Kuliner Lebaran 2020

Saatnya Hadirkan Jajanan Legendaris Gulo Kacang 

Rabu, 27 Mei 2020 - 10:13 | 132.36k
Gula Kacang jajanan legendaris yang selalu dinanti saat Lebaran Idul Fitri tiba. (FOTO: Zaenab Hapsari for TIMES Indonesia)
Gula Kacang jajanan legendaris yang selalu dinanti saat Lebaran Idul Fitri tiba. (FOTO: Zaenab Hapsari for TIMES Indonesia)
FOKUS

Lebaran 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Salah satu jajanan tradisional legendaris yang selalu hadir saat Lebaran adalah Gulo Kacang. Makanan yang terbuat dari Gula Jawa dicampur dengan Kacang Tanah ini seolah membawa suasana manis saat bersilaturahmi dengan anggota keluarga. 

Makanan yang digemari semua kalangan ini, memiliki dua rasa dominan gurih dan manis yang bercampur menjadi sebuah kelezatan. Ada yang menyebut manis adalah lambang kebahagiaan, keceriaan, sedangkan gurih adalah lambang kepuasan. 

Advertisement

Ada yang menyebut jajanan legendaris ini berasal dari Sunda, karena bahan bakunya menggunakan Kacang Sunda, namun ada juga yang menyebut makanan legendaris ini berasal dari Klaten, Jawa Tengah. 

“Ada juga yang menyebut jajanan ini berasal dari Solo, karena ada yang menyebut jajanan ini dengan sebutan Ampyang yang menggambarkan kondisi bentuk yang tidak rata dan bergelombang. Sejak saya kecil hingga dewasa, jajanan ini selalu ada,” ujar Zaenab Hapsari, warga Perumahan Permata Regency, Karangploso, Kabupaten Malang.

Biasanya saat hari raya, Zaenab dan keluarga selalu membuat kue ini, karena sangat mudah. Kalau pun tidak membuat, banyak yang membuat jajanan ini di Pasaran, tinggal membeli dan menyajikannya. 

Meski demikian, Zaenab membagikan resep cara membuat kue ini, mulai menyiapkan bahan-bahannya hingga memasak. Bahan yang dibutuhkan berupa Gula Jawa, Kacang Tanah Kupas, Air dan Jahe.

“Saat ini sudah banyak yang memodifikasi jajanan ini disesuaikan dengan selera masing-masing, seperti menambahkan coklat, emping atau parutan kelapa,” ujar Zaenab. Pembuatan kue ini diawali dari penyerutan gula merah, kemudian kacang tanah disangrai diatas api kecil hingga matang dan kering. 

Selanjutnya dilakukan pemanasan jahe yang kemudian diiris tipis dan dimasukkan dalam larutan Gula Jawa dan jahe bersama kacang tanah hingga larut. Pembentukan kue dilakukan di atas kertas roti, saat dingin, kertas roti pun terlepas dan Gulo Kacang siap dikonsumsi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES