
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Menjadi sentra penghasil sorgum, dengan produktivitas yang mencapai sekitar 6,5 ton per hektar tidak membuat Warga Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur paham dengan bahan makanan ini
Warga pada umumnya hanya mengenal sorgum sebagai jajanan pasar tanpa melalui olahan. Namun kondisi ini mulai sedikit berbeda. Warga mulai membuat makanan dari olahan sorgum.
Advertisement
"Dulu kami jual mentah saja, dijual ke toko saja karena tidak tahu kalau bisa dibuat berbagai jenis makanan," ungkap Pengelola Tani Makmur 3, Desa Patihan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rumaji, Minggu (23/10/2016).
Cara menjual langsung ke tengkulak atau ke toko paska panen dikarenakan petani masih minim pengetahuan tentang tanaman yang memiliki nama latin sorgum halepense ini.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, beragam makanan olahan dari Sorgum mulai dikenal warga Lamongan. Rumaji mengatakan, sorgum kini diolah menjadi tepung dan kemudian digunakan untuk membuat aneka kue.
"Mulai dari kue basah sampai kering," jelas Rumaji.
Ia bersama rekan-rekannya di kelompok Tani Makmur dan dibantu ibu-ibu, membuat berbagai macam jenis kue dengan rasa yang khas, seperti brownies sorgum, kue kering sorgum, hingga popcorn sorgum.
Pada awal usahanya, kelompok Tani Makmur ini masih belum bisa diukur keberhasilan mengolah sorgum menjadi makanan olahan, sebab Rumaji mengaku masih cukup sulit untuk memasarkan produk hasil olahan sorgum.
Ia menilai wajar respon konsumen belum bagus, karena masih asing dengan produk olahan sorgum. Ini mengingat sorgum memang bukan bahan baku siap olah seperti bahan baku lain.
Menurut Rumaji, mengolah sorgum menjadi makanan memang harus sabar, karena membutuhkan proses yang agak lama.
"Kedepannya kita siap menyediakan tepung sorgum. Dengan menyediakan tepung sorgum di pasaran, masyarakat Lamongan akan familiar untuk menjadikan sorgum sebagai bahan baku pembuat kue," ucapnya.
Rumaji menyadari, selama ini masyarakat belum mengetahui kandungan tanaman yang juga dikenal dengan nama hermada ini. "Tepungnya bisa dibikin nasi juga bisa, bisa mengganti beras," urai Rumaji.
Sebagai informasi, potensi terbesar sorgum ada di bagian biji. Dari segi kandungan gizinya sangat mumpuni, sorgum mengandung karbohidrat, protein, kalsium dan zat lain yang bermanfaat.
Nilai proteinnya 11 gram per 100 gram, jauh lebih tinggi dibanding beras dan jagung yang hanya 6,8 gram dan 8,7 gram. Begitu juga dengan kalsium dan karbohidratnya, masing-masing mencapai 28 miligram dan 73 gram per 100 gram. Selain itu, di ketahui sorgum juga kaya serat dan mengandung gluten rendah.
Rumaji meyakini, usaha kelompok Tani Makmur 3 akan menuai kesuksesan, apalagi mereka mendapat dukungan penuh dari pemerintah dalam penyediaan mesih olahan. Saat ini, mereka mendapatkan bantuan mesin pemanen dari Ditjen Selereal Kementerian Pertanian. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |