Kopi TIMES

Menghadapi Gen Z, Ini yang dilakukan Dosen Agar Pengetahuan dan Karakter Seimbang

Rabu, 09 Oktober 2024 - 16:00 | 40.65k
Dzurriyyatun Ni’mah, S.S., M.Pd, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dzurriyyatun Ni’mah, S.S., M.Pd, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Mengajar generasi Z memerlukan strategi yang adaptif dan inovatif, mengingat karakteristik unik mereka dalam memanfaatkan teknologi, akses informasi yang luas, serta gaya belajar yang cenderung berbeda dari generasi sebelumnya.

Dosen harus memahami kebutuhan dan harapan Gen Z agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif. Salah satu tantangan utama dalam mengajar Gen Z adalah menyeimbangkan antara pengetahuan akademik dan pengembangan karakter, karena keduanya sama pentingnya untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia nyata.

Advertisement

Generasi Z lahir dan tumbuh dalam era digital, di mana mereka terbiasa dengan informasi yang cepat dan mudah diakses. Hal ini membuat mereka cenderung lebih menyukai metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis teknologi. Oleh karena itu, dosen harus memanfaatkan teknologi secara maksimal dalam kegiatan pembelajaran.

Penggunaan media digital, video, aplikasi pendidikan, dan platform e-learning dapat menjadi alat yang efektif untuk menarik perhatian Gen Z. Dosen juga perlu memperkenalkan konsep pembelajaran berbasis masalah atau project-based learning yang memungkinkan mahasiswa untuk aktif dalam mencari solusi dari masalah nyata. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pemahaman ilmu pengetahuan, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan kritis, kolaboratif, dan kreatif, yang sangat diperlukan dalam dunia kerja modern.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Namun, di tengah derasnya arus informasi, pengembangan karakter tetap harus menjadi fokus utama. Gen Z sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan moral dan etika yang memerlukan pondasi karakter yang kuat. Untuk itu, dosen tidak boleh hanya fokus pada transfer ilmu semata, melainkan juga pada pembentukan nilai-nilai seperti tanggung jawab, integritas, empati, dan kerja keras. Strategi pembelajaran yang dapat menyeimbangkan ilmu dan karakter adalah dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap aspek pengajaran.

Misalnya, dosen dapat memasukkan diskusi tentang isu-isu etika dalam studi kasus yang relevan dengan mata kuliah yang diajarkan. Selain itu, dosen juga bisa mencontohkan karakter yang baik melalui interaksi sehari-hari, seperti menunjukkan sikap terbuka, menghargai pendapat, dan memberikan umpan balik yang membangun.

Selain itu, penting bagi dosen untuk menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran, bukan hanya menjadi sumber pengetahuan. Gen Z menghargai otoritas yang terbuka terhadap dialog dan kolaborasi, sehingga dosen perlu membangun suasana kelas yang inklusif, di mana mahasiswa merasa nyaman untuk berpartisipasi aktif dan mengemukakan ide-ide mereka.

Ketika mahasiswa merasa didengarkan dan dilibatkan dalam proses pembelajaran, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar, baik dari segi akademik maupun dalam pengembangan karakter. Selain itu, memberikan tanggung jawab kepada mahasiswa melalui tugas-tugas kelompok atau proyek mandiri juga dapat mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan, disiplin, dan kerja sama.

Dalam menyeimbangkan ilmu dan karakter, penting bagi dosen untuk tetap konsisten dalam memberikan contoh nyata dari nilai-nilai yang diajarkan. Gen Z cenderung lebih kritis dan peka terhadap ketidaksesuaian antara kata dan perbuatan. Oleh karena itu, dosen harus menjadi teladan yang baik dan menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepada mahasiswa. Integritas dan profesionalisme dosen akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan karakter yang baik.

Secara keseluruhan, strategi pengajaran yang efektif bagi Gen Z harus mampu menggabungkan penggunaan teknologi yang relevan dengan pendekatan yang menekankan pada pengembangan karakter. Pendidikan tidak hanya tentang mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk individu yang memiliki moral, etika, dan keterampilan interpersonal yang kuat. Dengan strategi yang tepat, dosen dapat membantu Gen Z untuk tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga menjadi individu yang memiliki karakter yang baik dan siap menghadapi tantangan masa depan. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dzurriyyatun Ni’mah, S.S., M.Pd, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES