
TIMESINDONESIA, MALANG – Proses kegiatan setelah pelaksanaan thowaf adalah bersa'i. Sa'i dilakukan antara bukit Shafa dan Marwah, filosofi diperintahkannya bersa'i ini, untuk melestarikan pengalaman Siti Hajar, (Ibu Nabi Isma'il).
Perjuangan Siti hajar ketika dengan gigihnya berjalan dan berlari-lari mondar-mandir antara dua bukit itu untuk sambil mencari air minum bagi dirinya dan puteranya, di saat kemarau panjang mencekam, beliau kehabisan air, di tempat yang sangat tandus, dan tiada seorang pun dapat dimintai pertolongan.
Advertisement
Nabi Ibrahim a.s, suami Siti Hajar sekaligus ayah dari Isma'il tidak di tempat, pergi berdakwah be-rada ditempat yang sangat jauh di Negeri Syam sebagaimana diperintahkan oleh Allah Swt. Bukti Kasih sayang dari seora ibu pastinya tidak akan membiarkan buah hatinya menangis, bersedih, apalagi yang berujung pada kematian akibat kelaparan, dan lain sebagainya.
Hal ini mendorong Siti Hajar dalam naluri hatinya mondar-mandir hingga tujuh kali pulang balik menaiki bebukitan yang terjal, antara bukit Shafa dan Marwah. Jarak antara bukit Shafa dan Marwah kira-kira 800 M. Perjalanan antara dua bukit itu menempuh jarak hampir 4 Km.
Dengan sambil berdoa dan memohon kepada Allah mengharap akan mendapatkan bantuan dan pertolongan, ditengah-tengah dia dia kesulitan untuk mendapatkan bantuan dari orang-orang atau penduduk setempat, dan belum ada tanda-tanda pertolongan, kemudian mendekatlah dia ke putrnya Isma'iel yang sebelumnya menangis, dan betapa kagetnya Siti hajar melihat keajaiban, dari pijakan tumit kaki Ismaiel yang ketika masih balita terdapat sumber air yang keluar. Tak lain itulah Air mata zam-zam yang kita kenal sekarang.
Pertolongan Allah yang diberikan kepada Siti hajar dan nabi Ismaiel berupa mengalirnya mata air zam-zam hingga kini tidak pernah kering, tidak pernah surut bahkan bisa dinikmati oleh jutaan umat manusia dari seluruh penjuru dunia, dan itu Semua datang karena keajaiban Allah Swt.
Dengan berkeyakinan bahwa Allah tidak akan membiarkan hambanya yang senantiasa berusaha, berdoa dan tawakkal akan dibiarkan dalam mati karena kelaparan. Sungguh bagaimana besarnya kasih sayang ibu kepada anak harus menjadi teladan bagi kaum muslimin dan orang tua khususnya untuk selalu memohon kepada Allah, berusaha, dan Tawakkalkan kepada Allah untuk diberikan kemudahan apabila ditimpa suatu masalah ataupun musibah.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Rasa syukur kepada Allah dengan dianugerahkannya kasih sayang ibu ataupun orang tua kepada anaknya dengan segala pengorbanan untuk membahagiakan anak harus senantiasa hidup dalam hati setiap muslim. Ajaran Al Qur'an tentang kewajiban anak untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tua, ayah dan ibu, lebih-lebih terhadap Allah telah dijelaskan di dalam al-Qur'an dalam beberapa surat, diantaranya:
Al Qur'an surah Lukman ayat 14-15 mengajarkan:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepa-da dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِعِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
Sebagai mana telah dijelaskan dalam Al Qur'an surah Ibrahim
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْإِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesung-guhnya azab-Ku sangat pedih".
Al Qur'an surah An-Naml ayat 19 menyebutkan do'a Nabi Sulaiman:
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Artinya: maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
Oleh karenanya, betapa Nikmat Allah itu sangatlah besar dan nbanyak, bahkan manusia pun tidak akan sanggung untuk menhitung-hitungnya, hal ini juga sebagamana yang telah dialami oleh Siti Hajar dan putranya, ataupun bahkan berlaku kepa-da semua orang, yang barang siapa mensyukuri nikmat-nikmat Allah, maka Allah akan menambahnya dengan cara dan waktu yang tak disangka-sangka, Tanamkanlah keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Maha Pemurah, Maha Mendengar do'a orang yang berdo'a kepada-Nya, maha Pengampun dan yang memberi Rahmat atas segalanya. Mensyukuri ni'mat Allah akan menambah banyak lagi ni'mat yang diberikan oleh Allah.
Sumber: Buku ”Amaliyah ala Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah” UNISMA
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |