Kopi TIMES

Pemuda dan Generasi Bangsa

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 14:44 | 29.69k
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemuda dan generasi bangsa merupakan dua komponen yang saling memiliki keterikatan. Paradigm masyarakat mengenai pemuda, pemuda adalah orang-orang yang berumur muda, memiliki jiwa yang kuat dan semangat yang membara terhadap sesuatu. Sedangkan generasi bangsa adalah orang-orang yang berada disatu angkatan yang sama biasanya di tandai dengan tahun kelahiran seperti angkatan tahun 80-an, 90-an, atau 2000-an di suatu bangsa atau Negara.

Kehidupan di dunia berada pada kendali manusia, setiap periode tetentu pengendali-pengendali dunia ini akan mengalami regenerasi atau pergantian begitupun di Negara Indonesia. Pemudalah yang menjadi calon generasi bangsa karena seiring bertambahnya waktu problematika duniawi semakin kompleks serta diiringi dengan perubahan pola hidup yang dinamis seperti fenomena digitalisasi. Bukan tidak mungkin bagi generasi tua tidak bisa menangani kondisi bangsa saat ini, melainkan sudah bukan masanya dan relevansi persoalannyapun sudah berbeda. Seperti halnya digitalisasi, generasi tua belajar menggunakan system digital ketika sudah dewasa karena kebutuhan adaptasi, sedangkan generasi muda saat ini sudah terbiasa dengan pola hidup serba digital sejak dini sehingga mereka memiliki potensi lebih unggul dalam mengetahui sistematika digital serta mampu mix and macth antara persoalan kehidupan bangsa dengan digitalisasi.

Advertisement

Cerminan generasi bangsa yakni ditunjukkan melalui pemuda yang memiliki jiwa nasionalisme. Pemuda sebagai generasi bangsa di masa penjajahan memiliki jiwa nasionalisme sangat tinggi, ditunjukkan melalui semangat inisiatif membela dan membangun bangsa seperti berjuang melawan penjajah secara fisik agar Indonesia menjadi Negara yang merdeka. Lantas bagaimana peran pemuda sebagai generasi bangsa di masa setelah penjajahan? Peran utama yang diharapkan pada pemuda saat ini adalah mamou menjaga implementasi hal-hal yang sudah didapatkan melalui perjuangan generasi pemuda sebelumnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Bangsa yang sudah ada perlu terus dibangun agar tidak tertransformasi oleh tren-tren global yang tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Inilah tugas untuk pemuda saat ini. Sebagai generasi bangsa para pemuda akan menggantikan posisi pengendali-pengendali bangsa sebelumnya. Melalui hal ini diharapkan peran aktif pemuda yang mampu menjaga, merawat dan membangun, dalam artian:

1.      Pemuda sebagai generasi bangsa harus menjaga harta kekayaan bangsa baik kekayaan finansial dan non finansial (idealisme dan nilai-nilai bangsa Indonesia), generasi bangsa bertugas sebagai penjaga berarti memastikan segala hal yang dimiliki Negara Indonesia tetap ada, tidak hilang, dan dijunjung tinggi. Hal ini sangat berkaitan dengan menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang menunjukkan kepribadian bangsa Indonesia seperti nilai jujur, ramah, toleransi, kesopanan, dan lainnya, serta melestarikan adat dan budaya bangsa Indonesia agar tidak kehilangan identitas bangsa.

2.      Pemuda sebagai generasi bangsa harus merawat, hal ini berkaitan degan mengganti dan memperbaharui. Jika poin pertama bertugas menjaga agar tidak hilang, maka sesuatu yang dijaga juga harus dirawat agar keberadaannya tetap aktif. Dalam merawat bangsa memerlukan adanya orang-orang yang memiliki jiwa dan raga kuat dan semangat, begitupun pemuda yang mengklaim dirinya demikian. Oleh karena itu pengurus bangsa yang sudah memasuki masa tua perlu digantikan oleh pemuda yang kuat dan semangat untuk merawat bangsa. Selain dimaknai secara subjective “mengganti” juga di maknai secara objective yaitu mengganti sesuatu yang kurang baik menjadi yang lebih baik misalnya pada generasi sebelumnya tercipta sikap-sikap mementingkan keperluan golongan, maka sebagai penerus bangsa yang merawat harus bisa merubah hal tersebut mengganti dengan sikap-sikap yang memberikan kemaslahatan untuk bangsa.

Kemudian terkait memperbaharui, setiap generasi memiliki persoalan yang berbeda sehingga sebagai penerus bangsa yang merawat harus mampu menciptakan pembaharuan solusi dan penanganan yang lebih relevan dengan system kehidupan saat ini serta menjadikan bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.  

3.      Pemuda sebagai generasi bangsa yang membangun, setiap regenerasi muncul semangat baru semangat yang membara, dengan adanya semangat baru yang gencar diharapkan mampu membangun semangat nasionalisme sesama kalangan pemuda. Biasanya pada kondisi seperti ini muncul ide-ide baru untuk membangun bangsa lebih kuat dan mampu berdaya saing dengan bangsa asing.  

Oleh karenanya pemuda adalah orang yang menduduki posisi sebagai generasi bangsa, sedangka generasi bangsa sendiri adalah orang-orang yang diharapkan bisa menjaga harkat dan martaabat bangsa oleh karena itu para pemuda penting dibekali ilmu-ilmu wawasan kebangsaan Indonesia agar tujuan yang melekat di dalam bansa Indonesia dapat tercapai.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES