Kuliner

Nikmatnya Belalang, Menu Khas Lamongan

Sabtu, 26 Maret 2016 - 09:55 | 281.48k
Belalang goreng saat masih di proses di masak di penggorengan. (Foto : Ardiyanto/lamonganTIMES)
Belalang goreng saat masih di proses di masak di penggorengan. (Foto : Ardiyanto/lamonganTIMES)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Lamongan merupakan satu diantara daerah di Jawa Timur yang kaya akan makanan khas nan beraneka ragam. Sebagian besar orang Indonesia mengenal soto Lamongan. Namun Lamongan juga menyuguhkan satu makanan khas yang terkesan ekstrim.

Makanan yang bisa sebagai camilan ataupun sebagai lauk ini memang terkesan ekstrim untuk sebagian orang yang merasa jijik, lantaran kuliner ini berasal dari binatang yang banyak dijumpai di sawah, hutan ataupun ladang.

Advertisement

Ia adalah Belalang. Di Lamongan belalang ternyata di olah menjadi makanan yang gurih seperti layaknya udang goreng. "Awalnya hanya coba-coba waktu suami saya minta dimasakin belalalng goreng.

Ternyata rasanya gurih dan renyah, apalagi kalau di makan bareng-bareng," ucap Muniah warga Desa Sembung, Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Berawal itu, Ia pun berinisiatif untuk membuka warung sederhana di pinggir jalan, dimana lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, dengan menu khas belalang goreng.

"Gak nyangka warung rame, pelanggannya banyak, ternyata banyak yang suka belalang goreng," lanjut perempuan berusia 50 tahun ini.

"Pelanggannya banyak dari Lamongan sendiri, Mojokerto, mahasiswa juga banyak. Ada juga lo mas yang dari Kalimantan pernah makan belalang disini. Dari kuar negeri Malaysia dan Korea juga pernah," paparnya.

Menurutnya, kebanyakan pelanggan yang datang ke warungnya sebagian besar merupakan kaum adam.

Saking banyaknya pelanggan yang ingin mencicipi dan merasakan khasiat belalang goreng, dalam sehari omzet penjualannya bisa mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

"Pernah lo karena saking ramainya saya dapat untung 1,5 juta rupiah sehari. Kalau harganya 1 plastik kecil 5 ribu rupiah," aku Muniah.

Pelanggan yang cukup banyak setiap harinya, membuat Muniah harus mendatangkan belalang hidup dari Kabupaten Nganjuk.

"Satu hari bisa habis 10 kilogram belalang, kalau harga mentah 50 ribu perkilogram," sebut Muniah.

Lebih lanjut, Muniah menjelaskan, cara memasak belalang goreng cukup sederhana. Belalang pertama kali di rebus, selanjutnya di buang kotorannya dan di bumbui dengan rempah-rempah khusus.

"Setelah itu tinggal goreng 15 menit, sudah matang kalau warnanya kecoklatan," bebernya.

Kata Muniah, belalang goreng akan terasa lebih nikmat apabila disantap saat masih hangat. "Banyak yang suka jadi camilan daripada pakai lauk buat makan nasi, tapi ada juga yang sambil di colekin sambal," urai dia.

Lebih jauh, Muniah mengaku, dari usaha yang telah di tekuninya selama 16 tahun tersebut, perempuan tiga anak ini mampu mensekolahkan salah satu putrinya hingga ke perguruan tinggi.

"Anak saya yang Ika jadi sarjana dari jualan belalang goreng," tandas Muniah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES