Kuliner

Wedang Onde Khas Tionghoa Memiliki Arti Kebesaran Hati Seorang Ibu

Selasa, 22 Desember 2020 - 05:34 | 192.27k
Wedang Onde khas Tionghoa (Foto: noobcook)
Wedang Onde khas Tionghoa (Foto: noobcook)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYUWedang Onde khas Tionghoa ini memiliki kisah kebesaran hati seorang ibu di Tiongkok yang mendonasikan satu bola mata untuk anaknya yang diketahui salah minum jamu tradisional.

Terjadinya hal tersebut tepat pada tanggal 21 Desember yang kemudian diperingati sebagai hari onde. Oleh sebab itu, sembahyang onde juga diperingati sebagai hari kasih sayang ibu kepada anaknya.

Advertisement

Budayawan Tiongkok Jeremy Huang menyebutkan Tanggal 21 Desember juga dikenal sebagai Hari Dongzhi atau Hari Titik balik matahari musim dingin. Hari musim dingin. Hari menjelang Tahun Baru Imlek.

"Hari Dongzhi yang umumnya hanya di rayakan di rumah masing-masing. Tujuannya untuk mengakrabkan dan menghangatkan keluarga. Tidak di rayakan besar- besaran. Apalagi saat ini ada pandemi Corona, jadi dirayakannya hanya di rumah masing -masing," katanya, Senin (21/12/2020).

Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, jika pada hari Dong Zhi cuaca cerah, maka berarti pada saat tahun baru imlek nanti akan hujan. Namun sebaliknya jika pada hari Dong Zhi hujan. Maka tahun baru imlek nanti akan cerah.

"Awal perayaan Dong Zhi mulai dirayakan pada masa Dinasti Han (206 SM-220 M) dan berlanjut hingga Dinasti Tang dan Song(618-1279). Di Tiongkok waktu Dinasti Han memperingati awal musim dingin ini sebagai perayaan yang meriah. Ada sumber lain menyatakan dirayakan pada masa Dinasti Qing 1644-1911 M)," jelasnya.

Hari Dong Zhi adalah hari istimewa yang di rayakan masyarakat Tionghoa dan bangsa Asia Timur lainnya karena hari itu paling pendek dalam setahun atau sekitar tanggal 21 Desember.

"Hari Dongzhi bulan ke 12 penanggalan Imlek dinamakan La-Yue untuk menghormati dewa pertanian. Pada Masa Dinasti Zhou, semua orang saling memberi selamat karena telah berhasil melewati musim dingin yang paling dingin dan sinar matahari dapat bersinar menghangatkan badan,"ucapnya.

Asal mula Festival ini dapat ditelusuri dari Filosofi Yin dan Yang,keseimbangan dan keharmonisan Kosmos. Setelah Titik balik matahari, panjang hari akan semakin memanjang, sehingga semakin banyak energi positif yang mengalir masuk.

"Siklus Dongzhi dimulai, pancaran sinar matahari akan terasa lebih lemah dan siang hari akan berlangsung lebih singkat. Perayaan Dong Zhi atau dikenal dengan perayaan Onde dilaksanakan dengan sembahyang arwah leluhur dan lima unsur yang terdiri dari logam, air, api, tanah dan kayu," katanya.

Pada Hari Dong Zhi, warga Tionghoa akan membuat Onde-Onde dari tepung ketan disajikan dengan kuah rebusan air Jahe yang ada gulanya sehingga terasa manis dan hangat.

"Onde- Onde yang dibuat harus memiliki 5 warna yaitu kuning, coklat, merah, putih, dan hijau mewakili lima unsur elemen yang ada di alam. Yaitu unsur logam warnanya kuning, unsur tanah warnanya coklat, unsur api warnanya merah, unsur air warnanya putih, unsur kayu warnanya hijau. Elemen kayu yang terbakar akan memunculkan api. Setelah api padam, maka muncullah tanah. Dari tanah, kita akan mendapatkan berbagai logam (misalnya emas, besi, dsb), dan jika logam-logam tersebut mencair maka akan melambangkan air. Akhirnya, elemen air akan menghidupi berbagai tanaman dan menghasilkan," ungkapnya.

Kata Ejermy, Bola ketan yang dikenal sebagai "Tang yuan" atau kita sebut "Onde" melambangkan persatuan dan keharmonisan keluarga. Yuan yang artinya bulat melambangkan kesempurnaan. Berada dalam kehangatan dan pertemuan yang manis. Wedang Onde disajikan dalam rebusan air jahe yang manis. Tangyuan kadang disebut tuanyuan yang artinya adalah reuni keluarga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES