan adanya digitalisasi, pekerjaan administrasi yang melelahkan di bank, di rumah sakit, sektor swasta dan publik dapat dikurangi. Digitalisasi telah membantu mengurangi pekerjaan manual yang memakan waktu, rawan kesalahan, dan tidak efesien sehingga dapat meningkatkan pemasukan baik Perusahaan dan sektor lainnya.

Sektor pertanian juga perlahan-lahan merevolusi sektor yang luas dan kompleks menjadi pusat perekonomian dunia melalui sentuhan digitalisasi. Pertanian digital saat ini dapat didefinisikan sebagai penggunakan teknologi dimana penggunaan data dan kecerdasan buatan (AI) digabungkan menjadi satu sehingga dapat mengintegrasikan manajemen dan praktek di lapangan. Pertanian digital ini dapat membantu petani dalam meningkatkan cara menanam dan memanen yang efektif dan efesien sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang tepat waktu dan ramah lingkungan. 

Tidak hanya itu, petani juga dimudahkan dalam mengakses dan mengelola manajemen tanam, panen dan pascapanen dalam satu genggaman melalui ponsel pintar mereka. Dengan demikian pertanian digital ini dapat bermanfaat untuk mengambil alih semua aspek pertanian dari hulu hingga hilir dalam satu kontrol yang pasti.

Kunci dari pertanian digital adalah integrasi pertanian presisi dan pertanian cerdas yang dicapai melalui penerapan perangkat lunak dan perangkat keras yang cerdas. Pertanian presisi secara umum didefinisikan sebagai pendekatan yang didukung teknologi untuk manajemen pertanian dengan mengamati, mengukur, dan menganalisis kebutuhan lahan dan tanaman secara individual. 

Pertanian cerdas lebih difokuskan pada penggunaan data yang diperoleh melalui berbagai sumber (historis, geografis, dan instrumental) dalam manajemen aktivitas pertanian. Pertanian Digital dapat dilakukan melalui pemasangan perangkat 'pintar' yang terhubung ke jaringan sebagai bagian dari IoT (Internet of Things) atau dapat berupa perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) berbasis agtech. 

IoT dalam pertanian terdiri dari sensor, drone, kamera dan pencitraan komputer yang terintegrasi dengan alat analitis untuk menghasilkan wawasan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menindaklanjuti proses pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas. 

Peralatan IoT perlu dihubungkan ke dasbor analitis untuk analisis data. IoT hanya digunakan untuk data terkait lapangan. IoT tidak dapat membantu mengelola keseluruhan aktivitas pertanian dan menampilkan data dalam bentuk keuntungan atau kerugian finansial. IoT hanyalah data.

Perbedaan Pertanian Presisi dan Pertanian Digital 

Pertanian presisi mencakup operasi pertanian digital seperti: peramalan cuaca dan prakiraan mikro, pemetaan hasil panen, aplikasi dengan laju variabel (untuk air, pestisida, dan pupuk), sistem panduan GPS. Sebaliknya, sistem pertanian digital mencakup pertanian presisi dan setiap operasi lain yang terlibat dalam rantai pasokan dan nilai agri-food. 

Pertanian digital mencakup: teknologi rantai blok (yang meningkatkan transparansi rantai pasokan, yang secara langsung menguntungkan petani kecil di seluruh dunia), aplikasi penyewaan traktor dan peralatan lainnya, platform gudang cerdas, perangkat lunak e-Commerce, platform pemasaran dan periklanan agri-food, kemajuan teknologi dalam produksi benih dan bahan kimia pertanian.

Manfaat Pertanian Digital

Dalam menerapkan teknologi yang baru, pastinya kita akan berbicara tentang manfaat dari penerapan teknologi tersebut. Pengaplikasian pertanian digital saat ini dapat memberikan solusi menyeluruh baik bagi petani maupun industri pertanian karena teknologi digital ini dapat memberikan hasil yang lebih tinggi. Hasil tersebut tercapai karena adanya input yang dioptimalkan dan dapat terus dipantau secara online. 

Pemanfaatan teknologi digital ini juga dapat mengurangi limbah karena metode ini memperhitungkan penerapan sumber daya secara tepat sehingga dapat menekan limbah buangan. Selain itu, dengan adanya kontrol dan pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efesien dapat mengurangi biaya produksi. Dalam manajemen rantai pasok dari panen hingga konsumen, pertanian digital dapat mengurangi kehilangan hasil dan mempertahankan mutu produk segar serta membantu proses penjualan. 

Manfaat penting lainnya adalah dapat memudahkan petani dalam memantau keadaan secara real-time, memudahkan akses menajemen melalui telpon pintar dan PC, geotagging untuk akuntabilitas dan prediktabilitas yang akurat, memudahkan memberikan peringatan dan manajemen saat tanaman kekurangan air dan nutrisi, terkena serangan hama penyakit, mempermudah pelaporan kondisi lingkungan dan tanaman saat berpergian.

Tantangan Pertanian Digital

Dibalik banyaknya manfaat pertanian digital, ternyata memiliki tantangan dalam pengaplikasiannya seperti biaya adopsi yang tinggi, akses teknologi dan infrastruktur yang masih terbatas di beberapa daerah di Indonesia, pelatihan dan pengetahuan yang diperlukan ektra karena penggunaan teknologi yang baru membutuhkan pelatihan ulet dalam mendapatkan pemanfaatan yang efektif.

***

*) Oleh : Putri Wulandari Zainal, PhD, Staf Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES