Ikan Nilem Telor Sultan, Curi Perhatian Pecinta Pepes Ikan di Tasikmalaya

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Ikan Nilem bisa jadi andalan lauk murah tetapi lezat. Ikan yang banyak ditemui di wilayah Jawa Barat ini sejak dulu diolah jadi berbagai makanan, dengan berbagai resep, termasuk dipepes.
Salah satu warung makan yang saat banyak didatangi para pecinta kuliner di Kota Tasikmalaya adalah Warung Tohuy yang berada di Jalan Mayor Utarya no. 27 Tasikmalaya.
Advertisement
Salahsatu ketertarikan para pecinta kuliner ingin mencicipi beberapa olahan ini adalah konsep resep yang disuguhkan dengan mengusung menu buhun.
Seorang karyawan memperlihatkan Ikan Nilem Jumbo bahan baku pepes yang berat rara-rata sekitar 2,5 ons Selasa (14/9/21) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Resep yang mengedepankan pepes nilem Telor Sultan, pindang nilem telor dan goreng nilem telor special, menjadi buruan para pecinta kuliner di Kota Tasikmalaya.
Campuran rempah serta pilihan ikan nilem yang jumbo serta menyimpan telor jadi trade mark Warung yang dirintis Eri Tohuy itu.
Eri tergerak memelihara menu buhun dengan harapan masyarakat Sunda yang rindu akan pepes ikan, bisa merasakan kembali sensasi icip-icip menu buhun.
Buktinya, saat produk racikannya di posting media sosial sejak bulan oktober 2020, order dari sejumlah konsumen luar daerah, termasuk dari luar pulau acapkali datang.
Konsumen yang datang dari luar daerah, kata Eri, Rata-rata Perantau urang sunda yang rindu masakan Sunda serta tertarik dengan bobot ikan yang besar dan bertelor. Eri lebih mengedepankan ikan nilem Sultan, karena jenis ikan lain sudah cukup banyak jadi andalan rumah makan lain.
Ikan Nilem telor Sultan, dilumuri berbagai rempah sebelum dilakukan pemepesan di sebuah kuali di dapur warung Tohuy milik Eri, Selasa (14/9/21) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
"Alhamdulillah, beragam racikan nilem sultan yang kami produksi direspon pasar cukup baik. Kebutuhan akan nilem Sultan yang mencapai 20 kg per hari juga kadang tidak cukup untuk memenuhi permintaan, " ujar Eri Tohuy kepada TIMES Indonesia, Selasa (14/9/21)
Disebut nilem Sultan, karena bobot ikan yang dipilih rata-rata 2,5 ons hingga 5 ons per ekor serta memiliki telor. Selain di pepes, menu berbahan baku ikan nilem Sultan juga ada di goreng serta pindang. Menurut Eri populasi jenis ikan nilem sendiri tergolong minim, terutama yang berukuran jumbo.
Seorang tamu pecinta kuliner asal Kota Tasikmalaya Dadan Sudrajat sengaja datang karena kepenasaran akan beberapa cerita dari mulut ke mulut atas kenikmatan resep dapat warung tokuy.
"Ajib lah, utamanya telornya itu. Disantap dengan nasi timbel dan sambel juara lah, " ujar Dadan saat santap siang di warung makan Tokuy.
Selain itu, Eri juga kini berimprovisasi meracik menu berbahan baku ayam. "Kita bikin menu ayam combrang/ ronbeh dan kini dalam proses pendaftaran hak ciptanya," jelasnya.
Saat ini populasi Ikan Nilem kebanyakan tersentralisasi di wilayah Priangan Timur. "Banyak urang Sunda yang merantau di Bandung, Jakarta, Sumatra dan lainnya langsung respon hingga order Ikan Nilem Telor Sultan saat melihat postingan menu buhun yang saya sajikan," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |