TIMESINDONESIA, PASURUAN – Linggardjati merupakan salah satu merek minuman khas Pasuruan. Berdiri sejak tahun 1948, minuman bersoda itu masih bertahan hingga sekarang.
Haryo Tirto Kartika, pengelola minuman Linggardjati saat ini mengaku tidak tahu persis sejarah berdirinya minuman tersebut. Termasuk pengambilan merk Linggardjati.
Advertisement
"Waktu itu kan ada perjanjian Linggardjati. Mengambil nama itu aja. Tapi apa motifnya saya tidak tahu," katanya saat ditemui di kediamannya, Jumat (5/2/2016)
Memang, waktu Indonesia baru saja terbebas dari penjajah, sempat ada perjanjian Linggardjati antara pemerintah Indonesia dan Belanda.
Haryo merupakan generasi penerus keempat. Awalnya, minuman yang sempat merajai pasar di Pasuruan itu didirikan oleh Kweeik Tjing. Kemudian dilanjutkan oleh adiknya yang bernama Kweeik Hiang atau Petrus Pitono Kartika.
Dibawah pengelolaan Petrus, Linggardjati terus berkembang. Tidak hanya menguasai pasar Pasuruan, melainkan sempat menembus pasar di Jakarta.
"Dulu waktu masih ada ayah, sampai ke Jakarta. Tapi saya hanya fokus di Pasuruan," ungkapnya.
Pada tahun 1994, Petrus meninggal dunia. Pengelolaan Linggardjati itu akhirnya dilanjutkan oleh anaknya, Vincensius Pundiko Kartika.
Di bawah Vincen, Linggardjati semakin melorot. Apalagi bersamaan dengan krisis moneter pada tahun 1997 - 1998.
"Sejak ayah meninggal terus melorot," kata pria yang mempunyai nama China Kweeik Hun.
Lalu pada tahun 2013 lalu, pengelolaan Linggardjati diambil alih dirinya. Vincen yang merupakan kakaknya, menyerahkan pengelolaan Linggardjati kepadanya sebagai generasi keempat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
