Hari Guru 2024: Tantangan dan Peran Strategis Guru di Desa dan Daerah Tertinggal

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu negara. Namun, di banyak daerah, terutama di desa dan daerah tertinggal, akses dan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan besar. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas pendidikan di daerah-daerah ini adalah peran guru. Guru di desa dan daerah tertinggal tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, tetapi juga sebagai agen perubahan, pemberdaya, dan motivator bagi masyarakat.
Di wilayah-wilayah yang seringkali terpinggirkan dari kemajuan dan perkembangan, guru memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk masa depan generasi muda. Mereka tidak hanya mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga memberikan keterampilan hidup yang dapat membantu siswa untuk mengatasi tantangan yang ada di sekitar mereka.
Advertisement
Dengan berbagai keterbatasan, seperti fasilitas yang minim, kurangnya akses terhadap teknologi, dan tantangan sosial ekonomi, guru di desa dan daerah tertinggal seringkali harus bekerja lebih keras untuk memastikan bahwa pendidikan yang mereka berikan tetap relevan dan berkualitas.
Peran guru di desan dan daerah tertinggal sangat multidimensional. Mereka harus mampu mengatasi berbagai hambatan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada, sekaligus membangun semangat belajar di kalangan siswa dan masyarakat. Oleh karena itu, mendalami peran guru dalam konteks pendidikan di desa dan daerah tertinggal sangat penting untuk memahami bagaimana kualitas pendidikan dapat ditingkatkan dan bagaimana masyarakat setempat dapat diberdayakan melalui pendidikan.
Guru memegang peran sentral dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di desa dan daerah tertinggal. Mereka tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial (agent of social change) dan pendorong pembangunan di komunitas lokal. Diantara beberapa peran penting guru di desa dan daerah tertinggal, sebagai berikut:
Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Guru berkontribusi langsung dalam memberikan akses pendidikan berkualitas, meskipun sering kali menghadapi keterbatasan fasilitas dan sumber daya. Meningkatkan kualitas pendidikan adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Proses ini memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari infrastruktur, kurikulum, tenaga pengajar, hingga partisipasi masyarakat.
Strategi dan langkah-langkah yang dapat diambil adalah pelatihan dan pengembangan profesional, peningkatan kesejahteraan dan rekrutmen guru yang berkualitas, menarik lulusan terbaik yang berasal dari desa dan daerah tertinggal untuk menjadi guru melalui program khusus, seperti beasiswa pendidikan dan pelatihan intensif, dengan harapan guru-guru tersebut setelah lulus kembali ke desa “mbangun ndeso”.
Mendidik dan Memberdayakan Masyarakat
Guru sering kali menjadi sumber pengetahuan utama, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi komunitas, melalui kegiatan edukatif di luar kelas. Mendidik dan memberdayakan masyarakat desa merupakan kunci dalam membangun komunitas yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing. Proses ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan individu, tetapi juga memperkuat kapasitas kolektif dalam berbagai aspek kehidupan.
Mendidik dan memberdayakan masyarakat desa memerlukan pendekatan menyeluruh yang mencakup pendidikan dasar, pelatihan keterampilan, literasi digital, dan pemberdayaan ekonomi. Dengan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat sendiri, desa dapat berkembang menjadi komunitas yang mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Memotivasi dan Menginspirasi
Di daerah tertinggal, guru sering menjadi figur panutan yang menginspirasi siswa untuk mengejar impian mereka, meskipun menghadapi tantangan besar. Guru di desa tidak hanya berperan sebagai pendidik di dalam kelas, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memotivasi dan menginspirasi masyarakat. Dengan peran ini, guru menjadi kunci dalam mendorong perkembangan komunitas lokal dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Guru memegang peran penting dalam memotivasi dan menginspirasi masyarakat desa. Banyak anak dan masyarakat desa yang merasa minder karena keterbatasan. Guru membantu mereka melihat potensi diri dan percaya bahwa mereka mampu meraih cita-cita. Dengan menjadi teladan, mendorong pendidikan, dan memberdayakan potensi lokal, mereka membantu menciptakan komunitas yang lebih mandiri dan sejahtera.
Guru juga sering menjadi pelopor program pendidikan informal, seperti kursus membaca untuk orang dewasa, pelatihan keterampilan kerja, diskusi dan kegiatan budaya. Dukungan terhadap guru di desa, termasuk pelatihan dan peningkatan kesejahteraan, sangat penting untuk memastikan mereka dapat terus menjalankan peran ini secara efektif.
Memperkenalkan Teknologi dan Inovasi
Dengan keterampilan dan pelatihan yang tepat, guru dapat memperkenalkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan membuka wawasan bagi siswa dan masyarakat desa. Pengenalan teknologi dan inovasi di desa dan daerah tertinggal merupakan langkah strategis untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi kesenjangan antara kota dan desa.
Namun, proses ini memerlukan pendekatan yang sesuai dengan kondisi lokal agar teknologi benar-benar bermanfaat dan berkelanjutan. Perluasan jaringan internet di desa melalui program pemerintah dan kemitraan dengan swasta, membangun pusat teknologi desa, mendirikan “rumah pintar” untuk kegiatan belajar dan pelatihan.
Pengenalan teknologi dan inovasi di desa dapat membawa perubahan signifikan jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan. Guru, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sendiri harus berkolaborasi dalam proses ini. Dengan teknologi, desa tidak hanya akan menjadi lebih maju secara ekonomi dan sosial, tetapi juga mampu menghadapi tantangan global dengan percaya diri.
Tantangan Menjadi Guru di Daerah Tertinggal
Menjadi guru di desa dan daerah tertinggal merupakan tugas yang penuh tantangan, namun juga penuh makna. Guru di wilayah ini berperan penting dalam membangun fondasi pendidikan dan memberdayakan komunitas lokal. Menjadi guru di daerah tertinggal bukanlah tugas yang mudah, tetapi memiliki dampak yang besar bagi masa depan bangsa.
Dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk membantu guru mengatasi tantangan ini. Dengan semangat dan dedikasi, guru di desa dan daerah tertinggal dapat menjadi agen perubahan yang menginspirasi dan mendorong kemajuan komunitas mereka.
Diantara tantangan yang dihadapi adalah: Pertama, keterbatasan sarana dan prasarana sekolah di desa sering kali minim fasilitas seperti ruang kelas layak, perpustakaan, laboratorium, atau akses internet. Ini mempengaruhi kualitas pengajaran. Akses transportasi yang sulit terutama saat musim hujan. Guru sering harus menempuh perjalanan jauh dengan medan yang berat.
Kedua, kualitas dan kuantitas guru, Kekurangan guru, terutama yang berkompeten, masih menjadi masalah utama. Guru yang bertugas di desa dan daerah tertinggal sering kali tidak sesuai dengan bidang keahliannya.
Ketiga, pelatihan dan pengembangan yang terbatas. Guru di desa sering kali memiliki akses terbatas terhadap pelatihan lanjutan, yang penting untuk meningkatkan kompetensi profesional mereka.
Keempat, tantangan sosial dan ekonomi. Banyak guru menghadapi tekanan sosial dan ekonomi, termasuk rendahnya kesejahteraan. Isu isolasi sosial dan kurangnya apresiasi juga dapat memengaruhi motivasi guru. Banyak Sarjana baru yang berasal dari desa enggan kembali ke desa asal mereka, maka pemerintah, Guru, dan masyarakat berkolaborasi dalam meningkatkan kepercayaan para sarjana baru untuk berkontribusi nyata di pembangunan desa dan daerah tertinggal.
Resistensi terhadap Perubahan. Beberapa komunitas mungkin masih memegang kuat tradisi lokal, sehingga implementasi kurikulum baru atau metode pengajaran modern memerlukan pendekatan khusus.
Upaya Peningkatan Pendidikan di Desa dan Daerah Tertinggal
Pertama, peningkatan kesejahteraan guru. Pemerintah perlu meningkatkan insentif dan fasilitas bagi guru yang bertugas di desa dan daerah terpencil, termasuk tunjangan khusus, perumahan, infrastuktur yang memadai, akses jalan yang baik dan akses internet. Kesejahteraan guru memegang peran kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Guru yang sejahtera akan lebih termotivasi, produktif, dan mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas. Namun, masih banyak guru, terutama di daerah tertinggal, yang menghadapi berbagai tantangan kesejahteraan. Manfaat peningkatan kesejahteraan guru diantaranya guru yang sejahtera lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam proses belajar mengajar.
Guru yang bahagia dan dihargai akan menciptakan lingkungan belajar yang positif yang berdampak pada prestasi peserta didik. Dengan kesejahteraan yang memadai guru cenderung “betah” bertahan lebih lama dan mungkin selamanya di desa dan daerah tertinggal.
Kedua, program pendidikan berbasis Teknologi. Pendidikan berbasis teknologi menawarkan berbagai manfaat yang signifikan, baik bagi siswa, guru, maupun sistem pendidikan secara keseluruhan. Dengan pemanfaatan teknologi, pendidikan dapat lebih mudah diakses, lebih efektif, dan relevan dengan kebutuhan dunia yang terus berkembang. Mengimplementasikan program digitalisasi sekolah untuk mengatasi keterbatasan akses ke sumber belajar.
Pelatihan teknologi untuk guru agar dapat memanfaatkan platform pembelajaran daring di desa dan daerah tertinggal. Meskipun tantangan seperti infrastruktur dan pelatihan bagi guru masih ada, penerapan teknologi dalam pendidikan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dan mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang semakin berbasis teknologi.
Ketiga, pelatihan dan pengembangan profesional sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui pelatihan yang efektif, guru dapat memperbarui pengetahuan, keterampilan, dan kompetensinya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa. Menyediakan pelatihan rutin yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Mengadakan program pertukaran guru untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik.
Keempat, perekrutan guru lokal. Mendorong anak muda dari desa dan daerah tertinggal tersebut untuk menjadi guru, sehingga mereka lebih memahami konteks lokal dan memiliki komitmen jangka panjang. Perekrutan guru lokal memiliki sejumlah manfaat yang signifikan baik bagi kualitas pendidikan maupun pengembangan masyarakat secara keseluruhan.
Guru lokal tidak hanya lebih familiar dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi setempat, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pendidikan di daerah mereka. Guru lokal memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai budaya, adat istiadat, dan bahasa yang digunakan di daerah tersebut. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang lebih relevan dan mudah diterima oleh siswa.
Guru lokal dapat berkomunikasi dengan siswa dalam bahasa ibu mereka, yang dapat mengurangi kesulitan dalam pemahaman materi dan memperkuat hubungan emosional antara guru dan siswa. Guru lokal lebih mampu menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan kebutuhan spesifik daerah tersebut, baik dalam hal kurikulum, pendekatan pedagogis, maupun upaya meningkatkan partisipasi siswa.
Kelima, kolaborasi multipihak. Membangun kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan LSM untuk mendukung program pendidikan. Mendorong program “Relawan Mengajar” untuk mendukung tenaga pendidik di desa dan daerah terpencil.
Kolaborasi multipihak adalah bentuk kerja sama antara berbagai pihak, seperti pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah (LSM), untuk mencapai tujuan bersama. Pendekatan ini sangat penting dalam menghadapi tantangan kompleks di berbagai sektor, terutama dalam pembangunan dan pendidikan.
Keenam, sekolah berbasis komunitas adalah jenis sekolah yang mengintegrasikan keterlibatan aktif dari masyarakat dalam proses pendidikan. Konsep ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas sekitar untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan lokal.
Melibatkan komunitas dalam pengelolaan sekolah, sehingga ada rasa memiliki dan tanggung jawab bersama untuk memajukan pendidikan. Sekolah berbasis komunitas memberikan kesempatan bagi orang tua dan anggota masyarakat untuk terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan. Ini meningkatkan rasa memiliki terhadap pendidikan anak-anak mereka, serta memberi mereka peran aktif dalam meningkatkan kualitas sekolah.
Dengan melibatkan komunitas dalam proses pendidikan, terbentuk hubungan yang lebih kuat antara sekolah dan lingkungan sekitar, yang memperkaya pengalaman belajar siswa. kolaborasi ini menciptakan lingkungan yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan bagi pendidikan, yang pada gilirannya berkontribusi pada pembangunan komunitas yang lebih inklusif dan berdaya.
Guru di desa dan daerah tertinggal adalah ujung tombak pembangunan pendidikan, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Peningkatan kesejahteraan, pelatihan berkelanjutan, dan dukungan infrastruktur sangat penting untuk mendukung mereka. Dengan kolaborasi semua pihak, pendidikan di desa dan daerah tertinggal dapat menjadi lebih inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan, mendorong pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Guru bukan hanya pendidik, tetapi juga agen perubahan yang berperan dalam membangun karakter, memberdayakan masyarakat, dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, dedikasi mereka menjadi kunci utama dalam menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan membawa kemajuan bagi daerah tersebut. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memperkuat peran strategis guru di desa dan daerah tertinggal.
***
*) Oleh : Dr. H. M. Afif Zamroni, Lc., M.E.I, Staff Khusus Menteri Desa dan PDT.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hainorrahman |
Publisher | : Rizal Dani |