Kopi TIMES

Pertamax: Bersih Wajib, Sosialisasi Perlu

Jumat, 07 Maret 2025 - 18:37 | 52.53k
Rifandy Deovandra, Analis Bisnis dan Kebijakan Publik.
Rifandy Deovandra, Analis Bisnis dan Kebijakan Publik.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Saat ini, kita menghadapi permasalahan serius terkait BBM jenis pertamax yang dioplos dengan pertalite yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam tubuh Pertamina Patra Niaga.

Tindakan ilegal ini jelas merugikan konsumen, merusak citra perusahaan, dan dapat berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap BUMN, khususnya Pertamina dalam hal penyediaan bahan bakar yang sesuai dengan standar kualitas.

Advertisement

Salah satu modus yang diungkap Kejagung adalah praktik blending, yaitu pencampuran BBM beroktan lebih rendah seperti RON 90 (Pertalite) dengan zat tertentu agar menyerupai RON 92 (Pertamax).

Praktik oplosan Pertamax dengan bahan bakar berkualitas rendah sangat membahayakan kinerja mesin kendaraan serta merugikan pengguna secara finansial.

Menghadapi permasalahan ini, langkah evaluasi dan pengawasan internal di Pertamina Patra Niaga harus dilakukan dengan segera dan tegas. Tidak hanya itu, mendukung langkah aparat penegak hukum untuk menuntaskan masalah ini adalah hal yang krusial agar para pelaku korupsi dapat dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Evaluasi yang menyeluruh terhadap sistem distribusi dan kontrol kualitas bahan bakar harus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. Ini adalah tantangan besar bagi Pertamina untuk menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas dan kualitas layanan kepada masyarakat.

Selain itu, untuk memperbaiki citra BUMN, Pertamina dan Pertamina Patra Niaga yang saat ini tercoreng akibat isu oplosan, sangat penting bagi perusahaan untuk segera melakukan sosialisasi dan edukasi yang intensif terkait produk Pertamax.

Edukasi ini harus mengedepankan pentingnya menggunakan bahan bakar berkualitas tinggi demi menjaga performa kendaraan dan lingkungan, serta menekankan komitmen Pertamina untuk menyediakan bahan bakar yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Langkah ini tidak hanya penting untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina, tetapi juga untuk memastikan tidak ada lagi praktik-praktik oplosan yang merugikan konsumen.

Jika langkah-langkah perbaikan ini tidak segera dilaksanakan, potensi besar bagi masyarakat untuk beralih ke produk minyak dari perusahaan asing bisa terjadi. Hal ini tentu akan merugikan BUMN kita, baik dari segi pendapatan maupun dari sisi loyalitas pelanggan.

Oleh karena itu, sebagai bagian dari BUMN yang menjadi kebanggaan Indonesia, Pertamina Patra Niaga harus segera mengambil tindakan tegas untuk membuktikan bahwa mereka berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan selama ini.

Melalui perbaikan sistem, pengawasan yang lebih ketat, dan edukasi yang komprehensif, diharapkan Pertamina Patra Niaga dapat memperbaiki citranya dan terus berkontribusi pada kemajuan bangsa, dengan tetap menjaga kualitas dan integritas produk-produknya.

***

*) Oleh : Rifandy Deovandra, Analis Bisnis dan Kebijakan Publik.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id


______
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES