Kuliner

Filosofi Klepon, Makanan Tradisional Orang Jawa Menurut Sejarawan

Senin, 27 Juli 2020 - 06:22 | 276.11k
Makanan tradisional orang Jawa, Klepon. (FOTO: Suara)
Makanan tradisional orang Jawa, Klepon. (FOTO: Suara)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANDUNGFliosofi klepon bisa bermacam-macam dan tergantung pada masing-masing daerah.

Sejarawan makanan sekaligus dosen Departemen Sejarah Universitas Padjajaran Fadly Rahman menjelaskan bahwa klepon tak hanya ada di Jawa.

Advertisement

Klepon dapat ditemui di daerah luar Jawa seperti Sumatera, Bali, Sulawesi, Kalimantan, bahkan sampai ke Malaysia dan Singapura.

“Ada orang menganggap jika filosofi klepon ini menggambarkan kecantikan dari dalam karena ada gula merah di dalamnya," jelas Fadly dilansir dari Kompas, Minggu (26/7/2020).

"Hal yang seperti itu sudah biasa, karena masyarakat suka mengotak-atik makna sehingga mengesankan itu adalah filosofinya,” imbuh Fadly.

Namun menurut pandangan Fadly sebagai Sejarawan, ia mengatakan jika klepon bentuk keharmonisan masyarakat Jawa kuno pada masa lalu.

Klepon terang Fadly adalah bentuk ucapan syukur kepada alam yang telah menyediakan bahan pangan untuk dikonsumsi masyarakat Jawa.

Pasalnya klepon hampir selalu ada dalam acara selamatan, bersama cucur dan kue-kue tradisional lain. Selain keharmonisan, klepon mencerminkan bukti kreatifitas masyarakat Jawa dalam seni boga atau seni kuliner.

Keunikan dari klepon menunjukan jika pada dulunya orang sudah berkreasi dengan bahan pangan yang sederhana menjadi sajian yang unik.

“Bisa dilihat klepon itu membungkus gula aren dalam tepung beras yang kenyal dalam bentuk bola atau bulat-bulat kecil, itu sebagai sebuah karya seni kuliner,” tandas Fadly bicara tentang Fliosofi klepon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES