Mencicip Gurih Pulen Bubur Ayam Tasik di Kota Blitar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Bubur ayam memang cocok dikonsumsi waktu sarapan. Bagi anda warga Blitar atau warga sekitanya yang sedang berada di Kota Blitar, bubur ayam satu ini bisa menjadi pilihan sarapan pagi anda. Bubur Ayam Tasik namanya.
Mey Meawathie sang penjual, setiap pagi menjajakan Bubur Ayam tersebut di depan Taman Kebon Rojo Kota Blitar.
Advertisement
Bubur Ayam Tasik berbeda dengan Bubur Ayam pada umumnya. Mey Meawathie mengatakan Bubur Ayam Tasik disajikan tanpa kuah. Memiliki tekstur lembut. Serta tekstur bubur lebih pulen. Dengan rasa lebih gurih.
Bentuk Sajian Bubur Ayam Tasik yang dijual di depan Taman Kebon Rojo Kota Blitar (FOTO: Sholeh/ TIMES Indonesia)
"Dalam penyajiannya, selain ada ayam saya tambahkan cakue, kedelai, daun bawang, brambang goreng, mrica kecap dan sambel, kata perempuan yang akrab disapa Mey kepada TIMES Indonesia, Kamis (9/9/2021).
Mey mengatakan baru berjualan Bubur Ayam Tasik sebulan terakhir. Tepatnya pada awal bulan Agustus 2021. Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat ia harus memutar otak membantu ekonomi keluarga. Sehingga, ia nekat berjualan Bubur Ayam.
Kini, Mey telah memiliki banyak pelanggan. Meskipun baru sebulan berjualan Bubur Ayam Tasik. Tak tanggung tanggung, dikatakannya, Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso setiap pagi berlangganan Bubur Ayam Tasik.
"Saya buka Senin sampai Sabtu mulai pukul 06.00 - 09.00. Per hari rata rata 30 porsi. Tapi kalau ada pesenan, per hari bisa mencapai 100 porsi," ulas perempuan ramah itu.
Mey Meawathie menjajakan Bubur Ayam Tasik di depan Taman Kebon Rojo Kota Blitar. (FOTO: Sholeh/ TIMES Indonesia)
Bubur Ayam Tasik dijual dengan harga yang terjangkau. Hanya dengan Rp 8 ribu, anda sudah bisa menikmati satu porsi bubur ayam nikmat ini. Bubur Ayam Tasik menerima pesanan. Juga, bisa dipesan melalui aplikasi ojek online terkemuka.
"Hasilnya, lumayan mas. Ya untuk membantu kebutuhan keluarga. Semoga pandemi ini segera berakhir. Sehingga kehidupan kembali normal," sambung Mey.
Nama Bubur Ayam Tasik diambil dari nama tanah kelahiran sang penjual Mey. Perempuan tiga anak tersebut memang asli Tasikmalaya Jawa barat. Ia menikah dengan pria asli Blitar. Kemudian menetap di Kota Blitar.
"Kan orang Blitar ngomongnya, dari Tasik yaa. Bukan dari Tasikmalaya. Makanya dinamakan Bubur Ayam Tasik. biar mudah dihafal," urainya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |