
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Donat kue manis dan lembut yang memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan.
Namun tak banyak yang tahu asal usul donat ini. Sebenarnya, donat sudah dikenal penduduk Amerika sejak lama. Sehingga, bisa dibilang donat adalah kue yang sangat khas Amerika.
Advertisement
Dalam History of New York (1809), penulis Washington Irving menggambarkan kue itu, “berbentuk bola terbuat dari adonan manis, digoreng dengan minyak dan lemak babi, dan disebut doughnut (kue adonan kacang-lemak) atau olykoeks.”
Akhirnya, kata doughnut mengalami peluruhan menjadi donut, meski kata aslinya masih tetap dipakai.
Lalu bagaimana kisahnya hingga kue itu sekarang terkenal dengan lubang di bagian tengah? Hingga saag ini asal usul itu belum memiliki kejelasan yang pasti.
Ada beberapa kisah yang mengklaim sebagai asal mula donat ada lubang ditengahnya:
1. Hanson Gregory di Atas Kapal
Hanson Gregory, seorang kapten kapal mengklaim sebagai pencipta “lubang” pada donat. Pada abad ke 19 ketika kapalnya berlayar, ia duduk di atas dek kapal sambil menikmati kue bulat. Tapi di saat sedang asyik-asyiknya menikmati kuenya, tiba-tiba ada ombak yang cukup besar yang menghantam kapalnya. Sebagai kapten, iapun harus mengendalikan kapalnya agar tetap stabil terkena ombak. Iapun membutuhkan kedua tanganya untuk mengendalikan kemudia kapal, tapi ternyata ia tak mau membuang kuenya, sehingga ia menancapkan kuenya di salah satu pegangan kemudi, sehingga kue yang ia makan menjadi kue yang berlubang tengahnya. Setelah badai reda, ia menyadari penemuan barunya dan langsung menyuruh koki kapal membuat kue dengan lubang di tengahnya. Inilah awal terbentuknya donat berlubang seperti cincin.
2. Hanson Gregory di Dapur
Cerita ini bermula Hanson Gregory masih kecil. Ia menemani ibunya untuk menggoreng adonan kue berbentuk Bulat. Saat itu, ia bertanya kepada ibunya ” Bu, kenapa matangnya lama sekali?”. Dan ibunya pun menjawab “soalnya bagian tengahnya susah matang, butuh waktu lama”. Gregory kecilpun kemudian membuang setiap bagian tengah dari kue yang belum digoreng dang berkata kepada ibunya “bu, gorenglah kue yang sudah kulubangi ini, pasti matangnya cepat”. Ibunya pun menggoreng kue yang sudah berlubang di tengahnya itu, sejak itulah kemudian muncul ide untuk membuat kue yang berlubang tengahnya alias Donat.
3. Hanson Tidak Suka Walnut
Menurut versi lain, Hanson tidak begitu doyan dengan walnut yang ditaburkan di tengah donat. Ia membuang bagian tengah donat. Jadilah lubang di tengah donat! Jurumasak kapal tentu menuruti keinginan sang kapte, bikinlah donat dengan lubang di tengahnya.
4. Versi Thomas A. Lehnman
Thomas A. Lehnman, direktur sebuah perusahaan kue di Amerika, memberikan versi lain mengapa donat memiliki lubang di tengah. Ia menyatakan, donat (yang dibuat mengembang menggunakan ragi) dapat dibuat dengan mudah sekali tanpa lubang. Sebagai contoh, ia menunjukkan bismarck, atau donat isi jeli. Namun, meski begitu, jika bismarck digoreng di permukaan, sama seperti ketika orang menggoreng ragi konvesional. Donat tanpa lubang akan cenderung terlalu mengembang, sehingga berubah seperti bola. Agar lebih mudah dan hasilnya juga baik, koki zaman dulu menyadari perlunya membuat lubang di tengah kue.
Meski banyak versinya, sang penemu dan pencetusnya tak lain adalah seorang yang bernama Hanson Gregory, tapi walaupun begitu, yang berhak menerima paten atas lubang donat ini adalah seseorang yang bernama John Blondell, karena dialah yang pertama kali mempatenkan proses pembuatan kue berlubang itu pada tahun 1872. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : Berbagai Sumber |