Kopi TIMES

Melontar Jamrah Mengingatkan Ikrar Iblis

Jumat, 04 Juli 2025 - 09:06 | 6.01k
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Proses melontar jumrah adalah simbol perlawanan nabiyullah Ibrahim As. Sewaktu digoda dan dibujuk oleh Iblis untuk mengabaikan perintah Allah SWT dalam berkurban mempersembahkan putera kesayangannya, Isma'iel, kemudian nabi Ibrahim melempar iblis ini di tiga tempat, yang kemudian kita kenal pada saat ini dengan Jumrah Ula, untuk pelemparan pertama, Jumrah Wustha untuk pelemparan kedua, dan Jumarah Aqabah untuk pelembaran batu ketiga.

Proses pelemparan jumrah ini dilakukan setelah jamaah haji meningglkan Arafah, kemudian menuju ke Muzdalifah dan mabit (bermalam) disana, kemudian menjelang terbit fajar, jamaah haji bergerak menuju ke Mina untuk melaksanakan Jumrah (lempar batu) sebanyak 7 kali.

Advertisement

Adapun filosofi dari proses jumrah ini adalah kita wajib melawan nafsu kita, yang ada dalam diri, dan perangi terus sifat dan karakter dari yang senantiasa menyuruh kepada kejelekan, mengalahkan egoisme dan keangkuhan, beserta penyakit dan sifat-sifat buruk lainnya.

Karena iblis itu akan selalu menggoda manusia untuk mengajak dan mengabaikan perintah Allah. Betapapun kecil kadar kebajikan akan dilakukan oleh manusia, godaan iblis pasti senantiasa menghadang.

Hadits Nabi SAW mengajarkan:

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ

Artinya: "Sungguh setan merayap pada manusia sebagaimana jalan-nya darah ".

Syetan itu Tidak akan pernah berhenti menggoda manusia. Orang-orang yang hidup ikhlas sajalah yang akan mampu menang-gulangi godaan setan itu. Nabi Ibrahim a.s selamat dari godaan iblis, karena ikhlasnya menjalani hidup mentaati perintah-perintah Allah, meskipun menghadapi ujian sangat berat, diperintahkan untuk menyem-belih puteranya Isma'il a.s.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Keberhasilan Nabi Ibrahim a.s menangkis godaan iblis, diikuti dengan segera melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya. Disaat pisau Ibrahim a.s akan digoreskan pada batang leher Isma'il, terdengarlah seruan untuk menghentikan penyembelihan itu.

Perintah menyembelih anak itu hanyalah ujian belaka. Dan untuk simbolik perlawanan terhadap iblis ini, makanya kemudian Nabi ibrahim melemparnya dengan batu, Demikian penting peringatan demikian itu diberikan, sehingga untuk melontar jamarat tidak hanya satu kali, tetapi berkali-kali, sekurang-kurangnya selama tiga hari, dan sempurnanya adalah empat hari, dimulai hari raya Qurban, dilanjutkan dengan hari-hari Tasyriq sekurang-kurangnya dua hari, dan sempurnanya adalah sampai tiga hari Tasyriq. Maka kemudian digantilah nabi Isma'il den-gan kambing kibas sebagai pengganti sembelihan yang Allah datangkan. Dalam hal ini telah diabadikan dalam Al-Qur'an surah Ashshaffat ayat

103-107 menceritakan:

فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ

Artinya: Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ

Artinya: Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,

قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

إِنَّ هُذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ

Artinya: Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Adapun keteangan dari ayat diatas: Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksanakannya. Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Menyembelih kurban pada hari raya Qurban adalah mengikuti Sunnah Nabi Ibrahim a.s dan dilestarikan dalam Syari'at Nabi Muhammad SAW dan berlaku hingga Hari Qiyamat kelak.

Al-Qur'an surah Al-Hajj ayat 36-37 mengajarkan bahwa menyembelih binatang kurban termasuk syi'ar Allah SWT yang membawa kebaikan bagi manusia.

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافٌ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ ، كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam Keadaan berdiri (dan telah terikat). kemudian apabila telah roboh (mati), Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ

وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. 

Sumber: Buku ”Amaliyah ala Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah” UNISMA

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) Penulis: Dr. Kukuh Santoso, M.Pd, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES