Kuliner

Kalian Harus Coba! Soto Qona’ah UIN Malang, Soto Legendaris Harga Merakyat

Kamis, 22 September 2022 - 07:21 | 206.44k
Potret gerobak Soto Qona'ah di Jl. Sunan Kalijaga No.26, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang (FOTO: Kurnia Amalia Ilmi/TIMES Indonesia)
Potret gerobak Soto Qona'ah di Jl. Sunan Kalijaga No.26, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang (FOTO: Kurnia Amalia Ilmi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Olahan soto satu ini, sangat cocok untuk mengisi perut kosong pagi hari dengan kuah gurih dan hangat. Lagi pula, siapa yang tidak mengenal soto ini, Soto Qona’ah.

Soto ini masyhur dikenal di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa UIN Maliki Malang. Terletak tepat di gerbang belakang UIN Malang, membuat mahasiswa mudah untuk menjangkau soto ini. Tepatnya di jalan Sunan Kalijaga No.26, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang.

Harga yang dipatok untuk semangkuk soto sangat murah meriah, sangat pas dengan kantong mahasiswa. Cukup dengan merogoh kocek Rp. 8.000 per mangkuk, pembeli sudah bisa merasakan semangkuk penuh soto. 

Soto Qona’ah buka mulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 11.00 jika soto belum habis. Bukan pemandangan yang aneh jika terlihat antrian yang sangat panjang ketika memesan Soto Qona’ah ini.

Soto-Qonaah-3.jpgAntrian pembeli ketika memesan Soto Qona'ah (FOTO: Kurnia Amalia Ilmi/TIMES Indonesia)

Uniknya, warung ini menyediakan dua varian porsi soto, porsi cowok dan porsi cewek. Perbedaan diantara keduanya terletak pada takaran nasi. Porsi cowok bisa disamakan dengan porsi kuli. Sedangkan porsi cewek merupakan porsi normal layaknya soto pada umumnya.

Dalam semangkuk soto, terdapat nasi, mie bihun, suwiran ayam yang berlimpah, keripik kentang, kerupuk keriting dan kuah yang kaya akan rempah. Pembeli juga dapat menyesuaikan takaran sambel dan kecap sesuai selera, juga tersedia irisan jeruk nipis.

“Pasti puas makan soto disini. Rasanya sangat memanjakan lidah, dengan rasa kuah yang khas, tidak pelit ayam, ditambah keripik kentang. Apalagi harganya murah, sangat pas dikantong mahasiswa," ucap Aldrian, mahasiswa Sastra Arab UIN Maliki Malang.

Soto legendaris ini, telah berdiri sejak tahun 1986 dan masih eksis sampai sekarang. Sutrisno, pengusaha soto legendaris ini memulai bisnisnya dengan berjualan keliling di sekitar merjosari. Lalu, setelah mempunyai langganan tetap, baru lah Sutrisno memangkal kan gerobaknya tepat berada di gerbang belakang UIN Maliki Malang. 

Soto-Qonaah-2.jpgDua porsi cewek Soto Qona'ah lengkap dengan kerupuknya (FOTO: Kurnia Amalia Ilmi/TIMES Indonesia)

Ia menamakan gerobaknya dengan nama Qona’ah, yang dalam bahasa arab berarti cukup, puas dengan apa adanya. Sebab menurutnya, sebagian besar pembeli nya merupakan mahasiswa yang belum bekerja dan masih bergantung dengan orang tua. 

Sehingga dalam mematok harga, ia sesuaikan dengan kantong mahasiswa. Dan dengan harga tersebut dirasanya cukup (Qona’ah) bagi Sutrisno. 

Selain harga yang merakyat, kepuasan pelanggan juga menjadi prioritas bagi Sutrisno. Sebab itulah ia membuat dua macam varian porsi, agar pelanggan merasa puas (Qona’ah) ketika telah menyantap habis semangkuk soto.

Hana, mahasiswa Sastra China UB mengaku puas dengan sajian sotonya. "Porsinya pas dan rasanya enak banget. Syukurnya letek soto ini dekat dengan kos saya," tuturnya.

Dalam sehari, Sutrisno dapat menjual sekitar 400 mangkuk soto. Dan kadang dapat lebih dari itu. Makna baik dan unik dari nama Qona’ah membuat soto ini menjadi laris. Pelayanan Sutrisno yang lembut dan pengertian terhadap pelanggan nya, juga membuat para pelanggan ingin selalu kembali dan rela antri panjang demi semangkuk soto ini.

Kini, Soto Qona’ah menjadi legenda dan tetap eksis sampai sekarang dengan harga yang tetap merakayat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES